Siksaan

147 16 3
                                    

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===

Aerla menunduk, melihat sedih pil yang belum ia telan. "Aer ingin beli kebahagiaan, tapi tak ada yang Aer punya selain-"

Byur!

"PELACUR! DASAR MURAHAN!"

Spontan Aerla loncat keluar ranjang sesaat setelah disiram air es. "D-dingin," tubuh telanjangnya langsung menggigil hebat.

Kesusahan sehabis berhubungan badan tadi saja belum hilang sedikitpun, kini ujian hidupnya malah ditambah lagi dengan munculnya sesosok wanita kejam.

"Tak tahu malu! Bodoh! Miskin! Murahan! Sampah! Penumpang! Beban! Pembantu goblok!" cerca Amanda habis-habisan.

Orlando Amanda, wanita berumur hampir kepala tiga, tubuh bak modal, dan pintar dalam banyak hal, tapi walau begitu tetap tak mampu membuat sosok Jeff bertahan padanya seorang.

"Nyonya ...," rintih Aerla tak berdaya.

Sampai pada titik, akhirnya pelecehan Jeff terhadapnya sejak setahun lalu terungkap sendirinya. Di lubuk hati terdalam, terdapat teramat besar rasa sesak terpaksa menusuk majikannya demi kelangsungan hidupnya yang tak berguna karena sering mendapat ancaman pembunuhan dari Tuannya.

Namun tak bisa dipungkiri juga, ada pula rasa senangnya, sebab mungkin setelah hari ini Jeff takkan lagi menyetubuhinya.

"Tak tahu malu!" geram Amanda sambil mendekati si babu lalu menendangnya sekuat mungkin hingga suara rintihannya terdengar. "Dasar perusak rumah tangga!"

Bugh!

Tindakan bocah itu memang melampaui batas, tapi sejujurnya sekalipun tak dengan Aerla, Jeff sudah sering jajan diluar. Bukan hal mengejutkan lagi. Lagian, perzinahan mereka berdua aslinya sudah lama Amanda ketahui, hanya saja ia lebih milih diam dan baru kali ini saja bereaksi hanya karena mau meluapkan emosi setelah kalah judi.

Bugh!

"S-sakit, Nyonya ...," Aerla merintih.

"Pengkhianat!"

Bugh!

"Seorang pengkhianat takan pernah lepas dari hukuman. Cepat keluar!" perintahnya sambil menghentikan tindakan barusan, karena bakal memberikannya rasa lebih sakit di tempat lain.  "Cepat, Bodoh!"

"I-iya, Nyonya."

Meskipun tindakannya keluar dari HAM, tapi diantara yang lain hanya Amanda lah yang masih sering memanusiakan Aerla.

Akhir-akhir ini dia hanya sedang apes saja makanya berulah kejam ingin menjadikan Aerla pelampiasan. Kebetulan pula tadi lihat Jeff keluar dari kamar ini, kesempatan bagus menjadikannya alasan amarahnya.

Aerla buru-buru mengenakan pakaian, lalu mengekornya supaya dapat hukumannya lebih cepat karena setelahnya ia mau pergi lama. Badan sudah terasa remuk sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

They Bullied Me √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang