07. Kejutan

5 3 1
                                    



Happy reading♡



"dek kado dari kak Doyoung apa?"


"Belum Syifa bukak"

"Kenapa?"

"Tadi malem mau bukak, tapi mata Syifa udah nggak bisa diajak kompromi"

Syifa dan Intan berjalan menuruni tangga menunju ruang makan.

"Masak apa Umi?"

"Sup daging kesukaan Abang, dendeng sapi kesukaan kakak, dan oseng udang kesukaan kamu"

"Makasih umi"

Masing-masing mengambil lauk kesukaannya, denting sendok dan garpu memenuhi ruang makan ini.

"Adek, habis ini kamu dandan yang rapi ya, mau ada tamu"

"Siapa umi?"

"Kado buat kamu"

"Kok harus dandan?"

"Nurut aja napa sama umi" sarkas Intan yang tiba-tiba bad mood.

Gini nih orang PMS tiba-tiba mood turun, atau tiba-tiba pingin marah aja.

"Iya iya"


...


Ting

"Abi, udah dateng tuh"

Umi yang sedang menonton TV berdua dengan Abi segera mengalihkan fokusnya kearah bel pintu yang dipencet.

"Abi buka pintunya, umi panggil anak-anak"

"Assalamualaikum Pak Darman" Darman Abi Syifa.

"Waalaikumsalam pak Rahman, sini masuk-masuk" Rahman, kepala keluarga yang sekarang bertamu di rumah Syifa.

"Pak Rahman, Bu Ritdha, apa kabar" Umi yang baru datang bersama anak-anak menyalami tamunya satu persatu.

"Baik kok Bu"

"Man, gimana perusahaan kamu"

"Aman lah, kan dibantu anak lanang juga" Abi menepuk pundak Ahmad yang ada disebelahnya.

"Enak banget, anak aku maunya jadi dosen, nggak mau nerusin perusahaan"

"Jalanin aja dulu, lama-lama nurut kok"

"Hehehe iya"


...


"Ini ngapain kita disini, ngomongin perusahaan doang"

"Nggak tau, kakak nggak ngerti"

"Heh, diem!"

Abang yang duduk paling kanan menegur adik-adiknya. Niatnya sih bisik-bisik tapi lama-lama keras juga suaranya.

"Pak Darman, jadi nggak?"

"Jadi dong, gimana punyamu dah siap?"

"Udah, tadi malem aku bicarain"

"Adek sini, bang tukeran posisi sama adek!"

Sekarang adek sudah disamping Abi.

"Urusan mereka kesini itu buat kamu" Abi merangkul pundak Syifa, guna menenangkan nanti jika dia terkejut.

"Untuk apa Abi?"

"Kita mau jodohin kamu sama kak Putra"

Seakan dunia berhenti, jantung Syifa seolah berhenti berdetak mengalirkan darah keseluruh tubuh, keringat dingin mulai meluncur di balik hijabnya.

Ervan (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang