Teman baru.

17 2 0
                                    

"Bahkan dunia saja membenciku"

"Mau ngapain lo?!"

"Mau makan mas"laki laki pemilik gummy smile itupun segera duduk dimeja makan"

"Siapa yang nyuruh lo duduk! Makan diruang tamu sono! Risih gue liat muka lo"

Lagi lagi bentakan yang dya dapatkan, padahal dya hanya ingin makan bareng sama saudaranya. Akhirnya mau tidak mau dhika membawa makanannya keruang tamu.

Dhika memakan makanannya dengan lahap, ya meskipun diatas piring itu hanya terdapat nasi dan lauk tempe goreng saja, tapi dhika tetap bersyukur bisa makan hari ini, dhika boleh makan jika semua pekerjaan rumah sudah beres, jika tidak bundanya tidak segan segan memberinya pukulan dan tidak diberi makan satu hari.

Disuapan terakhirnya dhika tidak sengaja melihat bundanya menenteng tas belanjaan, karna melihat bundanya yang kesusahan, dhika pun segera berlari dan membantu bundanya membawa kantong kantong plastik itu.

"Bunda, sini biar dhika bantu"bukannya mendapat jawaban dari sang ibu, ibunya malah menatap dhika dengan tatapan datar"

Tanpa basa basi anak itupun segera membawa semua belanjaannya kedapur.

"Bunda udah pulang? Bunda hari ini dewa ada kelas pagi, jadi dewa mau pamit berangkat kuliah dulu"ucap laki laki tampan yang bernama dewa itu"

"Iya sayang, hati hati dan jangan ugal ugal an bawa motornya"pesannya sambil mengelus rambut anak sulungnya"

"Siap bun"setelah itu dewa pun melesat pergi"

Dhika yang melihat interaksi bunda dan saudaranya itu hanya bisa tersenyum simpul, dhika selalu berkata "Setidaknya aku bisa melihat senyum bunda, meskipun senyum itu tidak untukku"

Seusai mencuci piring dan membuang sampah dhika mencoba menghampiri bundanya yang sedang fokus dengan acara ditv, dhika memberanikan diri membuka suara "bunda, dhika nanti sekolahnya dimana? Apa bunda sudah mencarikan sekolah baru buat dhika?"dhika bertanya dengan suara gemetar"

"Kamu pikir biaya masuk sekolah itu gratis?! Selain pembawa sial ternyata kamu itu anak yang menyusahkan orang tua juga ya!!"bentaknya" kamu gak liat, uang bunda sudah habis buat beli rumah ini!! Kalau mau sekolah, sana cari uang sendiri!!

Dhika hanya diam sambil menundukkan kepala saat bentakan demi bentakan dari sang ibu menghujaninya, dhika tau bahwa saat ini kondisi keuangan keluarganya menurun, perusahaan peninggalan ayah bangkrut dan rumah kami disita oleh bank. Tapi apakah permintaan dhika salah? Dhika hanya ingin melanjutkan sekolah, dhika ingin mengejar cita citanya dan menjadi orang sukses agar bisa membahagiakan bunda dan saudaranya. Hanya itu!

Karna takut bundanya semakin marah akhirnya dhika pun berjalan pergi menuju kamarnya, hatinya nelangsa mendengar perkataan ibunya.

-----oOo-----

Smk negri 1 bandung.

Hari ini langit sangat cerah, secerah wajah cantik milik Lavanya dinda waradhana, gadis itu sangat bersemangat hari ini, dya berlari kecil ke arah kelasnya sambil menenteng bekal makanan yang ia siapkan untuk seseorang.

"Hay andrian"dinda menyapa laki laki yang sudah lama ia kagumi, andrian dimas jayaputra. Panggil saja andrian"

"Oh hai din, ada apa?"sahut andrian si ketua basket sekaligus playboy cap kadal disekolah. Entahlah kenapa si dinda demen sama anak yang modelannya kek andrian.

Buku harian dhika [Park Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang