03. [ 𝙷𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚃𝚎𝚖𝚊𝚗 ]

75 44 58
                                    

𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑.
𝑪𝒖𝒎𝒂 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒅𝒊𝒂, 𝒅𝒊𝒂 𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖.

|♪♪♪|

__________________ꨄ︎__________________
Happy Reading

Sudah satu jam lebih aku menatap layar laptopku, mencoba fokus pada drama korea yang ku tonton namun kenyataannya nihil.

'Key, I miss her.'

Kalimat itu terus berputar di kepalaku hingga dini hari.

Fafa, itulah nama si her yang dimaksud Daniel. Sosok First love sekaligus dunianya laki-laki itu sekarang.

Mereka saja masih menyimpan perasaan satu sama lain,

Katanya, mereka masih menyimpan perasaan satu sama lain namun dengan sengaja memilih lost contact karena beberapa hal.


Mereka bahkan masih saling menyayangi satu sama lain namun dengan sengaja memilih lost contact karena beberapa hal.

Sudah beberapa kali laki-laki itu menceritakan tentang sosok pujaan hatinya kepadaku. Tentang dia wanita yang cantik, good listener, dewasa dan sekaligus lucu dalam waktu yang bersamaan.

Dia seorang mahasiswa di salah satu fakultas Jawa Barat, ya dia lebih tua empat tahun dari kami berdua. Mereka bertemu lewat virtual saat tahun lalu dan..

Damn.

Untuk apa aku memikirkan hal yang tidak penting?

"Keluar dari kepala gue," desis ku pelan sembari mematikan lampu kamar.

___________________________________

Aku menuruni tangga dengan semangat seraya membawa tas ranselku. Pagi ini turun hujan sangat lebat, doaku tadi malam telah dikabulkan oleh Tuhan.

"Pagi Maaa!"

"Iyaa," sahut Mama dari bawah sedikit berteriak.

Sesampainya aku langsung duduk di kitchen bar sambil memperhatikan Mama tengah menata makanan pada kotak bekalku dan Papa.

"Ma, Mama kok cantik banget?," godaku sambil mengedipkan mata.

"Karna kalo jelek itu kamu."

...

benar juga.

Sedetik kemudian kami langsung tertawa keras.

"Sadis ya bund." Tawaku pecah kembali mengingat ucapan Mama yang teramat jujur. Sikap Mama yang Tsundere memang sering membuat geleng-geleng kepala.

"HAHAHAHA," nimbrung Papa yang baru datang entah dari mana.

"Telat Pa telatt."

"Key, kamu capek gak punya Papa kayak dia?," tanya Mama tiba-tiba.

Wajah Papa yang mendengar pertanyaan itu langsung berubah seketika, "Kok nanya nya gitu dek."

"Kalo dijawab bakal bahaya Ma.." sahutku pelan karena Papa berdiri tepat di sampingku.

"Mau Papa baru ga Key?"

"Mau banget Mah! Yang ganteng kayak om siwon ya!," jawabku semangat.

"HEY!"

My Virtual Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang