TRUE IDENTITY: MEET LORD OF CRIME [sekuel]

137 19 17
                                    

"Selamat malam, Henry Joseph Bell. Atau harus kupanggil kau... Sherlock Holmes?"

Sang anak berambut pirang dengan mata merah safirnya menatap Sherlock dengan senyum misterius di wajahnya.

Ruangan itu sunyi sejenak, hanya ada mereka berdua di sana. Meski tampak terpojok, wajah Sherlock Holmes yang tersinari rembulan sama sekali tak menampakkan rasa takut.

Alih-alih takut, Sherlock justru tertawa. "Hahaha! Walau aku sudah menduganya, tapi aku masih terkejut kau akhirnya datang langsung padaku! Ternyata benar, kasus pembunuhan itu, kau yang mengaturnya untuk memancingku keluar kan?"

Sherlock lalu mendekati anak itu lalu menatapnya lekat-lekat.

"Kau berhasil menebak siapa aku, jadi sekarang giliranku yang menebak siapa kau," ujarnya.

Dengan seringai di wajahnya, Sherlock mulai mengatakan kepada anak itu.

"Kau sama sepertiku, dipaksa meminum obat Silver Bullet. Tebakanku benar kan, sang ahli matematika sekaligus raja kriminal, William James Moriarty?"

.

.

.

Summary: "Kau sama sepertiku, dipaksa meminum Silver Bullet. Tebakanku benar kan, sang ahli matematika sekaligus raja kriminal, William James Moriarty?" [Sekuel dari True Identity: Silver Bullet]

Disclaimer: Moriarty The Patriot (c) Takeuchi Ryousuke dan Miyoshi Hikaru. Terinspirasi dari komik Detektif Conan. Tidak mengambil keuntungan apapun dari pembuatan fanfiksi ini.

Warning: kekerasan, Typo(s), OOC akut, dll

SELAMAT MEMBACA!

.

.

.

Jembatan Durham, malam hari.

"Akhirnya kau datang memenuhi undanganku, Raja Kriminal."

William di balik tudungnya mengamati dengan teliti lawan bicaranya. Dia seorang wanita dengan rambut pirang sebahu. Dia memakai jubah berwarna hitam, sama seperti dirinya. Tapi dia memakai tudung, seolah membiarkan William melihat wajahnya.

William tersenyum, lalu memulai pembicaraan. "Bagaiman bisa aku tidak memenuhi undangan dari seseorang yang entah bagaimana caranya menaruh surat undangannya di tiap tubuh orang-orang yang kubunuh?"

Wanita itu tertawa renyah. "Kami memiliki cara tersendiri, Raja Kriminal."

"Jadi apa tujuan kalian mengundangku datang kemari?" tanya William.

Wanita itu kembali tersenyum. "Kami sudah lama mengamati gerak-gerikmu, Raja Kriminal. Berniat mengubah strata sosial negara ini, membunuh para bangsawan dan membongkar semua kebusukan mereka, dan kau bersedia menjadi kambing hitam atas pembunuhan keluarga Whiteley. Kalian bersikap seolah kalian adalah titisan Tuhan yang bertugas memberi hukuman bagi para pendosa. Oh, dan aku bahkan kagum dengan keputusanmu membunuh Milverton walau tahu identitasmu akan terungkap."

William hanya diam mendengarkan ocehan wanita itu.

Wanita itu lalu mengulurkan tangannya. "Bergabunglah dengan kami, Raja Kriminal. Kami memiliki kekuatan yang lebih hebat dari siapapun di dunia ini. Bersama kita bisa membuat dunia ini menjadi lebih baik."

William menatap dingin tangan yang diulurkan padanya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku menolak?"

Wanita itu selama sedetik tampak menunjukkan kemarahan. Tapi di detik berikutnya dia kembali tersenyum.

"Kau menginginkan kematian bukan, Raja Kriminal?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True Identity: Silver BulletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang