Kau mengira dari kejauhan bahwq itu aku..
Wanitamu yang kau incar dan harap jadi tantangan terberat dalam hidupmu..
.
Kamu salah.. dan kau mencoba mendekat... Lebih dekat sampai cara pandangmu terhadapku berubah kini..
.
Aku hanyalah wanita.. yang mudah tergoda oleh ucapan semata. Ya... Kau mendapatkan hatiku, rasaku, otakku dan sebagian besar waktuku..
.
Aku sadar.. tapi sudah tak bisa kutahan lagi tentang kemesraan yang tak seharusnya...
.
Kucoba berlari tapi takut.. okey aku jalan perlahan tapi rasanya sakit tak berujung.
.
Getarannya semakin membuatku acuh akan siapa diriku..
.
Air mata sudah seperti musim penghujan..
Dingin dan membasahi setiap waktu.
.
Kau kira aku pandai berucap.. ya mungkin dalam suatu hal tapi bukan tentang rasa seperti yang kau harapkan
.
Aku hanyalah pengikut yang akan berusaha untuk terus taat terhadap aturan..
.
Itu dulu... Sebelum kita saling mengenal dan tau kelebihan dan kekurangan dalam diri.
.
Berkarat.. tak mengkilat. Kau nilai diriku kini.. mengenaskannya aku.
.
Kau harapkan wanita baik, sholehah, penghafal al-qur'an, penyabar, bisa diajak diskusi dan transparan.
.
Aku sudah berusaha... Tapi maaf, yang seperti itu bukan aku..
.
Kukira dia jodohmu yang belum kau temukan dan ingin kau buat aku seperti beberapa hal diatas. Maaf sekali lagi... Yang seperti itu bukan aku
KAMU SEDANG MEMBACA
"Gaduh Tapi Diam"
De TodoNayla seorang gadis remaja yang berasal dari keturunan seorang santri sejati, sedari kecil dirinya diajarkan banyak hal tentang kehidupan yang berdasarkan penilaian dari sudut pandang keagamaan. ya,, terbacalah dari sana karakter kalemnya yg terliha...