Possessive Wife

1. Happiness

Welcome back di cerita kedua bruh
Diharapkan kalo bagian seru, ngeselin,nyenengin atau apalah itu dikomen yaa ga dilarang kok ( T_T )

Btw judul chap nya happiness krna ini bertepatan sama anniv rv 7th xixixi

Okedah happy reading 🌙

-----------------------------------------------------------

Author POV

4 Tahun berlalu

Rasanya seperti mimpi bagi Nata menikah dengan seseorang yang dulu sikapnya sangat acuh terhadapnya. Di pandangnya orang yang masih terpulas nyenyak dalam tidurnya.

"Dapetin kamu emang penuh perjuangan, tapi seenggaknya semua itu terbayar dengan ikatan ini" batin Nata, ia menggenggam jari Kei yang terpasang cincin pernikahannya.

Tepat 2 Tahun yang lalu mereka melaksanakan pernikahan di US, pernikahan privat yang hanya di hadiri beberapa suadara, kolega bisnis kedua orang tuanya dan juga tentunya Masya dan Fanya sahabat SMA Kei.

Setelah melangsungkan pernikahan mereka memutuskan untuk tinggal di US 1 tahun dan kembali lagi ke Jakarta. Namun, hanya untuk mengambil beberapa barang karena Nata memutuskan untuk pindah tinggal di Bandung. Memulai semuanya dari awal.

Ia tak ingin menetap di Jakarta, karena kemungkinan 80% cinta monyet Kei akan bertemu kembali pada Kei dan bisa saja hati Kei akan goyah.

Salahkah ia masih tidak sepenuhnya percaya pada Kei? Ya, salahkan saja pikirannya yang selalu overthinking.

Rasanya tentu saja ia tidak sepenuhnya percaya karena dia adalah cinta pandangan pertama Kei. Semua orang tahu cinta pandangan pertama itu sulit dilupakan. Jadi wajar Nata was-was.

Merasakan tangannya di genggam erat Kei menggeser tubuhnya ke kanan menghadap Nata. Membuka sedikit matanya, lalu tersenyum hangat. Nata ikut tersenyum.

"Morning babyy" Kata Nata menyapa.

"Morning too" jawab Kei singkat, Nata cemberut mendapati jawaban yang diberikan Kei.

"Why?" Tanya Kei bingung.

"Just morning too? no call babe, baby, honey, sweetheart or something?" Tanya Nata menaikan sebelah alisnya.

Kei terkekeh melihat ekspresi wajah Nata "Hahaha okey ulang-ulang nyawaku belum kumpul tadi"

"Gak ah! Dah ga mood" sewot Nata beranjak pergi ke kamar mandi membasuh wajah tidurnya.

Kei tentu saja tidak diam, ia ikut beranjak menyusul Nata kedalan kamar mandi. Kei memeluk tubuh Nata dari belakang. "Babe..maaf bukan maksud aku gitu, beneran deh nyawaku belum kumpul tadi" bisik Kei

Nata tak menjawab.

Sebenarnya Nata tidak benar benar marah kepada Kei, ntah kenapa hari ini ia ingin menjahili Kei.

Nata pergi dari kamar mandi menuju dapur menyiapkan makanan untuk sarapannya dengan Kei. Mereka tinggal di rumah tidak tingkat tapi sangat luas, karena Kei yang meminta.

Kata Kei ia malas berjalan menaiki tangga-tangga menuju kamar ketika ia sudah benar-benar lelah dengan harinya.

Di usia nya yang menginjak 21 Tahun, rasanya tubuhnya selalu merasakan encok karena kebanyakan duduk mengerjakan dan memahami matkul ditambah lagi terkadang ia pulang kuliah lanjut ke perusahaan Papah nya yang ada di Bandung.

Kuliah Semester 6 jurusan Manajemen Bisnis membuat otaknya ekstra bekerja keras agar dapat menjalani perusahan milik Reno Papanya. Ini semua karena Kenno yang tiba tiba putus sebelum wisudanya dan tidak mau menjalankan perusahaan. Jadilah sekarang ia yang dijadikan tumbal mengurus perusahaan keluarganya.