Story by : cwabboy
傘 Catatan Kedua 傘
Salma menutup buku paket itu dengan kasar. Lalu melemparkan ke arah pintu. Beberapa sekon setelahnya ia pun menarik rambutnya dengan keras. Terlalu runyam pikirannya saat ini, segala macam bentuk tuntutan orang sekitar membuat akal sehatnya saat ini hilang begitu saja. Tak berselang lama pintu kamar itu terbuka.
Salma menoleh. Mendapati diri seorang anak laki-laki menatapnya terkejut. Lalu memandangi buku yang tadi sempat Salma lempar.
"Kenapa?"
Tanya Salma dengan nada biasa. Bisa dibilang dingin. Sorot mata Salma mengisyaratkan bahwa ia tak menginginkan sosok anak laki-laki itu yang merupakan adik kandungnya. Entah sejak kapan hal itu terjadi.
"Aku cuman mau naruh uang ini ke celengan," jawabnya. Lalu memperlihatkan uang yang ia genggam.
Sejenak Salma memutar bola matanya malas, sebelum akhirnya ia mengangguk. Mau gimana lagi, dia dan adiknya itu satu kamar. Tidak heran lagi kalau adiknya masuk ke kamarnya sesuka hati. Adiknya menuju lemari dan mengambil celengannya, digenggamnya uang pemberian sang ayah lalu mengucapkan beberapa mantra yang sudah adiknya percaya sejak kecil. Lalu memasukkan uang itu ke dalam celengan.
"Dikasih ayah?" tanya Salma. Lalu berjalan mendekati letak buku yang ia lempar.
"Iya,"
"Gue nggak dikasih?"
"Kayaknya enggak, orang ini cuman dikasih buat adek sendiri,"
"Berapa?"
"Dua puluh,"
Oh shit!
"Bukunya kenapa kak?" tanya Kenzo berjalan mendekat.
"Bukan urusan lo!"
Detik itu juga Salma meletakkan bukunya ke atas meja dan mendorong Kenzo keluar dari kamarnya.
"Sebelum masuk biasakan ngetok dulu!" bentak Salma lalu menutup pintu dengan keras. Sehingga menghasilkan bunyi dumb!
---
"Salma kenapa?"
Terdengar suara Alan yang tampak khawatir kepada Salma. Sejak pagi Salma enggan berbicara kepada siapapun di sekolah. Bahkan kepada Citra teman sebangkunya. Citra mengangkat bahunya tanda ia tak tahu apa-apa.
"Lo tau kan, kalo Salma udah diem jangan di ganggu deh. Kalo lo nggak mau kena siraman kolbu dari dia," bisik Citra sesekali melirik ke arah Salma. Waspada bahwa pihak yang bersangkutan akan mendengar celotehnya.
"Tapi kan,"
Dengan sigap Citra membungkam mulut Alan sebelum ia melanjutkan kata-katanya. Dan itu membuat Salma tersadar dari lamunannya.
"Tapi apa?" tanya Salma dengan nada khas nya.
"T-tapi, Alan khawatir sama lo Sal. Lo tau kan? Kita khawatir banget sama lo," sahut Citra dengan gelagat yang membuat Salma curiga.
Namun itu tak membuat diri seorang Salma ingin cari tahu lebih dalam. Salma menopang dagunya, lalu menatap keluar jendela.
"Gue pengen jadi diri gua yang dulu Cit," ucap Salma kemudian.
"Lo yang mana?" tanya Citra bingung.
傘 Catatan Kedua 傘
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kedua
Teen FictionSatu keluarga beda pemberlakuan. Ini merupakan kisah Salma Anataka. Gadis berusia tujuh belas tahun yang sudah bertahun-tahun merasakan pemberlakuan diskriminasi dalam keluarganya. Dan itu membuatnya kini memiliki penyakit mental yang cukup serius...