2

4 0 0
                                    

"Ze? Muka Lu kenapa ditekuk gitu dh jangan bilang lu-

"Tuh orang ngeselin banget njir mentang² kakak kelas main nerobos barisan aja, mana songong banget lagi mukanya" kalimat Tania di potong oleh Zea yg sangat kesal dan geram akan kejadian di tempat ia memesan nasi goreng.

"Ha? Siapa? Cewek?" Tanya Vanya.

"Cowok sinting noh kalau Lo pada mau tau, tuh orgnya yg megang hp" tunjuk Zea ke arah meja yg berdampingan langsung dengan pintu kantin yg lebar.

Ke 3 tmnnya pun langsung mengikuti arah pandang zea yg dimana mereka melihat 4 laki² yg sangat ganteng dan berkarisma.

"OMG!! Gilaa mereka ganteng banget"

"Nikmat mana lagi yg engkau dustakan"

"Ohh gw tau mereka" ucap Chelo tiba² yg sontak membuat ke 3 tmnnya kaget.

"Siapa? Lo kenal mereka?" Tanya zea.

"Nggk, tapi tadi pagi gw kan di ruangan kepala sekolah buat ambil izin untuk OSIS nah mereka datang buat konfir gitu kalau mereka dari pindahan" jelas Chelo yg mendapatkan anggukan oleh tmn²nya.

"Ohhh jadi mereka murid baru? Dih songong amat heran najis deh" kata zea sambil menampilkan reaksi geli.

"Awas Lo kecantol dari salah satu mereka" ucap Tania.

"Dih gk dlu mending virtual gw" jawab zea.

"Ewh virtual pacaran dengan hp" sanggah Vanya yg membuat Chelo dan Tania tertawa.

Zea hanya memutar bola mata melihat kejahilan tmn²nya itu.

Disisi lain laki² yg bernama Alvano menatap zea sedari tadi dari meja yg dia dan tmn2nya tempati.






Kelas...

"Eh tau gk sih ada murid baru yg masuk gilaaa mereka ganteng banget"

"Oh yg di kantin itu yah? Asli sih mereka ganteng Gk ada obat"

"Katanya sih mereka pindah karena dikeluarin gitu"

Itulah percakapan di kelas 11 IPA 3 yg sangat heboh akan adanya murid baru apa lagi cewek²nya.

Zea dan temannya datang bersamaan mendengar semua celoteh teman² klsnya.

"Ha? Dikeluarin?" Tanya zea yg sekarang berdiri didepan teman ceweknya yg bernama indah.

"Iya gw dengernya sih gitu mereka nakal makanya dikeluarin" jawab indah

"Dan sekarang gw tau nama mereka ber 4 OMG!!" Heboh Karina membuat cewek² yg ada di klsnya menatap horror.

"Siapa?" Tanya zea

"O-oh itu mereka namanya zergan, Dino, andrev ah itu yg keliatan seperti ketua di antara mereka namanya Alvano" setelah menjawab pertanyaan dari zea, beberapa dari mereka langsung mengeluarkan hp dan menstalk akun mereka.

Zea hanya menatap bingung ke teman²nya, pikirnya itu sangat berlebihan lagipula dia tidak tertarik dengan mereka.








Lapangan basket...

"Eh ada cewek yg nge dm gw nih gilaaa cantik banget" seru Dino dengan menampilkan wajah gembiranya itu.

"Gini nih kalau kelamaan jomblo di dm dikit senengnya minta ampun" sanggah andrev yg ber tos dengan zergan.

"Eh Van cewek yg di kantin itu siapa? Lo kenal dia?" Tanya zergan ke alvano yg saat ini dia bermain basket dan memasukkan bola itu ke dalam ring.

"Yg mana?" Tanya alvano

"Yg tadi elaah yg hampir Lo ajak ribut" sambung zergan.

"Oh dia, gk tau gk kenal" hampir saja bola basket itu masuk ke ring dan langsung di tangkap oleh Dino.

Hup

"Eittss berhenti dulu tuh liat" tunjuk Dino dengan matanya yg mengarah ke pintu masuk lapangan basket tersebut diikuti oleh ke 3 tmnnya.








"Guys latihan yuk udah lama gk dance nih badan jadi kaku" kata Vanya dengan melihat ke 3 tmnnya yg asik bermain hp di meja masing² itu.

