***————————***
17:30
Dimas dan Abbiy terlihat sedang duduk di ruang keluarga. Dimas yang sibuk dengan Handphone nya yang entah menghubungi siapa. Dan Abbiy yang berkutat dengan laptop dan kertas liriknya yang belum rampung.
"Kemana sih" Terlihat jelas dari nada bicara Dimas yang sedang mengkhawatirkan sesuatu, atau seseorang mungkin. Entahlah
"Bentar lagi juga pulang Mas"
"Ya tapi..."
"Tenang Mas, percaya sama gue"
"Hmmm" baiklah Dimas akan mencoba lebih tenang.
Tok.... Tok..... Tok....
Mendengar suara ketukan pintu Dimas bergegas pergi menuju sumber suara. Dibukanya pintu setinggi 2,5 meter itu dan terlihatlah dua orang manusia yang kini berada dihadapannya.
"Masuk!" perintah Dimas kali ini terkesan lebih dingin dari biasanya.
setelahnya dua manusia itu masuk menuju ruang keluarga dimana Abbiy masih berada disana tetap dalam posisinya. Dimas mengikuti mereka berdua dari belakang.
"duduk!"
salah satu dari kedua orang tadi terlihat sangat gugup, sedangkan satu orang lainnya bersikap santai seperti biasa.
"Dari mana?"
si yang termuda dari keempatnya langsung gugup kemudian menatap seseorang yang tadi bersamanya seolah meminta bantuan.
"Mmm.. i-itu, anu... "
"Jawab yang bener Faresta Kaivan Atmaja!"
ya, si termuda itu kaivan. ucapan dingin dari Abbiy semakin membuatnya gugup dan takut.
"a-adek.... adek abis nongkrong sama temen-temen Mas." Kaivan menunduk takut. bahkan kedua tangannya sudah berkeringat.
inilah yang Kaivan takutkan ketika kedua Mas nya Marah. dia pasti akan mendapat ceramah dan tetek bengek lainnya.
"dia abis nongkrong di timezone sama temen-temennya, gue tadi lagi kebetulan kesana dan ngeliat dia."
"Masih bagus Varen ngeliat kamu, jadi Mas tau kamu pergi kemana. coba kalo enggak, mana hp kamu mati, Mas gak bisa hubungin kamu."
"Adek minta maaf Mas."
"Minta maaf gak ada gunanya kalo besok nya kamu lakuin hal yang sama." Balas Abbiy
"Mas gak masalah kalo kamu mau pergi main, tapi jangan sampai kamu bolos sekolah. Mas gak pernah ngajarin itu Kaiv."
"i-iyaa Mas dimas, adek minta maaf, janji gak akan bolos lagi" Kaivan semakin menunduk dalam.
"kalo ngomong tuh tatap siapa yang ajak ngomongnya, bukan malah nunduk!" Varen ikut menyaut dalam percakapan.
Kaivan sontak mengangkat kepalanya, menatap Dimas dan Abbiy dengan tatapan bersalahnya. kemudian menatap Varen dengan gurat marah di matanya. abangnya ini benar benar kompor sekali. gimana gak kesel, iya kan.
"Nggak cuma itu Kaivan, tolong inget diri kamu juga. apa yang tubuh kamu perluin, harus berapa kali Mas bilang gini sama kamu?" Dimas benar benar sudah lelah sepertinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/265389848-288-k912676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ATMAJA'S STARLIGHT
Random"Tidak peduli seberapa terang cahaya bintang pasti akan tetap redup. sama seperti aku" "Ayah, Bubun, Mas, Kakak, Abang.... Kaiv minta maaf ya" #Brothership