"Tuhan, setidaknya sisa kan satu saja orang yang benar benar tulus menyayangi ku"
-Dhika abi-
-----oOo-----
DHIKA kembali memasukkan buku bersampul biru miliknya kedalam tas, dan sesekali tersenyum simpul kearah papan tulis yang kini sudah kembali bersih karna tadi habis dibersihkan oleh petugas piket kelas. Dhika sangat bahagia akhirnya dya bisa kembali bersekolah. "Bunda, dhika janji, dhika akan menjadi anak yang pintar kayak mas dewa, biar bunda sayang ke dhika, seperti bunda sayang ke mas dewa"batinnya"
"Woy culun!! Sini lo!"suara anak laki laki yang tiba tiba memangilnya dan berhasil membuyarkan lamunan dhika"
Dhika reflek menoleh kearah suara itu, namun baru saja dhika melihat wajah sang pemanggil tiba tiba hantaman bola basket berhasil mengenai wajahnya, dhika meringis sambil memegang hidungnya yang nyeri dan kepalanya yang pusing. "Hahaha lembek banget sih lo! Kena bola basket aja langsung lemes, dasar culun!!!"suara andrian menggema diruang kelas"
Ya itu adalah andrian dan geng nya, geng brandalan nomer dua yang paling ditakuti disekolah, selain suka malak andrian geng's juga hobby membully anak anak yang menurut mereka lemah. Dan jika kalian bertanya siapa geng pertama yang paling ditakuti disekolah adalah rangga and the geng, anak kelas 3 smk sekaligus musuh bebuyutan andrian.
"Ambil tuh bola! Dan bawa sini"salah satu teman andrian berbicara. Dan dhika yang tidak mau memperpanjang masalah dengan anak nakal itupun segera mengambil bola basket itu dan memberikannya ke jaka teman andrian"
Namun naas nya dhika malah jatuh tersandung sebelum bola itu sampai ketangan jaka, kepala dhika hampir saja terbentur kaki meja. "Upss sorry gue gak sengaja hahaha"teman andrian yang bernama fiqi tertawa mengejek setelah menjegal kaki dhika dengan sengaja"
"Goblok banget sih jadi cowok!! Dasar culun!"bentak andrian lalu kembali melayangkan bola basket kearah dhika dan alhasil hidung dhika mengeluarkan darah segar, seketika kepala dhika semakin pusing dan pandangannya kabur, rasanya sakit sekali bahkan untuk bergerak seinci pun dhika tidak mampu"
"Andrian, apa yang lo lakukan!"bias suara dari arah pintu kelas terdengar, dhika sempat melihat bayangan gadis yang berlari kearahnya sebelum kesadarannya hilang"
-----oOo-----
"Tumben lo dateng awal?"tanya pria manis yang memiliki tinggi badan 171 m tersebut"
"Terserah gue"singkatnya"
"Yaudah terserah lo"balasnya lalu duduk disamping dewa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku harian dhika [Park Jisung]
Ficção Adolescente"Dihari istimewa ini, aku ingin bunda menjadi orang tua yang paling bahagia. Bunda selalu mengatakan padaku kalau kebahagiaan bunda terenggut dihari kelahiranku. Jadi hari ini, aku ingin merubah segalanya. Aku ingin melihat bunda bahagia, sebahagia...