"Hiks...."
Seorang gadis kecil meringkuk di pojok ruangan. Dia terisak pelan. Tangan dan kakinya terikat, dia tak bisa berbuat apa-apa.
Seorang pria dengan pakaian serba hitam berdiri di depannya. Sebuah pisau tergenggam di tangannya.
"Maaf, gadis kecil. Kau harus kubunuh," katanya. "Kau sudah melihat wajahku, jadi aku tak bisa membiarkanmu hidup walau mendapat uang tebusan."
"KYAAAA! TIDAAAKK!" teriak gadis itu ketakutan.
"Berteriaklah, tidak akan ada yang mendengarmu," ujar pria itu sambil mengangkat pisaunya. "Selamat tinggal...."
DOK! DOK! DOK!
"Hah?! Siapa itu?!" serunya heran saat mendengar suara gedoran pintu. "Bagaimana bisa dia menemukan tempat ini?!"
BRAK!
Pintu itu mendadak terbuka. Di depan pintu itu berdiri seorang anak laki-laki kecil yang berusia sekitar 14 tahun. Seekor anjing duduk di sampingnya.
"Siapa kau HAH?!" teriak pria itu.
Anak itu lalu tersenyum.
"Namaku Henry Joseph Bell, detektif!"
.
.
.
TRUE IDENTITY: FIRST CASE
Summary: Kasus penculikan anak bangsawan menjadi kasus pertama yang harus ditangani Sherlock Holmes dalam wujud barunya. [Sekuel dari True Identity: Silver Bullet]
Disclaimer: Moriarty The Patriot (c) Takeuchi Ryousuke dan Miyoshi Hikaru. Terinspirasi dari komik Detektif Conan. Tidak mengambil keuntungan apapun dari pembuatan fanfiksi ini.
Art in this chapter by: kanika_48 (twitter)
Warning: kekerasan, Typo(s), OOC akut, dll
SELAMAT MEMBACA!
.
.
.
"Hah...."
John hanya bisa diam saat melihat Sherlock berbaring di kursinya dengan wajah muram.
"Wiggins dan yang lainnya masih belum menemukan orang berbaju hitam itu, bahkan setelah aku ikut bersama mereka..." gumamnya.
Ini sudah hari ketiga sejak John menemukan Sherlock berubah menjadi anak kecil. Tentu saja selama tiga hari itu Sherlock sudah menggunakan segala cara untuk mencari orang berbaju hitam itu.
Salah satu caranya adalah Sherlock menyebar Baker Street Irregulars, anak jalanan yang dia biasa tugaskan untuk mencari informasi. Bahkan di beberapa kesempatan dia turut mencari bersama mereka. Sherlock sendiri yakin dia berbaur dengan baik, hingga Wiggins pun sama sekali tidak menaruh curiga padanya. Masalahnya, orang berbaju hitam itu tidak ditemukan di mana pun, seolah mereka lenyap dari muka Bumi.
Sementara itu, John sendiri kerepotan menghadapi sikap Sherlock yang tetap bersikap seperti orang dewasa walau tubuhnya mengecil menjadi anak-anak.
"John! Biarkan aku merokok dengan tenang!"
"Tapi Kalau Hudson melihatmu merokok dengan wujud itu bisa mati aku!"
John memijat kepalanya sendiri, merasa pusing mengingat kejadian tersebut.
Akhirnya aku terpaksa mengizinkan Sherlock merokok sesekali secara sembunyi-sembunyi....
"Eh?" John melihat ada sebuah kereta kuda berhenti di depan apartemen mereka. Sosok yang sangat mereka kenali keluar dari kereta itu. Itu adalah polisi dari Scotland Yard, Inspektur Lestrade.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Identity: Silver Bullet
Fanfiction"Siapa gerangan anak kecil berbaju kebesaran ini? Mengapa dia mengaku sebagai Sherlock Holmes?" Berawal dari pertemuan dengan orang-orang berbaju hitam, membuat Sherlock Holmes mengalami 'sesuatu' yang mengharuskan dia menyembunyikan indentitasnya...