Perhatian!! Nama bright yang sebelumnya udah aku rombak . Jadi sekarang namanya Arsa,bukan bright lagi.
Part kali ini lumayan panjang karena udh lama ga up.
Happy reading ♡♡
" Makasih udah mau repot nganter sampai rumah."
Melihat respon dari kakak tingkatnya yang hanya diam. Anggun memilih langsung membuka pintu dan keluar dari mobil.
'brak'
Terdengar suara pintu tertutup sedikit kencang. Bukan,itu bukan ulah anggun. Anggun tadi menutup kembali pintunya dengan sangat hati-hati tidak dengan bar-bar.
Anggun melirik ke samping dan sedikit terkejut kala mendapati kakak tingkatnya sudah berada di sampingnya.
" Kakak ngapain ikutan keluar? Mau mampir?"
Anggun mendengus kala orang yang di ajak bicara tidak menjawab dan malah melangkah meninggalkannya.
"Sabar ya neng ngomong sama orang yang lagi cosplay bisu emang ga gampang." ucapnya sambil mengelus dadanya dramatis kemudian mulai melangkah menyusul kakak tingkatnya.
Tok.. tok.. tok..
Assalamualaikum
Pintu terbuka menampakan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik di usianya.
"Wa'alaikumsalam. Ya Allah budak Saha ieu meuni kasep pisan. ada perlu apa atuh kasep?"
Sebelum menjawab, Arsa menyodorkan tangannya untuk menyalami wanita paruh baya yang tak lain adalah Karina bunda anggun. Karina sebenarnya tampak sedikit kaget, tapi tetap memberikan tangannya untuk disalami.
"Tujuan saya kesini untuk mengantarkan anak tante. Sebelumnya saya minta maaf. Tadi saya tidak sengaja menyerempet anak tante sehingga membawa pulang anak tante dengan keadaan sedikit lecet."
"Anak tante siapa? Anggun?"
"Iya"
"Bukan."
Sontak keduanya menoleh ke arah suara. Dimana ada anggun yang ternyata sudah berdiri di samping Arsa dengan raut wajah yang terlihat tidak bersahabat.
" Aduh gusti neng gapapa kan? Ada yang luka atau nyeuri gitu? Apa perlu periksa ke rumah sakit?"
"Ga usah so peduli." jawabnya dengan tetap menampilkan raut wajah tidak bersahabat.
"Loh kok neng ngomongnya gitu?"
"Kenapa, orang omongan neng bener. Lagipula neng jadi kaya gini teh gara-gara bunda. Semua karena bunda! Semua salah bunda!" Anggun mengucapkannya dengan penuh penekanan pada setiap katanya.
"Ngga sopan."
Sontak anggun memusatkan pandangan ke arah suara. Pandangannya bertubrukan dengan netra bright yang terlihat sangat datar.
"Bukan urusan lo." ucap anggun ketus lalu pergi ke dalam rumah.
Karina sebenarnya sedang kebingungan dengan situasi yang baru saja terjadi. Tapi dengan cepat membuang dulu kebingungannya dan beralih kepada pria kasep dihadapannya.
Karina menjadi merasa kurang enak dengan kelakuan putrinya. Sangat terlihat tidak sopan.
"Maafin anggun. Tante juga ga ngerti kenapa dia teh tiba tiba kaya gitu. Mungkin lagi kerasukan maung bandung."
"Gapapa tante saya ngerti kok. Kalo begitu saya pamit pulang. Sekali lagi saya minta maaf sudah membuat anak tante lecet."
"Loh kamu gak mau masuk dulu? Tante bisa bikinin kamu teh atau kopi dulu. Atau mau makan dulu juga sabi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggun
Teen Fiction"Ayah buna cing pangneangkeun jodoh" "Nama anggun, kelakuan mirip kucing oren" "Ngaku lo,kak dylan lo kasih sajen apa? " " Kalo dilan punya milea, nathan punya salma, pak Habibie punya Bu Ainun. berarti gue punya anggun. slebew " ---------- ini buk...