A Fairy [1]

6 1 0
                                    

Hari ini semua orang di istana terlihat bahagia karena Gracelia akan pergi ke Otherworld, tentu saja mereka senang, karena Gracelia akan segera mendapatkan identitasnya.
Jika orang-orang di istana terlihat bahagia, berbeda dengan Gracelia yang sekarang sedang berkecamuk dengan pikirannya. Bagaimana tidak?, Gracelia tidak lupa, jika hari ini dan kedepannya adalah hari dimana ia harus menghadapi takdirnya.

Gracelia menarik napas dan mengeluarkannya pelan saat melihat para pelayan sudah memasukkan barang-barangnya ke dalam kereta yang akan ia gunakan.

Dia melihat kearah sang ayah dan ibunya yang memang sedari tadi sudah berdiri disisinya.

Gracelia memeluk ayahnya,"Aku pamit Ayah."

Raja Ken,"Ayah akan sangat merindukan mu Grace."

Raja Ken melepaskan pelukannya,lalu dia menangkup kedua pipi Gracelia. "Jaga dirimu baik-baik disana, jangan sampai Ayah mendapatkan berita buruk tentangmu." Ucapnya lagi, yang hanya dibalas deheman dan senyuman oleh Gracelia.

Gracelia beralih memeluk ibunya. "Aku pamit Ibu."

Ratu Alicia,"Jaga kesehatanmu, berlatihah dengan sungguh-sungguh."

Gracelia melepaskan pelukannya lalu mengangguk, setelahnya dia menatap kearah sang kakak--Xiaodejoune .

"Apa kau tidak mau memeluk ku?." Ucap Gracelia.

Xiaodejoune terkekeh, "Disana kau akan bertemu denganku jadi untuk apa?." Walaupun berkata demikian, dia tetap menarik Gracelia lalu memeluknya.

"Aku rasa sebelumnya kita belum pernah berpelukan?, sepertinya ini pertama kali."

Xiaodejoune terkekeh geli untuk kedua kalinya, dia mencium pucuk kepala Gracelia dan lebih mengeratkan pelukannya.
"Jangan membolos dipelatihan pedang nanti."

Gracelia mengangguk."Aku akan mengusahakannya."

"Maaf Putri, tapi kita harus segera pergi, kapal yang akan kita tumpangi sudah menunggu." Ucap Angelina.

Gracelia melepaskan pelukannya "Aku pergi sekarang, sampai jumpa disana." Ucapnya kepada Xiaodejoune yang hanya dibalas dengan anggukan.

Gracelia berjalan ke arah kereta yang akan ia gunakan menuju kapal, sebelum masuk, Gracelia menghela napasnya panjang melihat kebelakang dan melambaikan tangan, lalu pergi dari sana ditemani Angelina.

Pagi-pagi sekali Jevernest sudah berlarian disepanjang istana, tidak perlu merasa aneh, karena ini adalah kesehariannya setiap pagi, setelah melakukan formalitas kerajaan yang begitu memuakkan, dia selalu merasa bebas untuk keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi-pagi sekali Jevernest sudah berlarian disepanjang istana, tidak perlu merasa aneh, karena ini adalah kesehariannya setiap pagi, setelah melakukan formalitas kerajaan yang begitu memuakkan, dia selalu merasa bebas untuk keluar.

Kapal-kapal dan juga kereta dari anak-anak kerajaan lain sudah sampai kemarin sore, dan sekarang mungkin mereka semua sudah ada di penginapan. Penyambutan juga sudah dilakukan, padahal Jevernest sudah sangat antusias untuk menyambut kedatangan mereka, tapi sayangnya karena Jevernest memiliki pelatihan pedang yang tidak bisa ditinggalkan,membuat dirinya tidak bisa menyambut secara langsung anak-anak baru tersebut.

A FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang