Hallo, sebelumnya terimakasih
Buat para readers setiaku
Udah mau baca cerita absurd ku
Sampe ke part ini.
.
.
.
Typo bertebaran!
Happy reading 🐥***🐥***
"Kamu ada namun bukan
Untuk ku."-KANAYA
04. Siswi baru
Pagi-pagi sekali di kediaman Prasetyo. Tepatnya di rumah kanaya telah di suguhi keributan dua kakak beradik itu.
Vero yang jahil dan naya yang emosian membuat terjadinya perang antar saudara yang menjadi sarapan pagi mereka
"Woi cebong di mana kamu simpen kaos kaki kakak." Tanya kanaya a
" Udah vero kasih sama mang jajang."
Mang jajang adalah petugas yang menjemput jemput sampah di kompleks tempat kediaman kanaya
"SERIUSAN LO??." Pekik kanaya
" Naya, suaranya ih ga baik anak perempuan teriak teriak malu dong sama tetangga." Ceramah sang mamah
Kanaya yang menjadi bahan omelan pun hanya cengengesan berbeda dengan Vero yang tertawa puas melihat sang kakak di marahi
Info dong tempat jual ade ga di bayar gapapa juga deh?:v"Rasain."olok vero
Tukk....
Sebuah tempelengan mendarat mulus di kepala vero
" Huaa mama kakak pukulin kepala vero hiks."
"Mulai deh drama. Hapal nih gue ini ni hanya akal akalan dia doang biar gue di marahin." Gumam naya
" Kak, kasar banget sih pantesan jomblo." Sarkas papa
" Wait, papa ga usah buka kartu dong ntar juga naya bakalan nemuin pangeran naya."
"Pangeran kodok?." Tanya sang papa
"Ih papa mah gitu, ngambek ni." Ucap naya cemberut
"Udah udah makan dulu." Lerai sang mama
Selanjutnya hanya ada suara dentingan sendok beradu dengan piring yang terdengar mereka makan dengan hikmat.
" Naya udah selesai nih, oh iya pa, ma besok ada rapat ortu di sekolahan naya." Ucap naya memecahkan keheningan
"Hm seperti biasanya mama sama papa ga bisa dateng soalnya nanti siang kami mau landing ke jepang buat ngatur bisnis di sana." Ucap papa tak enak hati
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
Teen FictionKisah seorang gadis bernama KANAYA AURELIA PRASETYO harus dihadapkan oleh berbagai puing puing masalah di dalam hidupnya yang berdatangan tanpa henti Mulai dari di hadapkan oleh kenyataan bahwa pria yang di cintainya menolak cintanya setela...