malam sabtu sendu

0 0 0
                                    

Adik, menyandang namamu kini sudah bukan suatu kebanggaan, kau bertemu dan menjalin rasa bersama seorang pria berpengalaman yang kini hanya datang padamu saat, dia mau belaian dan kepuasan.
.
Adik, dalam diam saat ingat lelakimu kau menangis? Tentu.. sebab kini, tak ada waktu untuk bersantai berbagi cerita, ya walau kau tau, meskipun ia bercerita 90% kau faham, tapi hal seremeh itu yang sangat dirindukan adik.
.
Adik, kau tau, telah menyakiti dirimu sendiri dengan mempercatakannya kepada lelakimu yang kini dia jadikanmu pemuas nafsunya belaka.
.
Adik, kenapa kamu lemah, ridak membela dirimu sendiri, kau ingatkan di liang lahat nanti kau hanya akan di temani oleh buah dari keimananmu, kalau sudah kau lepas rasa malumu, lalu apa yg akan kau bawa ketika waktu itu tiba?
.
Sayang, maaf kini aku akan lebih banyak emosional, bukan karena aku benci dirimu, tapi aku sayang diriku.
.
Sayang, aku tidak menyesal telah melewati waktu bersamamu, hanya saja kini kita tidak lagi melewati waktu tapi menghanguskannya dengan hal yang belum seharusnya
.
Sayang, *********************. ****. ********** Besar harapanku untuk menjalin rumah tangga denganmu, tp dengan cara yang seperti ini, aku masih belum rela..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Gaduh Tapi Diam"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang