Certainty

135 15 2
                                    

Tak ada yang aneh dari hubungan Kai dan Do Kyungsoo. Mereka tak lebih dari kata brothership. Tapi bagi Krystal, ada hal yang sangat janggal antara mereka berdua. Seperti saat Kai meminta bantuannya untuk meredakan anggapan aneh fans terhadap keduanya. Kalau memang benar tak ada hubungan serius diantara kedua laki-laki itu, kenapa juga krystal harus membantunya. Menggunakan barang-barang yang identik layaknya couple berasama Kai contohnya.

'Sepatu ini terlihat bagus, aku akan menggunakannya saat kembali ke Seoul nanti.'

Pesan dari Kai yang diiringi sebuah foto sepatu-yang kebetulan Krystal memakainya saat ini. Gadis itu menghela nafas. Bingung. Bingung, kenapa ia menyetujui unuk mengikuti segala perintah Kai untuk berpakaian sama dengannya. Bigung, kenapa ia sekarang memakai sepatu yang sama seperti yang dikatakan laki-laki itu.

"Bisakah kita bertemu?" Terkirim. Pesan suara terkirim pada Kai. Yang Krystal tahu saat ini EXO telah berangkat menuju Seoul. Kemungkinan besarnya kalau gadis itu mencoba menguhubungi Kai sebanyak apapun, laki-laki itu pasti tidak akan mengangkatnya.

Member grup korea yang kurang terkenal itu berkeliling Seoul dengan santai. Tak akan ada yang mengenalinya. Gadis itu yakin sekali. Wajahnya yang tak dilukis dengan berlapis-lapis make up tak akan dikenali publik.

Tapi kenyataanya masih saja ada beberapa penggemar yang masih bisa mengenali Krystal. Sesekali orang-orang yang melihatnya langsung berbisik atau mulai memotretnya.

Menyebalkan.

~oryzappustory~

"Kau dimana? Aku dan member lain dalam perjalanan menuju gedung SM." Suara berat diujung menyambut gendang telinga Krystal. Tak bisakah ia mengucapkan halo. Tak sopan sekali.

"Kantin SM. Apakah kau masih lama?" bohong, nyatanya gadis itu masih didalam lobi Gedung SM. Masih asyik memperhatikan beberapa pengumuman.

"Aku sudah di pintu depan." Suara itu semakin mendekat. Hingga Krystal menyadari bahwa Kai sudah dihadapannya dengan rombongannya. Laki-laki yang kelihatan sangat lelah--sama seperti Kai.

"Ooh, Jonginie sudah rindu dengan seseorang." Chanyeol menggoda Kai yang saling tatap dengan Krystal--dan keduanya masih menempelkan ponsel ditelinganya.

"A-anyeong sunbaenim." Satu-satunya laki-laki berkulit hitam dalam rombongan itu memberi hormat pada Krystal. Gadis itu dengan kikuk membalasnya. Menarik lengan Kai, membawanya ke tempat yang lebih sepi, ruang janitor.

"Kau benar-benar ingin mati muda, Kai Kim?" Krystal menghempaskan tangan Kai, setelah keduanya sampai dilorong sempit ini. Gadis itu melipat kedua tangannya dan mantap Kai penuh kekesalan. Sedangkan Kai balas menatap Krystal dengan polosnya.

"A-apa?"

"Sudah kukatakan berapa kali. Berhenti memanggilku sunbae!"

Jeda panjang keduanya bingung apa yang mau dibicarakan lagi, Krystal masih menatap Kai tajam. Siap menerkan lelaki berkulit gelap itu. Dan laki-laki itu menunduk lemah. Merasa bersalah? Tentu tidak! Justru Kai sangat puas membuat gadis dihadapannya ini kesal.

"Jadi apa yang kau inginkan sekarang. Puas menatapku seperti itu?"

Gadis itu baru sadar, tujuannya menemuinya bukan untuk ini. Ada hal yang ingin dikatakannya sejak lama. Yang tak pernah berani ia katakana pada Kai. Hal yang sangat penting.

"Akhiri semua kebohongan ini. Kenapa juga aku harus ikut dalam kebohonganmu. Atau jangan-jangan kau benar-benar menyukai lelaki itu?"

"Apa maksudmu?"

"Mengakulah tuan, semua sudah ada buktinya. Mulai dari permintaanmu untuk menutupi hubungan kau dan Kyungsoo sampai cincin yang kau berikan ternyata terukir dengan jelas nama laki-laki pujaanmu itu."

Psst, Rumor!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang