Park Jinyoung tergesa- gesa, lima menit yang lalu dia mendapatkan telpon dari Elen jika sekarang ada mata kuliah pengganti. Elen merutuki dirinya karena lupa jika Park Jinyoung tidak bergabung dengan grup kelas mereka. Jinyoung bahkan berlari karena takut akan terlambat. Tepat pada pintu masuk kelas, manik cokelatnya bertemu lelaki itu, sebuah smirk menyebalkan muncul.
"Ladies first.." Ucapnya dengan nada mengejek
"Aku lelaki bodoh,," ucap Jinyoung dengan marah
Mengetuk pintu dengan pelan, lalu membuka pintu tersebut, mengucapkan kata maaf karena dirinya telat masuk. Beruntungnya sang dosen mengerti dan memperbolehkannya untuk masuk. Nampak sekali wajah Elen dan Youngjae sangat bersalah. Mark berjalan dengan santai di belakang Jinyoung, menatap pantat Jinyoung yang seolah- olah melambai ke arahnya.
Mark memilih untuk duduk tepat di belakang Jinyoung. Mata elangnya terus menatap gerak- gerik lelaki manis itu. Sedang Jinyoung tidak menyadari jika gerak- geriknya tengah dipantau oleh Mark. Hingga tiba- tiba Youngjae melemparkan pena miliknya tepat ke wajah tampan Mark Tuan. Park Jinyoung dan Elen terkejut. Youngjae melotot, menatap tajam ke arah Mark Tuan, namun di balas oleh dirinya dengan tatapan mengejek. Elen menatap tidak suka, Park Jinyoung tidak mengerti apa yang terjadi pada kedua temannya.
Park Jinyoung merangkul kedua temannya, mengajak mereka untuk tetap fokus dengan mata kuliah yang masih berlangsung. Youngjae menulis dengan kesal di sebuah buku lalu memberikannya ke Jinyoung dan Elen.
Aku tidak menyukainya.. Dia terus- terusan menatap Jie kita seolah akan menerkam Jie
Jie tertawa kecil membacanya, lalu menulis balasan
Apakah aku terlihat seperti makanan untuknya? jika iya.. pasti makanan yang sangat buruk..
Elen dan Youngjae tertawa kecil membacanya, lalu kembali fokus dengan mata kuliah yang tengah berlangsung. Mencoba tidak memperdulikan Mark di belakang mereka.
....
Jinyoung memakan sandwich yang diberi oleh Elen. Elen menatap dengan penuh kebahagiaan saat Jinyoung dan Youngjae memakan sandwich.
"How? Enak kan?" tanya Elen dengan tidak sabar
"Ini sangat enak, bahkan aku tidak pernah memakannya selama lima tahun ini... Terimakasih Elen." jawaban Jinyoung membuat Elen terharu dan akan menangis.
Youngjae melebarkan matanya, seolah tidak percaya dengan ucapan Jinyoung.
"Jie,,, katakan padaku, apa yang kamu lakukan lima tahun belakangan ini?" pertanyaan Youngjae membuat Jinyoung berhenti makan, membenarkan duduknya
"Apa kalian tidak malu jika mengetahui kebenaranku?" pertanyaan Jinyoung membuat mereka menggeleng dengan cepat.
"Setelah ayahku bangkrut, kami terpaksa pindah untuk mengontrak rumah. Ibu melarangku untuk berhenti sekolah, baginya pendidikan anaknya lebih penting dari apapun. Aku berfikir untuk bagaimana caranya aku tetap bisa sekolah dan tidak membebankan uang sekolahku ke orang tuaku. Aku mulai dengan bekerja dan memulai bisnis kecil dengan marketplace. lalu fokusku hanya ke arah belajar dan menghasilkan uang."
Elen dan Youngjae menatap sedih ke arah Jinyoung. Elen menggenggam erat tangan Jinyoung.
"Jie.. mulai hari ini jangan memikul bebanmu sendiri.. aku dan Youngjae akan terus berada di sisi mu. Jangan pernah ragu untuk meminta tolong ke kami okey!" Jinyoung yang mendengarnya menangis, untuk pertama kalinya dia mendapatkan seorang teman yang benar- benar baik dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wat Nou Als [MarkJin]
FanfictionBagaimana jika seorang Park Jinyoung tidak mengambil beasiswa kuliahnya di kota yang jauh dari kota kelahirannya? Bagaimana jika Park Jinyoung tidak bersikeras untuk berkenalan dengan seorang berkelakuan es seperti Mark Tuan? Bagaimana jika seorang...