satu

5 1 1
                                    

Lea dan Gaby sedang berjalan di koridor sekolah menuju perpustakaan, Mereka memang jarang pergi ke kantin pada jam istirahat menurut mereka kantin nya sumpek dan makanan nya itu itu aja jadi lebih baik bawa bekal dari rumah.

Tujuan mereka pergi ke perpustakaan adalah mencari buku untuk referensi tugas kerja kelompok Bahasa Inggris, Agak merepotkan memang tapi Karna semangat Gaby yang dijuluki Si Ambis, Lea manut saja.

"GAB! YA!!" Suara Satria yang memanggil membuat keduanya menoleh ke belakang.

"Si Irzan pingsan!!Buruan kita ke UKS" Jelas nya yang masih mengatur nafas karna habis berlari

"HAH KOK BISA SIH SAT, EMANG KENAPA KOK TUMBENAN SIH" Lea dengan segala panik dan suara nyaring nya menyerang Satria.

"Aduh mending cepetan deh kita kesana. Ayok buruan kasian dia nggak ada yang jaga".Gaby menyahut.

Mereka bertiga segera lari menuju UKS dengan raut wajah panik tapi berusaha berfikir bahwa kawan mereka baik baik saja.

"Irzan Irzan lo kenapa hahh??!!!" Pintu belum terbuka tapi Lea sudah berteriak membuat Satria dan Gaby merasa malu.

"Berisik lo lea". Irzan kepalang marah karna waktu tidur nya terganggu.

"Gue khawatir ya anak setan". Balas Lea sambil menunjukan tinju nya.

"Gue gapapa, Pergi sana kalian. Nanti aja pulang sekolah kita ketemu lagi, Gue pusing banget nih. Hush Hush!!"

Kontan ketiga kawan nya memasang raut wajah bingung, Tapi tetap menghargai kata kata Irzan mungkin memang dia butuh istirahat.

"Oke deh ma bro, nanti kabarin aja kalo mau bareng".

"Heem"

Lalu Gaby, Satria, dan Lea keluar dari UKS dengan pikiran yang masih tertuju pada Irzan. Pasalnya Irzan belakangan ini kerja paruh waktu untuk bantu kakek nya cari nafkah, Mereka khawatir pada kawan nya karna terlalu lelah bekerja.

Irzan punya mimpi menjadi Dokter,

Katanya "Kalo ada tetangga atau temen gue yang sakit tapi gabisa ke rumah sakit mereka bisa panggil gue. Gue ga mau ada mereka mereka yang ngalamin apa yang gua alami, Bapak gue meninggal karna sakit dan ga bisa berobat"

Sekarang dia hanya tinggal berdua bersama Kakek nya, Ibu nya yang sejak Irzan kecil memilih pergi karna lelah hidup susah. Irzan berfikir Kakek nya yang kian hari semakin renta tidak mungkin bekerja lagi, Jadi dia meminta izin untuk menggantikan Kakek untuk bekerja di salah satu toko buku.

"Kayanya Irzan kecapean deh guys.. " Gaby yang pada akhirnya mengutarakan pemikiran nya.

"Bener. Waktu pelajaran olahraga minggu lalu gue mergokin dia di kamar mandi lagi mimisan".

"Hah serius lo.. Coba kita omongin deh sama dia nanti"


setinggi langitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang