Warning typo's
💛💚💙 Happy Reading 💙💚💛
"Jadi silahkan pilih, tidur di kasur dengan nyaman bersamaku, atau....... tidur dimana pun kau mau, tapi aku tidak menjamin kau bisa tidur nantinya."
Soobin mengangkat kedua alisnya, onyxnya menatap menggoda ke arah Yeonjun yang kini berdiri kaku di depan kamar mandi dengan sebuah handuk kecil yang menggantung di lehernya.
Pemuda manis itu terlihat tengah di liputi keraguan yang jarang sekali terpampang dengan gratis di hadapannya. Membuat Soobin otomatis menyeringai begitu lebar tatkala mendapati hal langka seperti itu.
Jika kita melihat masa lalu—di saat dunia masih damai dan tak di penuhi oleh hawa panas akan peperangan—Soobin ingat, waktu masih kecil dulu, Ia dan Yeonjun sudah sering tidur bersama. Entah dirinya yang menginap di rumah keluarga Kim, ataupun si bibir bebek itu yang menginap di rumahnya.
Mereka akan bermain bersama sampai larut malam, sampai eomma mereka memergoki dan mengomeli keduanya yang mungkin saja akan bangun kesiangan pada keesokan harinya. Kemudian berakhir tidur bersama dalam satu ranjang, dengan berbagi pelukan hangat yang membuat keduanya tidur semakin nyaman.Mengingat itu semua secara tak sadar membuat hati Soobin menghangat. Tiba-tiba saja dia jadi merindukan kehangatan yang selalu mereka bagi sewaktu masih kecil dulu.
Dan Soobin tak ingin membohongi dirinya sendiri ketika ia sedikit berharap Yeonjun akan berjalan ke arahnya, lalu memilih tidur bersamanya di satu kasur yang sama.
Bukannya malah berjalan menjauh, dan merebahkan tubuhnya di sebuah sofa yang berada bersebrangan dengan kasur dimana Soobin berada sekarang. Tanpa berucap sedikitpun dan hanya menampilkan tatapan malas di netra rubahnya.
Soobin menghembuskan nafas jengkel melihat itu. Segala rancangan gencatan senjata yang semula dirinya rancang dan berencana akan menyampaikannya kepada Yeonjun—jika pemuda itu memilih tidur di sampingnya—sirna begitu saja dari dalam kepalanya. Sukses menjadikan moodnya turun drastis, sampai tak sadar membanting tubuhnya ke kasur dan menyelimuti tubuh jangkungnya segera, tanpa memperdulikan Choi Yeonjun yang mungkin saja kedinginan di sofa sana—karena harus tertidur hanya dengan berbalutkan kaos putih polos kebesarannya dan celana pendek selututnya saja.
.
Akan tetapi, sampai waktu terus bergulir, dan malam semakin larut— terbukti dengan jam waker di nakas samping ranjang telah menunjukan pukul 00.54.
Kedua onyx Soobin tak kunjung tertutup, menjadikan Soobin menendang kasar selimut yang menutupi tubuhnya, dan bangkit terduduk hanya untuk menatap seorang pemuda manis yang ternyata telah terlelap di sofa sana.Dengan begitu hati-hati, tubuh jangkung miliknya Soobin bawa menuruni ranjang. Berjalan dengan begitu perlahan menghampiri Yeonjun yang terbaring meringkuk dan memeluk tubuhnya sendiri di atas sofa. Kemudian menurunkan tubuhnya untuk berjongkok menghadap wajah si manis yang tepat terbaring menghadapnya.
Satu helaan nafas dalam pemuda kelinci itu keluarkan dari dalam mulutnya. Onyx miliknya terpaku menatap wajah manis Yeonjun yang tertidur dengan kening berkerut di depannya selama beberapa saat. Sebelum mengangkat sebelah tangannya, untuk ia bawa ke arah pipi chubby milik Kim Yeonjun yang ternyata masih terasa lembut di telapaknya.
"Aku membencimu, Yeonjun—" di usapnya pipi itu dengan hati-hati olehnya.
"—Aku sangat membencimu karena selalu mengganggu pikiranku."
KAMU SEDANG MEMBACA
FVCK You, LOVE You | SooJun . BinJun
FanficBiasa, kisah anak muda. Bilangnya musuh dan benci, ujung-ujungnya cinta dan rindu. SooJun/BinJun BxB Yaoi Soobin!top and Yeonjun!bott