My love from Japan
Saint pemuda yang terkenal difakultasnya, karena memiliki wajah yang manis tidak hanya itu ia juga memiliki kepribadian yang ramah dan sangat sopan kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal olehnya. Tidak memungkiri banyak yang jatuh hati padanya saat ini karna banyak point plus pada dirinya. Sudah berjalan 4 tahun ia menjadi mahasiswa di Thammasat university, pada akhirnya ia melakukan sidangnya hari ini berkat kegigihan dan kerja kerasnya selama ini. Saint setahun akhir ini terus mengerjakkan laporan akhirnya, walaupun kadang ditolak, tapi ia berusaha terus agar laporannya diterima. Saint masih manusia biasa, ditengah tengah kerja kerasnya ada saatnya ia mengeluh dan ingin bunuh diri saat ini. Tapi sekarang kerja kerasnya selama ini terbayarkan, ya setelah selesai melakukan sidangnya ia dinyatakan lulus dengan memperoleh nilai yang cukup memuaskan baginya. Pria manis bertubuh mungil berada tidak jauh dari ruang sidangnya "Selamat pangeran dari fakultas ekonomi, akhirnya kau lulus juga" sambil membawa bucket bunga dan sebuah hadiah yang sudah di request oleh saint.
Saint berlari menghampiri sahabatnya itu langsung memeluknya setelah itu terdengar isakan tipis "Aku lu- lu – lulus earth, aku tidak percaya", dengan nafas terengah engahnya menahan tangisnya. Earth masih memeluk saint lalu mengusap punggungnya mencoba menenangkan sahabtnya itu " Kau hebat, ini aku sudah menyiapkan hadiah sesuai yang kau minta sebulan lalu", menyodorkan sebuah kotak persegi berlapis kertas merah dan juga pita berwarna hitam. "Berhentilah menangis, ayo buka hadiahmu. Jika tidak aku yang akan mengambilnya kembali", seketika saint melepaskan pelukannya dan merampas kado itu dari tangan earth, dibalas dengan dengusan oleh sahabatnya itu. "Earth, kau memang sahabatku yang terbaik", didalam kadonya terdapat seb kame analog yang diinginkannya sejak dulu.
Dan juga sebuah kertas " Apa ini?", saat membacanya saint terkejut itu tiket perjalanan ke jepang.
Saint terpaku "Itu untuk mu saint semuanya dariku, dengan hati tulus dan ikhlas", ucap earth membuyarkan lamunan saint. Sahabatnya paling tau ia ingin pergi ke jepang walau semenit. Sangat amat ingin dan sekarang ia membelikan sebuah tiket untuk dirinya. "Aku tidak mau berpergian sendiri earth, aku mau kau ikut", ucapnya dengan nada manjanya. Earth memutarkan matanya, ia sudah tau jalan pikiran saint dari dulu, jadi dia mengantisipasi membeli dua buah tiket untuk dirinya dan sahabatnya itu, "taraaa~", menunjukkan sebuah tiket *bacanya sambil bernada sisca khol*
Seketika wajah saint berubah menjadi terkejut, matanya yang melebar dengan mulut berbentuk terowongan, "Hentikan membuat wajahmu seperti itu, kau lupa berkedip dasar!", sambil memukul pipi lembut saint. Saint yang mendapatkan perlakuan itu tidak meringis sama sekali malahan ia ingin ditampar lagi, " ayo earth pukul sekali lagi, apa aku sedang bermimpi. Mendapatkan kamera ini dan sebuah kertas menuju kejepang", dengan memaksa tangan earth agar menamparnya padahal earth meringis melihat warna merah dipipi saint yang sangat ketara.
Sesampainya mereka diapartemen, saint tidak ada habis habisnya menegaskan bahwa ini bukan mimpinya. "Earth katakan sekali lagi ini bukan didalam mimpiku kan, jika mimpi. Ini sangat nyata earth". Earth yang dari tadi ditanyai oleh sahabatnya itu, sangat kesal "Kau sangat cerewet suppapong, ini tidak mimpi. Aku tekankan INI NYATA TUAN SAINT. Ini nyata", ucapnya sambil memecahkan beberapa piring di hadapan saint. "Apa perlu aku goreskan ke tanganmu agar kau percaya ini tidak mimpi ha?!"
Saint yang melihat sahabat kecilnya itu marah langsung berlari kearah kamarnya sambil membawa kadonya "Ya , sekarang aku percaya ini nyata", teriaknya dari dalam kamar.