"Ayok deh gw juga lagi suntuk banget ini" sambung Chelo.

"Yaudh ayok ganti baju dulu" ajak Tania.

"Gw nggak deh mager banget mana siang² begini lagi" kata Zea dengan badan yg menyender di tembok dekat mejanya itu.

"Aelah nih anak Mageran Mulu Lo, ayok ikut aja" ajak Tania dengan menarik tangan zea agar ikut dengan mereka.




"Ini kita mau dance lagu apa?" Tanya Chelo yg dimana mereka sekarang lagi jalan ke arah lapangan basket, ya mereka sudah berganti pakaian kecuali zea.

"Terserah aja deh gw ngikut" jawab Vanya yg di angguki oleh Tania.

Dari arah pintu masuk mereka yg awalnya tertawa karena pembahasan mereka tiba² berhenti karena melihat ada 4 cowok yg mereka bicarakan tadi.

"Loh mereka disini?" Tanya Vanya.

"Yaudh lah gk urus, cepet deh kalian latihan gw tungguin" kata zea sambil mengarah ke salah satu kursi penonton dan duduk disana sambil memainkan hpnya.







"Oh wow bidadari dari kahyangan mana mereka itu?" Tanya Dino yg dapat rangkulan dari andrev.

"Yg pastinya mereka sangat beautiful" sambung andrev.

"Loh Van bukannya tuh cewek yg dikantin tadi yh?" Tepukan tangan zergan di pundak alvano membuatnya melihat cewek yg duduk sendiri di bangku penonton itu.

Tanpa bicara apapun alvano menghampiri zea yg sedang mendengarkan lagu di earphone nya dengan sangat damai.

"Ikut gw" ucap alvano sambil menarik tangan zea yg membuatnya sontak berdiri.

Zea yg gk terima dirinya diperlakukan seperti itu dengan kasar dia melepas tangannya dari genggaman alvano.

"Ada urusan apa Lo narik² gw? Kalau mau ngomong disini aja ribet banget main narik² tangan orang" Gerutu zea sambil mengusap usap lengannya.

"Gk ada penolakan, Lo ikut gw" tatapan mata alvano ke zea mampu membuat zea terdiam dan alvano menarik tangan zea agar ikut dengannya.

Teman² zea dan alvano yg melihat kejadian itu hanya bisa diam dan bingung kecuali zergan dia pasti tau apa yg terjadi sama mereka.

"Zea dibawa kemana tuh?" Tanya Chelo.

"Udah tenang aja alvano gk bakal ngapa²in... Siapa? Zea? Yah Sans aja" jawab andrev








"Apasih kak lepas atau gw teriak nih" alvano yg mendengar itu pun melepas tangan zea dan berhenti di sebuah taman yg sekarang sepi.

"Mau ngapain sih??!! Kalau Gk penting gw balik" hampir saja zea membalikkan badannya alvano terlebih dahulu menarik pinggangnya dengan sontak zea kaget dan menatap lekat mata alvano.

"Urusan kita belum selesai" adegan tatap tatapan mereka terhenti saat alvano mengucap kalimat tersebut, Zea pun sontak menjauh kan badannya.

"Ohhh maksud Lo yg di kantin tadi? Ternyata lu orang yg dendam yah" Zea hanya mengangguk sambil menampilkan wajah ejeknya didepan alvano.

Alvano hanya diam dengan menatap lekat zea yg berada didepannya.

"Kenapa? Lo berharap gw minta maaf sama Lo?" Tanya zea dengan menunjuk dada alvano.

"Ya" jawab singkat alvano.

"Cih gk akan, kenapa coba? Padahal Lo yg salah ya kali gw minta maaf apa lagi Lo cuman murid baru disini yaaaa bisa dibilang Lo itu kakak kelas baru jadi?" Sebelum menyambung kalimatnya zea menangkap pipi alvano dan mendekat kan wajahnya.

"Gk usah belagu jadi orang Lo gk tau gw siapa jadi jangan nyari masalah sama gw ok alvano Dewantara?" Selesai dengan kalimatnya zea melepaskan tangannya yg ada di wajah alvano dan berjalan meninggalkan alvano sendiri di tempat itu.

"Shit dia sangat berani, siapa dia?"
Tanya alvano kepada dirinya sendiri.

VIRTUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang