Aku akan begitu muak ketika throwback ke masa dimana kita melewati banyak masalah besar, dari di omongin sana-sini, di nilai ini-itu, di pandang salah dan salah sampe akhirnya di pisahkan. tapi, justru ini awal dari karir kamu, keluar dari sana membuat kamu jauh lebih berkembang, kamu memiliki kerjaan yang udah kamu impikan, aku ada di belakang kamu, mendukung kamu, selalu.
hari terus bertambah, gak kerasa kurang lebih waktu udah satu tahun aja yaa..
kamu yang udah kenal dekat sama ibu bapak aku, begitu pun aku sama mama kamu. oh iya, hal yang paling bahagia adalah ketika pulang kampung. ibu dan bapak percaya ke kamu, kamu bisa jaga aku, dan akhirnya kita pulaaang.
kamu tau gak, kamu ketemu eni, engki, semua saudara aku, aku bangga banget rasanya. kamu gak perlu susah payah mengenal mereka, kamu beneran orang yang gampang berbaur seperti yang pertama kali aku kenal. mereka pun sama, gak merasa ada tamu, mereka rasa kamu udah jadi bagian dari mereka. aku tau ini udah jauh bangetttt... jauh karena baru sebentar aja, kamu udah aku bawa ke semua keluargaku, begitu juga ibu dari bapak, yang udah tau kamu. aku juga suka waktu di perjalanan pulang, kamu lembut banget, kamu selalu mengusahakan yang ternyaman buat aku.
aku gak sabar untuk lewatin banyak hal lagi untuk ke depannya. dengan kamu, aku jadi orang yang apa adanya aku, tanpa harus aku merasa canggung. dengan kamu, aku jadi banyak cara untuk mengungkapkan banyak rasa dalam bentuk yang beraneka. dengan kamu, aku jadi tau rasa yang begitu di hargai dan raga yang begitu di cintai.
13 juli 2021, ketika kamu susah payah antar aku ke rumah sakit. hal buruk dan mimpi buruk buat aku adalah sakit dan harus di rawat. ibu dan bapak mungkin gak bisa apa-apa tanpa kamu, kamu yang setiap saat suapin aku, bahkan maksa makan, demi aku. sakit berhari-hari sampe kamu harus kerja di sebelah ranjangku, aku tau kamu pasti pegal, jenuh dan cape urus aku, kadang aku minta di pijat, aku muntah-muntah, aku meringik, aku nangis dan aku sakit. aku gak tega lihat kamu harus meringkuk di kursi panjang waktu tidur, aku gak kuat tahan air mata aku, aku beneran udah banyak merepotkan, aku udah banyak menyita waktu kamu dengan rawat aku. harus bolak-balik tanya dokter, dan juga naik turun buat kamu cari makan. dari sana aku tau arti ketulusan, dari sana aku di suguhkan kenyataan, bahwa kamu benar-benar ada buat aku, selalu bahkan saat kamu kerja, saat kamu harusnya istirahat, aku masih juga sita waktu kamu.
aku benar-benar mengerti apa itu cinta. dari orang yang aku cintai dan mencintai aku. seseorang pernah dengan kuat memintaku menyudahi hubungan ini, dia bilang kamu lebih tua dari aku dan banyak kata yang seolah kamu paling salah menjadi pilihanku. nyatanya aku gak terpengaruh, cinta itu harus karena usia? bukan usia itu hanya angka. mereka semua bahkan gak sama sekali bikin aku khawatir soal kamu. ya aku tetap dengan pendirianku, mencintai kamu.
sekarang, waktu kamu terbatas, tugas kantormu semakin padat, aku berusaha mengerti walau sesekali minta di mengerti. aku bakalan selalu dukung kamu untuk hal-hal positif lainnya. karena kamu juga selalu dukung aku, bahkan memperbaiki kuliahku yang buruk, keadaan yang tidak bersahabat, tapi kamu sabar untuk selalu ada dalam kondisi apapun. aku jatuh cinta di setiap harinya, kamu selalu bilang kamu sayang aku.
terima kasih, karena kamu selalu ada dan selalu disini buat aku, buat keluarga aku. semoga kamu sehat selalu, semoga kamu selalu diberika kelancaran, dan kesabaran. terima kasih kamu datang di saat aku butuh orang yang mengerti aku. dan terima kasih untuk semua yang gak bisa aku katakan. terlalu banyak yang udah kamu korbankan.
mimpiku, kita nabung untuk tujuan kita, setelah itu selesai, kita bangun rumah, yeay! aku juga gak sabar untuk mendekorasi setiap detailnya. sama kamu..
KAMU SEDANG MEMBACA
untuk Ricki, seniorku
Teen Fictionuntuk kesekian kalinya aku mengungkapkan apapun lewat tulisan, bahkan sampai tercetak satu buku. dibaca banyak orang, di perbincangkan, dan di kenal karena sebuah karya. Tapi, kali ini aku tidak berharap ada banyak orang yang membaca ceritaku, aku m...