11th mission

957 109 3
                                    














Di sarankan untuk membaca part sebelumnya terlebih dahulu, karena takutnya pada lupa sama alur cerita ini. Sama kayak penulisnya //plak//






























Soobin sungguh tidak mengerti. Tidak mengerti dengan hatinya yang kini terasa menyesakkan entah karena apa. Hingga membuat ia hanya bisa terdiam tidak bersemangat untuk melakukan apapun sekarang.

Tamparan Yeonjun yang begitu kuat kemarin bahkan masih terasa perih di pipinya—yang kini memiliki beberapa lebam karena perkelahiannya bersama si bedebah bule. Namun, Soobin yakin sekali bukan itu yang membuat hatinya begitu gelisah sampai membuat ia ingin memukul dirinya sendiri saat ini juga.

Lantas apa yang membuatnya sampai seperti ini? Soobin benar - benar tidak tahu.

Soobin hanyalah tahu jika hatinya ikut hancur ketika melihat Kim Yeonjun menangis karenanya kemarin. Apalagi ketika kedua onyxnya melihat punggung kecil milik pemuda itu yang pergi meninggalkannya.

Soobin seolah merasakan ketakutan yang familiar; ketakutan yang ia rasakan saat Kim Yeonjun meninggalkannya sewaktu kecil dulu.

Dan itu benar-benar menyesakkan sampai Soobin tidak bisa berpikir dengan jernih sampai sekarang.


".....bin"


Soobin pernah berpikir pagi tadi ia akan pergi ke rumah Yeonjun untuk sekiranya meminta maaf akan perkataannya yang sudah pasti membuat hati pemuda itu sakit sampai menangis seperti kemarin.

Kemarin Soobin sedang tidak berpikiran jernih. Perasaan marah yang memuncak tatkala melihat Kim Yeonjun lebih memilih berlari menghampiri Mark dari pada berlari menghampirinya—lebih menguasai Soobin sehingga tanpa perasaan mengeluarkan kata - kata yang dengan telak melukai si manis.


"...Soobin"


Namun, ketika pagi tadi Soobin keluar dari rumahnya dan berniat segera menghampiri Yeonjun—sepertinya ia harus menunda tujuannya tatkala mendapati notifikasi di group yang berisikan dirinya, Hwang Hyunjin, Lee Jeno, dan Hwang Yeji; yang memberitahukan jika satu-satunya perempuan dalam groupnya itu kini sedang sibuk dengan kegiatan klub drama yang akan melakukan pentas tepat pada Senin depan.
Yang dalam arti lain Yeonjun pun sudah pasti tidak berada dirumahnya saat ini, mengingat pemuda itu juga merupakan salah satu anggota klub tersebut.

Sehingga di Sabtu pagi yang tidak begitu indah menurutnya itupun, Soobin mau tak mau menunda niatnya untuk meminta maaf kepada Yeonjun, dan memilih bergabung dengan kedua temannya yang lain untuk berkumpul di sebuah Cafe yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Tentu saja dengan isi kepalanya yang tidak bisa menghilangkan bayangan seorang Kim Yeonjun yang menangis karenanya.


"Choi Soobin!"


Soobin mengerjap. Kedua maniknya yang semula memandang kosong ke arah gelas jusnya dengan cepat mengalih dan menatap jengkel ke arah Hyunjin yang barusan meneriakinya.

"Apa bangsat?" Tanya Soobin sewot.

Hyunjin yang mendengar Soobin mengumpat kepadanya sukses menggeram kesal seraya berkata, "Kau yang kenapa, brengsek? Tiba-tiba saja pergi setelah membuat keributan kemarin, lalu sekarang kau malah melamun seperti orang bodoh dan mengabaikan panggilanku yang jelas-jelas sudah memanggilmu sebanyak tujuh kali."

Hyunjin terdengar begitu kesal, pemuda itu bahkan terang - terangan menatap tajam Soobin selama beberapa saat, yang berhasil membuat Soobin tersentak sadar akan sikapnya yang memang salah dan malah kini kurang ajar.

FVCK You, LOVE You | SooJun . BinJunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang