1 bulan sebelum pergi
Semua sudah harus di persiapkan untuk pergi belajar bahasa. Banyak barang yang masih harus dibeli untuk dibawa ke London. Termasuk hadiah untuk pemilik rumah yang akan aku tinggali selama sebulan penuh.
Pekerjaan juga harus segera di selesaikan sebelum aku pergi untuk 1 bulan. Beruntung bos dan para senior memberikan izin untuk aku pergi.Hari kepergian
Mike dan teman - teman ikut untuk mengantar , walaupun hanya sebentar mereka ini terlalu berlebihan. Mereka tau aku hanya pergi 1 bulan saja tapi mereka masih keras kepala untuk mengantarku pergi. Orang tuaku tidak bisa mengantar karna disibukkan pekerjaan dan adiku sedang ada kerja kelompok bersama temannya. Hal ini sudah biasa terjadi hingga kau sudah tidak terlalu berharap mereka mengantarku berpergian. Aku juga sudah lebih dewasa jadi pergi seperti ini adalah hal yang sudah biasa aku tangani.
Hari - hari di London terasa berbeda. Banyak hal baru yang dapat dilihat, banyak teman baru disana dari beberapa negara , banyak pandangan baru yang dilihat dari anak - anak dari negara lain , dari guru yang mengajar atau dari pemilik rumah yang aku tinggali. Pemilik rumah tempat aku tinggali ternyata orang baik. Sebelum aku pergi aku sempat berfikir apakah pemilik rumah akan baik atau tidak ternyata pemilik Rumah sangat baik. Walaupun ada beberapa orang yang cerita bahwa pemilik rumah yang mereka tinggali tidak begitu baik. Menyenangkan bahwa aku berada disini , kadang teman - temanku mengirim pesan yang menanyakan tentang apa pria disana tampan - tampan atau mencarikan barang - barang yang mereka inginkan untuk aku belikan untuk mereka. Sedangkan orang tua dan pacarku lebih peduli denganku mereka menanyakan tentang bagaimana kabarku dan apakah aku baik - baik saja.
Sambil aku belajar disana aku membelikan beberapa titipan teman -teman dekatku itu , orang tua , adikku , dan mike.1 hari sebelum kepulanganku ke indonesia
Aku membereskan semua barang - barang lagi. Beberapa hari sebelumnya aku sudah mulai membereskan barang ke koper yang aku bawa. Tapi karena dari hari terakhir aku membereskan sampai dengan sekarang ada barang yang aku baru beli jadi harus membereskan lagi. Aku juga sudah memberitahukan keluarga dan mike kalau aku pulang pada esok hari.
Hari ke pulangan
Aku langsung ke bandara setelah berpamitan dengan pemilik rumah dan sangat berterimakasih kepala mereka karna menerimaku dengan tangan yang terbuka. Aku langsung pergi ke bandara. Perjalanan cukup panjang untuk sampai ke Indonesia.
Sesampainya di Indonesia
Orang tuaku yang menjemput beserta sang adik. Aku tau adikku yang satu ini ikut mungkin karena oleh - oleh yang aku bawa untuknya. Mike tidak bisa menjemput sedang ada meeting katanya.
Sampai di rumah aku beristirahat sebentar untuk mengisi tenaga karna perjalan jauh. Sampai di rumah sekitar 3 sore.Jam 8 malam hari ini
Aku membuka oleh - oleh yang aku beli dan memberikan apa yang memang aku beli untuk mereka. Sedangkan beberapa lainnya aku simpan tersendiri agar tidak tertukar.
Esok harinya
Aku membawa oleh - oleh untuk vina dan karyawan kantor lainnya. Untuk lisa, robi , dan rian aku akan bawa keesokan harinya. Untuk mike, aku dan dia masih belum akan bertemu segera mungkin sekitar 3-4 hari kedepan baru akan bertemu. Semua orang yang aku beri oleh - oleh berterimakasih padaku karna aku masih mengingat mereka disana.Hari - hari awal aku terlihat lelah karena perjalan jauh jadi pertemuan aku dan mike mau pun pertemuan kau dengan teman - teman juga lebih sedikit dibanding biasanya. Membutuhkan waktu untuk memulihkan badan yang sudah berada di umur 20 - an ini.
Hari demi hari lewat seperti biasa sampai 6 bulan kemudian. Bulan kedua ku bekerja sudah bisa bertemu dengan mereka secara lebih sering dibanding bulan pertama kepulanganku.6 bulan dari kepulanganku dari luar negeri.