Keberangkatan saint dan earth kejepang sudah bisa dihitung, sekarang mereka berdua sudah berada dibandara suvarnabumi dengan keberangkatan internasional tujuan ke bandara haneda dijepang. Setelah itu mereka check in. Memakan waktu kurang lebih 7 jam untuk tiba di jepang. Setelah menunggu mereka memasuki pesawat, tidak lupa saint mengabadikan moment saat berada diketinggian juga mengunggahnya disosial medianya. "Earth ini akan menjadi perjalanan yang sangat lama. Perjalananku yang paling lama didalam pesawat saat ke chiang rai", ucapnya memastikan. Earth menoleh "Untuk apa kau kesana?".
"Tentu saja ke kuil Wat Rong Kun, aku sangat menyukai tempat itu. Jika besok aku sudah punya kekasih akan ku lamar kekasihku disana dengan romantis, ahh kapan itu terjadi ya..", bisiknya setelah itu pramugari memberikan beberapa snack dan pramugari lainnya menunjukkan cara cara menggunakkan perlatan keselamatan diri. Entah mengapa mata saint terasa berat dan ia memejamkn matanya lalu menelusuri mimpinya.
Dilain tempat, seorang pemuda sedang gelisah, kakinya tidak bisa diam. Raut wajahnya sangat khawatir sambil sesekali melihat jam tangan rolexnya. Saat pintu terbuka, "Bagaimana keadaanya?, apa membaik?", tanyanya dengan gelisah.
"Jika anda membawanya terlambat walau sedetik pun nyawa istri anda terancam tuan. Sekarang istri anda masih berada didalam pengaruh obat bius, beberapa menit lagi ia akan sadar", ucap pria dengan jas putih dan stetoskop yang mengalung dilehernya. Pemuda itu hanya mengangguk "terimakasih dokter"Saat memasuki ruangan, perth nama pemuda itu. Perth melihat istrinya sudah terbangun dan tersenyum kearahnya. "Mengapa dengan wajah tampanmu perth". Perth yang masih khawatir tidak menghiraukan pertanyaan mook, istrinya. Perth langsung mengelus pipi istrinya yang semakin hari semakin tirus. "Apa kau baik baik saja?, kau tau aku sangat khawatir waktu, mama menelponku bahwa kau jatuh pingsan", terangnya langsung mencium pipi istrinya.
"Kau lihat aku sangat sehat sekarang tuan protective. Perth berjanjilah padaku jika aku pergi, relakan aku. Carilah penggantiku untuk menjaga dan mengurus 2 bayiku ini"
"Kau jangan bercanda dengan kata kata mu mook, kau masih disini. Aku tidak akan mencari penggantimu, lagi pula kau hanya memiliki satu bayi, tesanee putri kita, hentikan aku sudah muak kau terus menyuruhku untuk mencari pengganti dirimu. Kau tidak bisa tergantikan mook, aku sangat mencintaimu. INGAT!", jelas perth dengan sedikit penekanan. Mook yang mendengar penjelasan dari perth sangat senang dan sedih juga, ia menyuruh perth mencari penggantinya agar perth bisa melupakannua dan untuk mengurus keperluan bayi besar dan kecilnya dirumah. "Hei, dengarkan aku. Suatu saat kau akan menemukan penggantiku, aku yakin. Aku tidak mau kau terlarut dalam kesedihanmu perth, lagipula jika tidak ada aku siapa yang akan mengurus kau dan tesannee?"
Perth hanya terdiam mendengar ucapan istrinya.
Beberapa hari kemudian mook diijinkan untuk pulang. Tentu saja sebagai suami yang siaga dan pengertian perth menemani mook dari awal dirumah sakit sampai sekarang waktu kepulangan mook. Demi menemani mook, perth rela meninggalkan urusan pekerjaannya. Ya, pekerjaanya pasti menumpuj sekarang. Karna ia sudah menemani mook selama 5 hari dirumah sakit. Perth membantu mook untu berdiri, "Perth aku tidak lumpuh, aku bisa melakukannya sendiri", menepuk uluran tangan perth."Hmm, baiklah".
"Perth aku sangat merindukan tesanee, sangat amat", "kau tidak merinduknnya?", sambungnya melihat kearah perth yang berada disampingnya.
"Sangat, tapi aku lebih khawatir dengan kesehatanmu mook.", menatap mook dengan tatapan sendunya dengan matanya yang berbinar.
Mook terkekeh melihat wajah perth setelah itu mengubah raut wajahnya dengan mulutnya sedikit dikerucutkan ,"Perth aku tidak suka kau melihatku dengan tatapanmu seperti itu, ayo cepat pulang aku merindukan putriku!"
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and coment ya!Semoga kalin pada suka dengan cerita ini.
Aku lagi mikirin kelanjutan cerita the lucky one sama pemuja rahasia, cerita ini langsung ada..
Mungkin karna banyak pikiran jadinya nulis cerita buat hati tenang..
See you ya next chap~