"Jiwaaaa bangun!! Katanya nanti jam sepuluh ada kelas"
"Ck! lima menit lagi yog! ngantuk parah gue"
"Gaada lima menit lima menit. Buruan bangun atau aku siram"
"Apaan sih jing? kos ke kampus cuma 5 menit doang ini" Jiwa berkata malas. Masih belum sadar siapa lawan konversasinya.
"Masalahnya ini bukan di kos lo abang Jiwaaa. Terus segitu cintanya ya sama Yogi sampe gabisa bedain suara gue?"
Jiwa mengerjap-ngerjap lemah. Kemudian saat melihat sosok Yella yang bersedekap sambil bawa-bawa capit pemanggang, dia baru sadar saat ini ada di rumahnya sendiri.
"Eh iya lupaaa, kan lagi sama cantikku"
"Flirting lo menjijikkan Jiwa Suteja" Yella berdecih.
Jiwa duduk dan menatap ke arah Yella. Dia mengusap wajah sambil mengumpulkan nyawa."Kamu kalau sama aku toxicnya di kampus aja donggg. Kalau disini yang manis, yang lembut gitu. Durhaka banget sama suami sendiri"
Kemudian Jiwa memanyunkan bibir. Bukannya terlihat imut, di mata Yella sekarang dia keliatan kayak orang cabul. Mana cuma pakai boxer and ofc, topless.
"Apa faedahnya manyun-manyun gitu?"
"Gak peka banget sih la, morning kiss ini morning kiss. Makannya kurang-kurangin ngomel, lebih-lebihin romantisnya"
Yella menggeleng tegas
"Gausah aneh-aneh! Kamu belum sikat gigi"Bukan Jiwa kalau semisal dilarang dia nurut. Karena terbukti cowok itu malah bangkit dan mendekat. Membuat Yella refleks mundur sambil mengangkat capitnya sebagai senjata.
"Jangan mendekat!"
Jiwa ketawa kecil sambil menyentil dahi Yella. Sementara si puan mendorong tubuhnya untuk segera masuk ke kamar mandi.
Tapi dia longokkan kembali kepalanya untuk mengulur waktu.
"Oh iya yel, nanti aku ada rapat BEM. Kamu jadi ngambil laptop ke kos?"
"Jadi lah, tugas aku disitu semua"
"Yaudah agak sorean aja yaa"
Yella yang sudah tau akal-akalan Jiwa, memutar matanya.
"Kalau kamu ga mandi juga, ntar sore aku balik sama abang gojek"Setelahnya, dia segera pergi ke meja makan untuk menyiapkan sarapan.
"Ck! galak banget jadi cewek" Jiwa mendumel sebelum benar-benar masuk.
Hanya butuh waktu beberapa menit baginya untuk mandi, ganti baju, lalu menyusul Yella.
Tipikal mandi singkat ala pria tapi wanginya setara taman bunga.
Saat hampir meraih kursi untuk duduk, Jiwa dikagetkan dengan Yella yang berjinjit dan melabuhkan bibir mereka berdua."Ciuman pagi menjelang siang" Katanya singkat
"Tadi bilangnya gamau?"
"Kan sekarang udah wangi, jadi gapapa"
Ujarnya sambil mengendus baju Jiwa lalu memberi jempol.Jiwa terkekeh
"Jangan gemes-gemes dong anjir! gue makan juga nih"Jiwa membuka mulut dan bersiap menyatukan lagi bibirnya. Namun tangan Yella lebih dulu meraih roti di meja makan dan menjejalkan ke mulutnya.
"Mending makan ini daripada makan aku. Udah sembilan empat puluh tuh"
Jiwa melihat jam tangannya dan shit! he will be valentino rossi again.
.
Seberangkatnya Jiwa, Yella memutuskan untuk membereskan rumah ini. Ditinggal satu minggu tanpa ada yang mengurus tentu membuat debu-debu bersarang di beberapa tempat.Sejujurnya dia bukan tipe orang yang cinta kebersihan. She just thinks that one week is a long time to this place.
And it deserve to be cleaning.Jadi Segera Yella nyalakan vacuum cleaner sembari ditemani speaker yang menggaungkan lagu Dancing With Your Ghost by Sasha Alex Loan.
Saat membuka laci, Yella temukan polaroid dia dan Jiwa saat vacation ke Bali 3 minggu lalu.
"Goshh!! how can u look so cute but sexy at the same time?!! Thats illegal Jiwa Putraa" Yella jadi gemes sendiri.
Kemudian dia lanjut melihat polaroid lain. Dan menemukan foto favoritnya disana. Their selfie, with summer pink sunset.
"Lo ngeselin sih, tapi gue sayang"
Namun momen nostalgia ala-alanya harus terjeda saat seseorang menderingkan ponselnya.
"Halo mbak Yellow, lagi pulkam kan? Gimana kabar ayahanda dan ibundamu?"Yella berdecak malas.
"Gausah kebanyakan intro deh run! langsung aja, mau nitip apa?""Hehe, tau aja si cantik. Seblak depan kampus sebungkus dong"
"Males!"
"Oke, pedes ya kakk. tengkyu"
"Runa!! Gue beneran bangsat! Yakali gue balik ke kampus lagi"
"Halah sesekali, sekalian pacaran sono"
"Lo ngehina status jomblo gue?"
"Makannya sama mas-mas BEM sana"
"Ha?"
"Anak BEM ada acara di kampus kan nanti. Gebet aja salah satunya"
Yella menghela nafas lega. Dipikirnya tadi Runa tau perihal hubungannya dengan Jiwa. Karena jika benar, maka selesai sudah. Runa dan mulutnya adalah kesatuan yang membahayakan.
"Gak minat" Bohongnya singkat.
"Lagak lo! gue spesifikasi deh. Kalau mas-mas BEM sekaligus sepupu gue yang rumahnya sekarang lagi lo tempatin, masih gamau?"Lalu telfon itu dimatikan sepihak. Meninggalkan Yella dan rasa kagetnya.
Sial! gadis itu benar-benar sudah tau.
>update di tengah kegilaan ngelaprak :"bismillah ga tipes
-Yella when she njejeli Jiwa with roti-
KAMU SEDANG MEMBACA
One Another
FanfictionThey know each other, but pretending not. [M] 𝘚𝘶𝘯, 24 𝘖𝘤𝘵 2021 (𝘰𝘯 𝘨𝘰𝘪𝘯𝘨) @𝘱𝘳𝘪𝘮𝘦