12. Harus tahu batas

3.9K 576 133
                                    

"ENUUU???" Pekik Rose sembari memukul pelan bahu Enu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ENUUU???" Pekik Rose sembari memukul pelan bahu Enu. Ia memastikan yang berdiri di depannya adalah manusia sungguhan bukan hanya halusinasi nya saja.

Mungkin saja kan Rose berhalusinasi karena sudah frustasi mencari Enu namun belum ketemu juga.

Tapi karena Rose bisa menyentuh seseorang di hadapannya, maka bisa dipastikan bahwa ia benar-benar manusia.

"Yes, I am. Kamu nyari aku?"

Setelah sekian lama nomor Rose di blokir, seluruh sosial media nya juga di blokir, Rose  harus belajar sampai muak untuk dapat beasiswa ke New York hanya untuk ketemu sama Enu, dan sekarang Enu sudah berada di depan matanya, Ini saatnya Rose mengeluarkan jurus seribu bayangannya.

"Kamu masih nanya!? Kamu blokir nomor dan seluruh sosial media aku, kamu berangkat ke New York tanpa ngabarin aku lagi. Gimana bisa aku gak nyari-nyari kamu!"

"Aku takut punya salah sama kamu yang bikin kamu menjauh dari aku..."

"Kalau memang iya, aku mau minta maaf..."

Enu diam menunggu sampai Rose benar-benar selesai bicara.

"Udah ngomel-ngomel nya? Gak mau duduk dulu?"

"Oh iya, capek juga ternyata jalan kesana-kesini belum duduk" Rose pun duduk di kursi taman disusul oleh Enu yang ikut duduk disamping nya.

Enu mulai menceritakan semuanya yang terjadi pada dirinya selama ini. Ceritanya mengalir dari awal sampai detik dimana dia dan Rose bertemu lagi di taman ini. Kening Rose mengerut, Wajahnya memancarkan raut kekhawatiran setelah mendengarkan cerita Enu.

"Nu, I'm so sorry to hear that..."

Enu tersenyum, tapi jauh di dalam hatinya ia merasa terluka. Inilah alasan mengapa ia tidak ingin ada orang yang tahu tentang kondisinya. Ia tidak ingin diberi tatapan kasihan seperti yang Rose berikan. Ia tidak ingin orang-orang mendekatinya hanya karena kasihan kepadanya. "It's ok, kata dokter masih ada harapan buat aku untuk sembuh walaupun sedikit..."

"Doctor once said that i was strong and i'm getting better than before..."

Rose mengangguk setuju, "Yeah, i'm sure you can get through it."

Keduanya lanjut bercerita. Karena sudah lama tidak bertemu, mereka jadi punya banyak bahan cerita. Hingga tidak terasa, hari sudah sore. Enu sudah harus pulang karena harus meminum obatnya. Begitupun dengan Rose yang sudah harus pulang karena takut bibi mencarinya. "Enu, kapan-kapan kita ngobrol lagi, ya?" Ujar Rose sebelum pergi.

Enu tersenyum sembari mengacungkan jempolnya.

---

New York, 22.15

Rose memberikan ekspresi terjutek nya kala mengangkat panggilan video yang sudah lama ia tunggu-tunggu dari Jeffrey. "Hey, Roseline? Maaf sayang, aku gak sengaja gak ngabarin kamu seminggu ini..."

Between Us // The Story UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang