"Athares!"panggil gadis berambut sebahu, Kana berlari mengejar langkah Athares yang sangat cepat, senyumnya mengembang saat dia sudah berada disamping Athares, memandang laki laki dengan mata yang menyorot kebahagaian.
Kana sangat suka memandang Athares dari dekat seperti ini, katanya obat.
"Ares!"
Athares tidak menyahut, laki laki berambut coklat gelap itu hanya fokus kedepan, dia ingin cepat cepat sampai kelas. Malas berurusan dengan gadis disampingnya ini, menurut Athares, Kana adalah gadis pengganggu yang paling menyebalkan.
"Ih Ares!" Kana menghalangi langkah Athares, merentangkan tangannya agar Athares tidak pergi kemana mana, Kana kesal, karena laki laki itu tidak menjawab sepatah katapun.
Athares mendengus. Mendorong tubuh kecil Kana, gadis itu terhempas, lututnya mengenai serpihan beling yang entah sejak kapan ada dilantai, Kana tidak tahu.
Kana meringis. Melihat darah segar keluar dari lututnya. Gadis itu menepuk nepuk bagian belakang roknya, beranjak dan tetap mengejar Athares, yang sama sekali tidak peduli padanya.
"Ares.." panggil Kana.
Athares membalikan badannya, menatap Kana tajam.
"Apasih mau lo?" tanya nya sarkas.
Kana tersenyum, senyum yang menyisyaratkan bahwa ia terluka akan respon laki laki yang sudah lama dia cintai, memang sudah biasa Athares melakukan itu padanya, namun lagi lagi yang Kana dapatkan hanya luka. Bukan balasan perasaan.
"Ares, pulang sekolah anter Kana beli buku yuk." ajak Kana, masih diam ditempat, memandang Athares yang jaraknya hanya mengikis jengkal tangan.
Athares mendekat, jarak mereka kini sangat dekat. Bahkan, Kana bisa merasakan hembusan nafasnya, mencium bau maskulin laki laki yang kini tengah menatapnya.
"Berhenti ganggu gue anjing!"Athares berkata pelan, namun menusuk. Menusuk hati Kana, kata kata nya yang kasar membuat Kana menunduk menahan air mata yang sebentar lagi, mungkin jatuh dari kelopak matanya.
-----
Kana menelungkupkan wajahnya dimeja, pelajaran kimia tadi sama sekali tidak masak kedalam otaknya. Tidak mampu ia ingat, dan tidak mampu dia pahami, pikirannya terus memikirkan laki laki itu. Athares Cleon Bailey, laki laki galak dan suka membully.
Tidak bisa dipungkiri, Kana sangat mencintai Athares, anak dari pemilik perusahaan keluarga Bailey. Kana bukan mencintai Athares karena dia kaya raya, anak pemilik perusahaan. Tidak sama sekali, Kana juga adalah anak dari pengusaha konveksi baju terbesar di Bandung. Jadi, untuk apa Kana mencintai Athares karena harta.
Kana mencintai Athares sejak awal sekolah menengah pertama, dulu dia dan Athares satu sekolah, kini saat SMA pun dia satu sekolah lagi dengannya. Kana sengaja memilih SMA Galaksi, agar selalu bisa bertemu Athres. Namun, laki laki blasteran indo-spanyol itu tidak mau bertemu dengannya. Bahkan, jika Kana menghampirinya Athres selalu mengusirnya atau mengeluarkan kata kata menyakitkan yang seharusnya dia tidak ia ucapkan.
Kana hanya bisa sabar, dia sangat berharap Athares membalas perasaannya, peraasaan cintanya padanya. Namun, Kana hanya bisa ngehalu, iya ngehalu. Baginya, Athares tidak akan membalas perasaannya, terbukti kini laki laki itu sangat membencinya atau bahkan sering melukai hatinya.
"Kana!"
"Kana Woi"
Kana mendongkak, menatap gadis bermata belo itu. Dia, Effa Anastya, gadis berambut panjang yang sangat bawel sama halnya seperti dirinya. Effa adalah teman dekat sekaligus teman dekat Kana, hanya dengan Effa bagaimana Kana menceritakan Athres yang mengabaikannya, tak jarang. Effa selalu menyadarkan Kana, agar berhenti untuk mencintai Athares, namun gadis itu sangat bebal dan keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah untuk Kana [On going]
RomanceKarya ke 5 dari gadis yang hobby overthinking Update slow<<<< Diharap jika sehabis membaca kasih apresiasi berupa vote atau komentar ya! Follow juga lebih bagus hehe Dia menghilang, tanpa kabar dan pesan apapun, dia tidak tahu bahwa ada seseorang ya...