Sreet...
Sring...
Zeert...
Suara tiga bilah pedang yang menusuk target yang sama. Ketiga pria yang dengan brutal menusuk seorang wanita yang bahkan tidak tau apa kesalahanya. Ketiga pria yang seharusnya menjadi pelindung bagi wanita tersebut. Bahkan sebelum kejadian ini mereka dengan tega menusuk kedua mata sang wanita.
Tak ada tangisan bahkan teriakan dari wanita tersebut. Dia hanya tersenyum dan seperti sudah biasa dengan perlakuan ini yang sudah ia dapatkan dari 3 bulan yang lalu.
Leona Valariene Xerron wanita tidak bersalah yang harus disiksa oleh 3 pria yang harusnya memiliki utang padanya berupa tanggung jawab, karena telah mengambil mahkotanya dengan paksa, bahkan sekarang ia sedang mengandung buah hati mereka.
Detik-detik terakhir ia sempatkan untuk menyampaikan pesan yang telah lama ia pendam. Dengan lemah dia berbicara "Hmm? pada akhirnya anak-anaku terbunuh oleh ayah mereka sendiri-" ia menjeda kata-katanya dan menatap satu persatu pria dihadapanya "Hahaha.. bahkan kalian melupakan wanita yang dengan kejamnya kalian renggut mahkotanya".
Ketiga pria itu terdiam dalam pikiran mereka masing masing. Leona yang tidak kuat lagi terduduk di lantai. Gumaman kecil terdengar "T-tidak mungkin" dengan terbata mereka terkejut saat melihat Leona sedikit menurunkan kerah bajunya hingga terlihat sebuah tanda lahir langka bergambar mahkota.
"Kuharap kalian bahagia.." kata terakhir Leona dengan sedikit senyuman. Setelah itu, ia tergeletak mengenaskan dilantai kumuh dengan senyuman dibibirnya. Mendengar itu Calvin Auberon de Thadeus, Chylde Hale Baxter, Dan Lucian Kyler Lyle mereka menegang, mata mereka berkaca kaca, dan kaki mereka lemas.
"Tanggal 15 bulan 5 tahun 515 kekaisaran Thadeus, Leona Valariene de Glarent telah menghembuskan nafas terakhirnya bersama ketiga anak kembar dikandunganya"
Mendengar salah satu kesatria mengumumkan kematian Leona dan anaknya, hati mereka seperti tercabik cabik, ternyata wanita yang selama ini mereka cari adalah orang yang dengan kejam mereka siksa. Ditambah dengan kenyataan bahwa merekalah penyebab kematian Leona bahkan anak mereka sendiri.
"T-tidak Leona bangunlah k-kumohon bangunlah" tangis Calvin sang putra mahkota pecah .
"A-aku telah membunuh a-anak anakku sendiri?" monolog Chylde sang Grand Duke muda seraya menatap kosong tangan yang berlumuran darah Leona.
"Bangunlah Leona k-kau berharap aku bahagia bukan? kalau begitu bangunlah kumohon" ucap Lucian si penyihir dengan memeluk tubuh Leona yang sudah mendingin.
-----
TBC
Hai ini cerita pertama aku. Boleh minta kesan dan sarannya?
Terimakasih ya udah mau mampir
^-------^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Protagonist Is Reborn As a Villain
Romance"Kuharap kalian bahagia.." kata terakhir Leona dengan sedikit senyuman. Setelah itu, ia tergeletak mengenaskan dilantai kumuh dengan senyuman dibibirnya. Mendengar itu Calvin Auberon de Thadeus, Chylde Hale Baxter, Dan Lucian Kyler Lyle mereka meneg...