My Childhood Friends Are Trying To Kill Me (DROP)

Chapter 47

"......."

Lelia ragu-ragu dan menatap keranjang berisi obat pemulihan kesehatan.

Dia hanya ingin menghindari situasi ini sekarang.

Menyadarinya, Carius membalikkan kata-katanya seolah-olah tidak ada yang terjadi.

"Untuk apa itu? Berikan kepada orang-orang di kastil?"

"...tidak, aku akan menjualnya."

"...Apa?"

"Aku akan menjualnya demi uang."

"Apa...? Apakah Anda mencoba menghasilkan uang saku? "

Mendengar kata-kata Carius, Lelia mengangguk pelan.

"..."

Dia memandang Lelia dengan setengah bangga dan setengah kasihan.

"Aku akan membelikanmu semuanya."

"...Betulkah?"

"Yah, berapa harganya?"

Lelia ragu-ragu sejenak sebelum berkata.

Uang yang dia butuhkan saat ini hanya 500.000 shilling.

"Lima... lima puluh shilling."

Dia merasa menyesal untuk menaikkan harga sebesar 50.000 shilling, tetapi Carius yakin memiliki banyak uang.

Ketika Lelia memperhatikan, dia tersenyum dan berkata.

"Satu juta shilling, dua juta shilling, semuanya ada di sini."

"...Betulkah?"

"Ya."

Memang, Carius mengeluarkan tas kulit dari tangannya dan mulai melepaskan koin emasnya.

Itu 100.000 shilling per koin emas, jadi ada lusinan.

Itu lebih dari satu juta, lebih dari dua juta, paling banter.

[Wow...!]

Lelia menatap Carius dengan mata berbinar. Dia pikir dia adalah orang dewasa yang belum dewasa, tetapi dia tidak. Dia benar-benar dewasa.

"Paman!"

Sudut mulutnya naik pada judul yang keluar dari mulut Lelia. Namun, berbeda dengan sudut mulutnya, air mata mengalir di matanya.
[T/N: Hatiku yang malang T_T]

Lelia cukup terkejut dengan tampilan aneh itu, tetapi segera mengikutinya sambil tersenyum.

"Biarkan aku memelukmu."

Carius mengulurkan tangannya. Lelia mendekat dengan hati-hati.

"Aku minta maaf ... aku minta maaf."

Lelia diam-diam menikmati tepukan di punggung Carius.

Selalu ada aroma hangat di pelukan keluarga ibunya.

[Saya tidak pernah membayangkan bahwa semua keluarga ibunya akan menjadi keluarga saya juga.]

Lelia menahannya untuk waktu yang lama dan berhasil membuka mulutnya.

"Sebenarnya, kamu benar. Aku lari dari Istana Kekaisaran karena aku takut...."

"..."

"Kaisar Perseus membenciku. Saya pikir dia akan menikahkan saya dengan orang aneh. Dan Cedric, Damien ingin membalas dendam padaku..."

"...Kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Kaisar? Hah?" Carius bertanya dengan suara menangis.

"Karena mereka tidak akan percaya padaku."