Aku dan mike sedang berjalan menuju ke bioskop untuk menonton film terbaru. Setelah ke bioskop kami akan makan dan langsung pulang.
Sejak kami menuju ke bioskop mike bersikap sedikit aneh, seperti ingin membicarakan sesuatu. Aku melihat gelisah membuatku takut sesuatu hal yang buruk akan terjadi. Saat nonton bioskop aku juga tidak fokus tentang apa yang ditonton.Saat malam tiba aku dan mike langsung menuju restoran setelah selesai nonton. Sesampainya di restoran kami segera pesan makanan. Kami biasa makan di restoran ini jadi tidak perlu pikir panjang untuk memesan makanan. Saat menunggu makanan
"Mike?"
"Iya?"
" kamu gapapa kan ya?"
" mmmmh gimana ya, mau kasih tau sih cuman nanti aja abis makan biar lebih tenang" katanya sambil sedikit tersenyum
" oooh oke"
Kami masih menunggu makanan. Memang kalau lapar sepertinya akan lebih sensitive jika membahas hal berat.Selesai makan kami memutuskan untuk pergi ke cafe sebentar. Aku menanyakan lagi ke dia tentang hal yang ingin disampaikan.
" sebenarnya ini bukan masalah besar sih, aku memutuskan untuk kuliah s2 di Australia"
" serius? Kok tiba - tiba? Kapan perginya?"
" sejak kamu minta izin sama aku buat pergi bahasa itu aku mulai mikir dan cari tau gitu untuk kuliah di luar negeri tapi ga mau terlalu jauh jadi aku pergi ke Australia,aku pergi 3 bulan lagi"
Aku terdiam sejenak, aku mengerti alasan dia tapi ini masih terlalu cepat menurutku.
Aku hanya bisa terdiam selama duduk di cafe tidak bisa berkata apa - apa. Aku hanya memikirkan tentang dia akan meninggalkanku selama s2 dia disana. Apakah hubungan kami masih tetap berjalan selama hubungan jarak jauh atau malah tidak akan baik - baik saja. Aku nyaris tidak bisa tidur malam ini. Beruntungnya besok hari libur, dengan kurangnya aku tidur malam ini memikirkan hal itu tidak akan mempengaruhi kerja yang akan dilakukan.
Beberapa hari setelah itu aku tidak pergi bersama mike dulu. Aku masih butuh waktu untuk memikirkannya dan aku masih sibuk dengan pekerjaan juga.2 minggu kemudian
Aku akan bertemu dengan mike lagi. Aku sudah membuat keputusan. Kami berdua bertemu di restoran tempat kami biasa ketemu.
Saat sudah sampai di restoran dan sudah pesan makanan.
" mike"
" iya?"
" aku udah buat keputusan tentang kepergianmu untuk s2"
" jadi gimana?"
" sebenernya sih aku ga tau ya bisa ldr ama kamu apa ga , tapi karna kamu ambil s2 untuk dapat menjadi lebih baik lagi , jadi ya gapapa sih bisa dicoba hubungan jarak jauhnya"
" ah thank you lho feb aku kira gara - gara ini harus ada salah satu yang harus aku korbankan"
" ga lah masa kamu mau kuliah di luar negeri ga dibolehin sih, kemarin aku pergi kamu udah bolehin aku pergi , dan aku juga percaya ama kamu untuk ga bakal lakuin hal yang aneh saat kamu kuliah di sana" kataku sambil sedikit tersenyum untuk kalimat terakhir
" emang aku bakal an ngapain coba? Ga bakal lah aku lakuin yang ga bakal kamu suka kali"
" mungkin kamu mau coba sekali - kali"
" ga lah aku sayang banget ama kamu jadi ga bakal lakuin hal yang ga kamu suka selain belajar dan chat ama kamu doang"
" kalau kamu yakin banget ga bakal lakuin yang ga bakal aku suka ya udah percaya deh"
Kami berdua tersenyum setelah itu.
Setelah membahas permasalahan tentang dia ingin pergi kuliah s2 di luar negeri itu selesai kami kembali pergi kencan sesering sebelum masalah itu muncul. Kami menikmati kencan - kencan terakhir kami sebelum dia pergi, kami memanfaatkan waktu yang singkat ini dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaningful struggle
RomanceJika ada kesalahan ketikan mohon maaf karena ini diketik lewat hp dan suka tidak terlihat ada salah ketikan