-- BAGIAN IV --

3 1 0
                                    


Ada rasa yang tak mampu terbaca oleh kata
Ada rasa yang tak mampu terdengar oleh suara
Ada rasa yang tak mampu tergambar oleh sketsa

Biarlah rasa itu tetap ada
Hanyut di putaran samudra waktu semesta
Rasa itu tetap ada walau ombak laut terus menyeret nya

Ia tak tau arah
Rasa itu tersesat di hutan belantara
Namun ada titik cahaya di sana
Jauh .. jauh sekali di palung hati
Ia temukan mutiara di cangkang tersembunyi

Rasa rahasia
Ku mohon .. pergilah
Kembalilah pada subjek abstrak di sana
Tak jenuhkan dikau, bersemayam sendiri?

Rasa rahasia
Kita sama - sama menyimpan cerita
Ini soal kekaguman ku pada mu
Tentang bagaimana cara mu menciptakan kata menjadi subjek nyata

Rasa rahasia ...
Tolong siratkan pesan ku untuk nya
Beritahukan pada nya
Ada rasa yang belum terbalas
Ada kata yang belum berucap
Ada senyum yang belum terukir

Kita berkawan, Duhai Rasa
Tetap lah tumbuh di sana
Sampai ku temukan masa thuk ungkapkan nya
Kan ku cari tokoh protagonis yang sederhana
Yang mencintai Illahi dan Nabi
Yang mampu bertahan dengan banyak luka

Begitu indah Tuhan ..
Engkau titipkan rasa ini
Menetap kokoh tak terganti
Meski kini, waktu silih berganti
Menampilkan tokoh figuran pendamping inti
Dan Kau hadir seakan jadi skenario Illahi

Semesta KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang