BinSuk

73 8 6
                                    

.
.
.

Bertemu dan bisa menjalin sebuah hubungan dengan seorang Ha Yeonbin adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidup seorang Choi Hyunsuk.

Tapi kadang kala, kebahagiaan tak selamanya bertahan lama bersama Hyunsuk. Seolah menjadi sebuah kutukan yang menyertai Hyunsuk selama dirinya hidup.

.
.
.

Hyunsuk menatap rintik hujan dalam diam. Malam ini, dirinya masih menunggu Yeonbin pulang seperti biasa. Dengan muka lelah sehabis bekerja dan juga senyum khas Yeonbin yang di tunjukkan pada sosok Hyunsuk manakala dirinya menyambut Yeonbin.

Tapi sudah lewat dari jam 10, dan apa yang Hyunsuk tunggu belum juga hadir dalam kesunyian apartemen sederhana yang ditempati nya berama Yeonbin.

Hyunsuk bukan tidak menghubungi Yeonbin, dirinya sudah berulang kali mendial nomer sang kekasih, tapi hanya suara operator yang menjawab puluhan panggilannya.

Tangannya dia bawa pada berapa kertas tipis berukuran 4x6 yang sangat ingin Hyunsuk buang. Tapi semakin dirinya memiliki hasrat membuang semua lembaran dengan gamabr Yeonbin juga seorang perempuan disana, semakin Hyunsuk merasa gamang.

Suara pintu terbuka membuat Hyunsuk mengalihkan pandangannya dari jajaran foto di atas meja, berganti pada sosok Yeonbin yang baru saja pulang.

Hyunsuk menyapa dengan biasa, dengan senyum merekah di bibir, dengan mata yang masih penuh dengan cinta pada sosok sang kekasih.

"Kamu udah makan malam?" Tanya Hyunsuk dengan jemari yang telaten menaruh berapa barang milik Yeonbin diruang khusus yang tak jauh dari ruang tamu.

"Udah tadi sama client." Hyunsuk mengangguk tanpa membalas ucapan Yeonbin. Padahal dirinya menanti Yeonbin dan menahan lapar. Ah mungkin harusnya Hyunsuk sadar kalau Yeonbin memang seperti itu.

Hyunsuk berjalan ke kamar mandi, menyiapkan air hangat untuk Yeonbin mandi. Menata baju untuk di gunakan Yeonbin istirahat, dan juga memasukkan pakaian kotor milik Yeonbin kedalam mesin cuci. Sebelum tangannya berhenti pada kaos yang tadi digunakan Yeonbin, sebuah noda samar tercetak disana, bewarna pink pudar dan juga peach samar.

Jantung Hyunsuk berdetak tak karuan, diremasnya kaos itu sebelum memasukkan kedalam mesin cuci. Menghapus sedikit air mata yang keluar dan meminta Yeonbin untuk segera mandi.

Dan malam ketika dirinya harusnya ada dalam pelukan hangat Yeonbin. Hyunsuk justru sedang mengurung dirinya dikamar lain. Menangis sendiri dalam diam, meratapi nasibnya yang malang dan juga selalu penuh kesialan.

Hidup dari kecil di panti asuhan. Hingga umur 8 dirinya di angkat menjadi seorang anak dari dua orang yang belum memiliki putra. Tapi keberuntungan Hyunsuk tak berlangsung lama, kedua orang tua angkatnya harus meninggalkannya sendiri saat usianya genap 18. Tidak ada sisa bagi Hyunsuk selain tabungan yang memang sudah disiapkan oleh mendiang kedua orang tua angkatnya.

Dengan perasaan yang dirinya pendam dalam diam, Hyunsuk pergi dari rumah megah yang menyimpan semua kenangan hingga sekarang.

Hingga pada usia ke-20 dirinya bertemu dengan sosok Yeonbin. Penulis lagu yang saat itu masih amatiran, tapi Hyunsuk sadar akan kemampuan Yeonbin yang nantinya akan mejadikan nama Yeonbin menjadi besar.

Dukungan dan juga cinta selalu Hyunsuk berikan pada Yeonbin setiap harinya. Memberikan semangat kala Yeonbin putus asa karena banyak yang menolak semua tulisan sarkas penuh makna miliknya. Hingga perayaan kecil yang Hyunsuk coba berikan atas keberhasilan Yeonbin setelah dua tahun menulis lagu dan juga mempromosikannya pada khalayak umum.

Pada akhirnya semua kerja keras Yeonbin membuahkan hasil. Ada sebuah agensi yang cukup ternama mengontrak Yeonbin, dan juga membuat nama Yeonbin semakin dikenal.

𝕊𝕦𝕜𝕜𝕚𝕖 (𝐇𝐲𝐮𝐧𝐬𝐮𝐤 𝐀𝐧𝐝 𝐇𝐢𝐬 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐫)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang