aciahh iciwawww
kembalii lagii bersam author amatiran ini unch
kalii inii kita bahagian Ara duluu yeee, aku lagi males nyiksa orang😣
uhuyyy🤑~~~
keesokan harinya...
Ara terbangun dari tidurnya dan melirik dan jam dinakas yang sudah menunjukkan pukul lima pagi.
huhft
Sejenak Ara menghela nafasnya.
"Semoga hari ini lebih baik dari sebelumnya." gumam Ara dengan lirih.
Ya, itu harapan Ara disetiap pagi, ia memohon agar hari-harinya lebih baik dari sebelumnya.
Walaupun itu terdengar mustahil bagi Ara, tapi Ara percaya akan kehendak Tuhan, ia pasti bahagia.Setelah cukup lama merenung dikasur, Ara mulai beranjak bangun dan keluar dari kamarnya menuju ke kamar mandi.
"Wah... Tuan putri sudah bangun, bagaimana tidurnya, nyenyak? yaiyalah orang gak mikirin beban rumah, ya pasti bisa tidur nyenyak." sinis sang ibu ketika melihat Ara berjalan menuju kamar mandi.
Ara hanya bisa diam dan menunduk ketika mendapatkan sinisan dari sang ibu.
Masih pagi Ara sudah dibuat sakit hati dan bersedih, tapi itu tak mengurangi tekad Ara, agar ia bisa bahagia.Ara berjalan cepat menuju kamar mandi, tiba-tiba suara sang ibu mengalihkan atensi Ara lagi.
"Cepat kamu mandi, lalu bikin sarapan untuk kita, kemudian mencuci baju dan mengepel!!!"
"T-tapi bu, Ara nanti sekolah, kalau Ara telat gimana bu?" lirih Ara membayangkan bagaimana nasibnya jika harus melakukan semua pekerjaan itu. Sudah dipastikan Ara akan terlambat kesekolah.
"Itu urusanmu, makanya bangun yang pagi. Lah ini malah enak enakan tidur, dipikir kamu punya babu apa?" ketus sang ibu kemudia berlalu ke depan.
Setelah sang ubu berlalu, Ara langsung berjalan menuju kamar mandi dan melakukan ritual mandinya dengan cepat, agar waktu yang Ara punya cukup dan tidak terlambat datang kesekolah.
Cukup lima menit Ara mandi, segera ia beranjak menuju dapur untuk masak, setlah iru Ara mencuci baju seluruh keluarga, dan terakhir ia mengepel rumahnya.
Ara sudah melakukan semua pekerjaan yang diberikan oleh ibunya, Ara buru-buru beranjak ke kamarnya untuk berganti seragam sekolahnya.
"Duh.. Udah jam berapa ini? Aku pasti telat." cemas Ara, langsung mengambil tas sekolahnya yang berada dimeja belajarnya, tak lupa mengambil handphone yang ia charger semalam di nakas.
"Bu, Ara pamit" pamit Ara sambil menyalimi tangan sang ibu.
"hm" hanya dibalas gumaman malas oleh sang ibu.
dihalte dekat rumah Ara.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.40 tetapi Ara belum mendapatkan angkutan untuk pergi kesekolah, sejenak Ara berpikir.
"Apa aku jalan aja ya ke sekolah." gumam ara, bertanya pada dirinya sendiri.
"Ah, tidak mungkin. Sudah jelas sekarang saja aku sudah terlambat." Ara bingung harus dengan apa ia berangkat ke sekolah.
drrt drrt
Getaran handphone yang berada disaku sebelah kiri Ara mengalihkan atensinya.
Freyayayaya😤
Araaaa
Lo dimanaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPIER
Teen Fiction"diam, sabar, ikhlas, ikuti alur tuhan." Ini kisahku ARRABELA PUTRI YUNIZA namaku Bukan dari keluarga yang kaya Keluargaku bisa dikatakan kurang harmonis Hidupku tak seindah yang kalian lihat Sampai aku bertemu dengan seseorang yang membuatku melupa...