Matahari telah terbit, burung burung berkicau kicau, angin di pagi hari yang memasuki jendela sangat dingin.
Song Yaxuan belum membuka matanya sama sekali, masih terlihat nyaman dengan tidurnya. Song Yaxuan tidak tau jika sudah ada yang meneriaki namanya sejak tadi. Membuka matanya perlahan dan memandang orang yang ada di depannya.
"Liu Yaowen ? Apa yang kamu lakukan disini" tanya Song Yaxuan yang masih setengah tidur.
"Tante menyuruhku untuk membangunkan mu, kamu akan terlambat kesekolah jadi mari bangun dan....." perkataan Liu Yaowen terpotong karena Song Yaxuan menarik tangannya dan terbaring disebelah Song Yaxuan.
Song Yaxuan bergumam "Bisakah berikan aku waktu 10menit lagi Wen Ge"
Deg deg deg jantung Liu Yaowen serasa mau lepas saja. Namun dia tidak ingin melepas momen ini. Sangat jarang juga bisa mendapatkan kesempatan ini. Mata Liu Yaowen hanya tertuju wajah Song Yaxuan yang indah itu. Bulu mata yang lentik, hidung yang sangat sempurna dan bibir yang mengoda !!!
Tidak tidak tidak Liu Yaowen kamu tidak boleh begitu. Akhirnya Liu Yaowen bangkit dan duduk disebelah Song Yaxuan.
Sangat tidak bagus untuk jantung. Bagaimana bisa Liu Yaowen tetap memilih untuk masuk ke kamar Song Yaxuan. Ini membuat Liu Yaowen bernostalagia dimana saat masih kecil anak anak akan tidur siang jika selesai bermain. Pada saat itu Song Yaxuan yang kelelahan karena bermain akhrnya memutuskan untuk tidur. Tetapi dia tidak tidur di tempat tidur ataupun sofa melainkan di sisi Liu Yaowen.Tertidur diatas paha Liu Yaowen. Waktu itu juga Liu Yaowen sangat lelah namun saat Song Yaxuan berada di sisinya, dia enggan untuk tidur terlebih dahulu. Sambil menunggu Song Yaxuan tertidur lelap, Liu Yaowen mengelus rambut Song Yaxuan. Karena terlalu nyaman dengan hal itu akhirnya Liu Yaowen pun tertidur.
Saat ini pun, tangannya pun mulai mengelus rambut Song Yaxuan dengan lemah lembut. Karena elusan Liu Yaowen, senyuman Song Yaxuan terlihat. Bisa dibilang ini menjadi kenang yang berkesan di masa lalu maupun saat ini.
Pemandangan ini sangat indah dilihat seperti pangeran yang menunggu putri yang tertidur. Dan tentu saja pemandangan ini difoto seseoang diluar kamar Song Yaxuan tidak lain adalah ibunya Song Yaxuan.
"Pemandangan indah bukan Liu Yaowen. Tante menyuruhmu membangunkan Xiao Song kamu malah membuatnya tertidur nyenyak" tanya Ibu Song Yaxuan sambil tersenyum melihat Song Yaxuan dan Liu Yaowen.
Liu Yaowen rasanya ingin menghilang dari dunia boleh ngak?
Song Yaxuan sudah mulai bangkit dari tempat tidur. "Apa yang kalian lakukan disini" jawab Song Yaxuan dengan suaranya yang baru bangun tidur.
"Xiao Song kamu masih bisa bertanya hal itu. Sebaiknya kamu pergi mandi dan sarapan. Kami akan tunggu dibawah. Yang cepat ya" seru Ibu Song Yaxuan sambil membawa Liu Yaowen turun ke bawah. HP Liu Yaowen mendapatkan notifikasi pesan. Ternyata ibu Song Yaxuan mengirimkan foto mereka berdua tadi.
Ibu Song Yaxuan
Ibu Song Yaxuan
[FOTO]
Kalian sangat manis. Mohon selalu akrab dan jaga dia ya Yaowen
Liu Yaowen
Tentu saja tante
Haruskah aku bilang terima kasih atas fotonya ? Tapi nanti tante berpikir yang aneh aneh. Arrgh...kenapa selalu terjadi padaku.
