~~79~~

715 67 52
                                    

Vote and Komen

Follow me

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dahyun menarik nafasnya panjang,, entah kenapa perasaannya menjadi tidak enak,dan sekarang dirinya ragu untuk masuk kedalam rumahnya sendiri,, dahyun mengintip dari jendela rumahnya memantau keadaan dan kondisi di dalam rumah,

"Padahal rumah gue sendiri..kok gue kaya mau nyuri.."gumam dahyun

"Nona..?"

Dahyun hampir saja melempar pot bunga di dekatnya "hah.. butler Lee!! kau ini.."

"Mianhae..nona sedang apa??dan kenapa nona tak masuk ke dalam??"tanya butler Lee

"Eoh..sana ada di dalam??"

"Nona sana..uhm..tadi dia pergi ke rumah Jennie.."

"Jennie?? tumben..."

"Molla..tadi nona sana tak mengucapkan apapun.."

"Araseo..gomawo butler Lee,,dan kau  boleh pulang.."

"Nee,,saya pamit dulu nona.."

"Nee"

Setelah butler Lee pulang dahyun pun masuk ke dalam rumahnya,,hal pertama yang dahyun lihat adalah dasinya yang berceceran di lantai..

"Mwo?? dasiku kenapa disini??"

Dahyun mulai memungut dasi itu hingga tak sadar kalau dirinya sudah ada di kamar tamu..

"Loh kok..??"

"Ohayo..."

"KHAMCHAGIYA!!!!!SANA!!!HAH.. AKU GAK MAU MATI MUDA SAN..."ucap dahyun yang mengelus dadanya

sana hanya tersenyum melihat ekspresi dahyun..

"I-iige mwoya..??"tanya dahyun gugup karena sana terus menatapnya takutnya sana itu sedang kesambet..itulah pikiran dahyun saat ini.

"Ani..sini sayang..."panggil sana Seraya menarik kursi di hadapannya

Tanpa rasa curiga sedikitpun dahyun duduk di kursi dan lagi sana tersenyum membuatnya menjadi merinding.

"San... gwenchana??"tanya dahyun

"Hmm,, gwenchana...hanya saja hari ini aku lagi kesel.."jawab sana dengan nada biasa

"Mwo??apa anak" rewel??"tanya dahyun

Sana menggeleng "Ani..tapi ada yang lebih rewel dari mereka.."

"Jinjja??nugu??para sahabat kita??"

Sana menghela nafasnya kenapa dahyun mendadak menjadi tidak peka seperti ini.

"Ani..dia orang yang selalu aku percaya..tapi hari ini dia bohong sama aku..aku kecewa sama dia..."

Dahyun pun mengelus kepala sana "siapa orangnya??biar aku marahin dia.."

Sana menahan ketawanya "jinjja??apa kamu mau marahin dia??"

"Tentu!siapa yang buat istri aku jadi cemberut kaya gini..harus aku marahin.."

"Tapi aku juga ingin ikutan marahin dia..kan aku yang kecewa disini...bukan kamu.."

"Iya sih..tapi aku kan suami kamu..jadi harus ikut marahin juga.."

Sana rasa cukup sampai disini basa basinya,,ia lantas merubah wajah yang tadinya tersenyum menjadi datar.

my little familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang