01. [ 𝙵𝚎𝚋𝚛𝚞𝚊𝚛𝚢☂︎ ]

195 61 92
                                    

𝒅𝒂𝒎𝒏, 𝒊'𝒗𝒆 𝒃𝒆𝒆𝒏 𝒕𝒓𝒚𝒊𝒏𝒈 𝒏𝒐𝒕 𝒕𝒐 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒂𝒏𝒚𝒎𝒐𝒓𝒆. 𝑩𝒖𝒕 𝒊 𝒎𝒆𝒕 𝒚𝒐𝒖.

|♪♪♪|
_____________________________________

   𝐷𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑓𝑒𝑏𝑟𝑢𝑎𝑟𝑖, 𝑑𝑢𝑎 𝑖𝑛𝑠𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢 𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎. 𝑆𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑢𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑡𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑎𝑘𝑑𝑖𝑟 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎.

𝑃𝑒𝑛𝑢ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑛𝑎, 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑡𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎.

𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎,
𝐾𝑒𝑦𝑠𝑦𝑎.

______________________________________

Rintik hujan ditengah malam seakan menjadi melodi pemecah kesunyian, menghanyutkan ku untuk memutar kembali memori lama yang masih segar dalam ingatan.

Ingatan tentang laki-laki penuh tawa yang sempat mengisi beberapa lembar halaman penuh warna dalam hidupku. Sosok yang bahkan tidak bisa ku lupakan sama sekali.

Lucu, saat mengingat aku menyukainya secara virtual. Bertemu secara langsung saja belum pernah, lantas hal apa yang bisa membuat jatuh hati?

Percayalah, aku bahkan masih bertanya-tanya sampai sekarang.

Apakah karena kepribadiannya?

Perhatiannya?

Atau, ketikannya?

See? Aku tidak bisa menjawabnya dengan pasti.

Sejenak, aku terdiam ragu. Namun pada akhirnya tanganku tetap bergerak untuk membuka aplikasi yang sering ku gunakan dulu, Telegram. Tempat dimana kisah Virtual ku berasal. Dan bisa dibilang, aplikasi ini juga menjadi perantara kisah Virtual banyak orang.

Setelah memasukkan empat digit kata sandi, aplikasi itu berhasil terbuka sepenuhnya dan...

langsung membuatku terpaku, di sana terpampang jelas jika,

Account deleted itu masih berada paling atas.

...

Mulai kapan aku menyematkan kontaknya?

Sesaat aku termenung menatap layar ponsel itu, berusaha menguatkan tekad dan menekan semua perasaan ragu yang muncul ke sekian kalinya.

Malam ini, aku berniat membaca ulang semuanya dari awal.

Dengan perlahan tanganku terus menggulirkan pesan-pesan lama itu hingga sesekali tertawa kecil. Yea, tidak disangka bukan? Perasaanku benar-benar berkecamuk saat ini. Ketika hati dan otak sudah tak sejalan mungkin sejak itulah seseorang mulai menjadi gila.

And ... tonight ... I miss him again.

Ku rasa bernostalgia sedikit tidak masalah, karena aku ingin bercerita dan memberi tahu pada dunia, tentang kisah cinta singkat ku yang terjadi di sosial media.

.

.

.

__________________ꨄ︎__________________
Happy Reading

Aku duduk di balkon seorang diri sejak tadi pagi. Tidak melakukan apapun, hanya bernafas dan menatap langit dengan tenang sembari membiarkan udara dingin terus menyelimutiku.

Ku rasa pergantian musim sudah dekat, karena belakangan ini selalu turun hujan. Tapi tidak masalah, aku menyukainya, sangat menyukai musim itu. Nuansa-nya selalu membuatku candu. Dingin, namun menenangkan. Persis seperti saat ini.

Bibirku spontan terangkat saat terbayang lengkungan spektrum warna di langit beberapa hari lalu. Pelangi yang menawan muncul di antara sela gerimis dan sinar senja. Sangat, sangat, sangat cantik.

Oh My Goodness! Aku berharap pelangi muncul lagi saat ini. Aku merasa kesal karena pelangi terlalu susah untuk dijumpai dan tidak pernah bisa di duga sama sekali, like, WHY IS IT SO MYSTERIOUS?

"Langit punya banyak teka-teki ya."

"Iya."

"Mau ke sana gak?"

"Kemana?"

"Ke langit."

"Mau, mau, tapi gimana caranya?"

"Pikir sendiri."

"Iya ini lagi mikir, kenapa gue disuruh otak sendiri mikir," sahutku, pada diri sendiri.

"Mungkin bener kata Mama, kelamaan bengong sendirian bikin orang jadi STT, mending kita masuk ya ges ya," Monologku, lagi. Setelah menutup pintu balkon aku segera menuju ke tempat tidur. Merebahkan jiwa yang lelah nan indie ini sepenuhnya, di kasur empuk yang diciptakan khusus untuk kalangan remaja jompo Indonesia.

Sesaat setelah merebahkan tubuh yang penuh dengan ekspetasi keluarga ini aku jadi teringat sesuatu, maka dengan cepat ku raih ponselku di atas nakas sekalian menyalakan musik favoritku akhir-akhir ini.

Unconditionally.

Alunan lagu itu sekarang telah menggema di iringi suara hujan.

Lagu yang sangat nyaman dan enak di dengar jika ingin sok galau.

Omong-omong selumbari aku diterima menjadi salah satu admin bot idol K-Pop di Telegram. Berawal dari penasaran bagaimana rasanya menjadi admin di balik bot yang bisa membalas ribuan pesan banyak orang, hingga akhirnya aku tertarik juga untuk ikut mendaftar.

Tugasku sebagai admin bot sangat gampang, selain harus membalas pesan dari user dan menuruti beberapa peraturan yang telah di tetapkan oleh pemilik bot, kami juga harus menjaga privasi user dan privasi diri kami sendiri.

Oke, jadi sebelum memulai kegiatan baru ini, aku akan melakukan pemanasan ringan terlebih dahulu agar jariku tidak terlalu kaku, karena hari ini ada lumayan banyak user yang aktif dan ku rasa aku akan kewalahan membalas pesan mereka satu persatu.

Hingga beberapa saat kemudian ada seseorang yang tidak ku kenal mengirimiku pesan secara pribadi.

|Salken, daniel
|Nama lo sapa si?

"Siapa nih?", gumamku.

Aku langsung membuka profilnya karena penasaran, di sana hanya ada Ava, username dan, grup?

Aku baru sadar, ternyata kami bergabung dalam dua grup yang sama, dia juga salah satu admin bot boyband yang sama denganku. Yea... maklum saja aku tidak mengenalnya, ada ratusan orang yang ada di grup itu, sedangkan aku saja baru mengenal beberapa, seperti pemilik bot, staff bot dan para admin di bot yang sedang ku jalankan ini.

"Gue balas aja kali ya."

"Yaiyalah chat orang kudu dibalas."

"Oiya betul juga, ntar gue dikira sombong lagi," sahutku bermonolog.

Nama gue Keysya|
Salam kenal yaa|

|Ohi Key

...

Daniel ya,

senang bertemu denganmu, niell.

____________________

My Virtual Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang