Alin segera mendudukan dirinya saat melihat Agri tengah mengotak atik laptopnya,Alin melihat ke layar laptop Agri memperhatikan apa yang sedang dilakukan pemuda itu.
"Lagi ngapain?." Tanya Alin yang mengemut permen lolipop.
"Hus hus gangguin aja lu." Agri agak menutup laptopnya agar Alin tak bisa melihatnya.
"Dih pelit amat sih tiang listrik,liat doang gak boleh."
Agri hanya melihat Alin dari ekor matanya menandakan kalo Ia tak mau di ganggu alias sedang konsentrasi.Tapi bukan Alin namanya jika Ia tak usil dengan teman karipnya ini.
"Salah tuh,harusnya gak gitu.jelek amat dah." Dengan menunjuk-nunjuk layar laptop Agri dengan lolipopnya Alin mengoceh dengan lantangnya,padahal Ia tak mengerti apa yang sedang di kerjakan Agri.
Dengan memutar bola matanya dengan malas Agri tetap berusaha konsentrasi membuat desain undangan pernikahan temannya.Tapi suara Alin yang cempreng berhasil membuat konsentrasinya buyar,sudah tau Agri baru pertama kali mendesain undangan pernikahan eh malah di ganggu cebol.
Alin dengan tenangnya tetap mengoceh dengan tampang tak berdosa,tetap setia dengan menunjuk-nunjuk layar laptop dengan ocehan ala emak-emak.Tak tahan dengan hal itu Agri dengan kesal melahap lolipop Alin yang di ancung-acungkan ke layar laptop.
"Hap... Ehmm." Agri mengemut lolipop dengan ekspresi seolah-olah Ia sangat menyukainya.
"Ihh Agri itu kan lolipop gue." Alin bersungut-sungut dan siap merebut lolipopnya.
"Eeits... Engak kena hahaha." Dengan sigap Agri menghindar dan menjauhkan lolipop yang Ia emut.
"Itu punya gue balikin." Alin mulai merengek.
"Oke,tapi ada syaratnya.Engak boleh berisik duduk diem di samping gua aja ngerti?." Jelas Agri menatap Alin.
"Iya iya bawel." Dengan malas-malasan Alin mengiyakan syarat Agri.
Setelah melihat Alin yang pasrah Agri mengembalikan lolipop Alin,tapi sebelum mengembalikan dengan jahilnya Agri mengemut lolipop Alin dan langsung memasukan ke mulut Alin.Di perlakukan seperti itu Alin melotot ke arah Agri yang sudah kembali fokus ke layar laptopnya.
"Nyebelin." Gumam Alin yang hanya Agri respon dengan senyuman.
Alin menyenderkan kepalanya ke pundak Agri,dengan mengayunkan kakinya yang sedikit mengelantung melihat ke arah anak-anak yang bermain lari-larian kesana kemari dengan gelak tawa yang terlihat alami dan polos.
"Kaki lu jangan bergelantung." Tegur Agri.
"Gue bosen,main yuk." Alin melirik Agri yang masih setia menatap laptopnya.
"Lu main aja gue tungguin disini." Ucap Agri cuek.
Alin mengubah posisinya,sekarang Ia benar-benar menyenderkan seluruh badannya ke Agri dan menikmati lolipopnya yang sudah mengecil.Agri sudah terbiasa dengan temannya yang super manja ini,dan ternyata keterbiasaanya ini membuat banyak orang salah paham. Yahh banyak yang mengira mereka sepasang kekasih.
Setelah berkutat selama tiga puluh menit dengan laptopnya akhirnya Agri berhasil menyelesaikan desainnya dan tak lupa selama tiga puluh menit juga Agri menahan berat badan Alin yang bersender di pundak kirinya.Mulai merasakan kesemutan di lengan kirinya Agri memutuskan untuk menegur Alin agar berpindah posisi namun saat Agri memberitahu Alin sama sekali tak ada respon atau jawaban.
'Jangan-jangan nih anak molor lagi.'
Agri segera melihat Alin yang sesuai dengan dugaanya Alin tertidur di pundaknya. Pantas saja engak resek orangnya tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
FTV (oneshoot)
Teen Fictionsebuah cerita ringan yang akan siap menghibur anda pada hari ini... itung itung sih buat permintaan maaf karna lilin jarang post cerpen :( ini lin bikin oneshoot yang kayak FTV gitu hehe jadi cerita romance dan jangan lupa komedi selalu ada hehe:) m...