Song Yaxuan telah turun kebawah dan menuju ke ruang makan. Song Yaxuan melirik ke arah Liu Yaowen yang sedang duduk di sofa "Liu Yaowen kamu tidak ikut makan? "
Liu Yaowen menggelengkan kepalanya namun Song Yaxuan pun pergi menuju ke arahnya sambil membawa roti pannggang dengan niat menyodorkannya ke mulut Liu Yaowen.
Tentu saja Liu Yaowen tau dan lebih memilih melarikan diri dari Song Yaxuan. Berlari lari di sekeliling rumah Song Yaxuan hingga naik ke lantai 2. Ibu Song Yaxuan memaklumi hal itu karena sudah sering terjadi.
"SONG YAXUAN AKU SUDAH SARAPAN BERHENTI MENYODORKAN ROTI KE AKU" teriak Liu Yaowen. Song Yaxuan tetap kekeh mengejar Liu Yaowen berniat menarik Liu Yaowen malah jadi memeluk Liu Yaowen hingga terjatuh.
Liu Yaowen terdiam.
Jarak wajah mereka sangat dekat. Terihat sangat jelas bulu mata Song Yaxuan yang indah.Liu Yaowen hampir saja tidak bisa bergerak melihat Song Yaxuan diatasnya. Dalam kesempatan ini pun, Song Yaxuan ingin menyodorkan roti ke Liu Yaowen namun roti tersebut terbang dan jatuh ke lantai.
"Baiklah mu menang Yaowen. Aku akan pergi ke bawah makan" kata Song Yaxuan sambil mengulurkan tangannya agar Liu Yaowen bangkit. Liu Yaowen pun menerima uluran tangan Song Yaxuan.
Liu Yaowen hanya membalas dengan senyumannya
Akhirnya setelah Song Yaxuan selesai sarapan mereka pun akhirnya berangkat sekolah.
Hari kedua mereka masuk sekolah yang sama. Hari ini adalah pembagian kelas.
"Hari ini pembagian kelas aku berharap bisa sekelas denganmu" kata Song Yaxuan.
Liu Yaowen senang saat Song Yaxuan ingin sekelas dengannya, "Haha aku tau kau akan mengatakan hal itu. Tenang saja kita pasti jadi teman sekelas"
Kenyataan yang pahit bahwa Liu Yaowen dan Song Yaxuan tidak satu kelas. Liu Yaowen berada dikelas yang sama dengan He Junlin dan Zhang Zhenyuan sedangkan Song Yaxuan sekelas dengan Yan Haoxiang.
'Bagaimana bisa tuhan tidak memberkati ku' batin Liu Yaowen.
'Belum apa apa juga sudah dipisahkan maut !!! Lin Lin tunggu aku !!' batin Yan Haoxiang.
Karena bel sudah berbunyi, maka mereka pergi ke kelas masing masing.
Yan Haoxiang dan Song Yaxuan menjadi teman sebangku. Song Yaxuan duduk tepat dibelakang dekat jendela. Wali Kelas sudah memasuki kelas. Semua murid pun duduk dengan patuh.
"Selamat pagi. Perkenalkan saya Wang Junkai. Wali Kelas kalian serta guru MTK kalian semua dan juga pembimbing Klub Band. Ada hal yang ingin ditanyakan?" sapa Wang Junkai kepada murid murid.
Semua murid wanita menanyakan beberapa hal pribadi tentang Wang Junkai seperti nomor Hp, wechat dan pacar.
Setelah perkenalan diri berlalu. Ternyata sudah memasuki pergantian jam. Karena ini adalah hari pertama mereka masuk, mereka wajib memilih klub. Tentunya diberikan waktu hingga pulang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
First (WenXuan)
No FicciónSemua kegiatan bersamamu adalah pertama kali kucoba selama hidupku tentunya bersama mu. Liu Yaowen dan Song Yaxuan adalah teman masa kecil namun mereka tidak pernah satu sekolah hingga saat mereka memasuki SMA. Liu Yaowen menyadari bahwa dirinya men...