Seribu dua
Bagai keripik singkong pedas manis di toko depan sekolah
Tawanya begitu megah, seolah tiada yang lebih berharga
Ketika dipuja, sontak jatuhlah dalam peluknya
Diintipnya sesuatu yang diduga harta
Terlalu bersinar, pikirnya
Senyap-senyap kakinya melangkah, bagai pencuri yang siap membabat segala
Sepasang yang berbinar, ia jatuh cinta
Sama sekali tak lapang, dambaanya dibawa bajingan di seberang
Kiranya satu dua kesempatan, ia yakin terbuang
Kembang satu-satunya bablas, angannya mengambang
--dan ia tak bisa berenang
Jember, 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secoret Merah
PoetrySecoret Merah berisi kumpulan puisi yang kutuliskan bertema bebas, namun sebagian besar melambangkan kekecewaan, kebohongan, dan kemarahan dari rasa cinta. Publikasi puisi baru tidak terjadwal.