Confident

312 33 9
                                    


By
asyakrmh





"Aku ingin kau hancurkan Lee Sohyun untukku."

Taehyung menungkik alis. Wajahnya yang dingin jadi terlihat sangar sejak nama Lee Sohyun di sebut. Taehyung tahu ini taruhan. Dan ia membuat kesepakatan dengan kalimat, 'semua kemauan akan dituruti' dan tibalah waktu itu tiba. Saat ini dewi beruntungan sedang tidak berpihak dengannya.

"Menghancurkan?"

Jennie namanya. Perempuan itu mengangguk. "Aku ingin kau menghancurkan hidup Sohyun."

Taehyung seperti tak terlalu suka dengan ini. Tapi. Harus tetap ia lakukan. "Kalau perlu." Ucapan itu digantung. Tatap mata Jennie menyipit. Ada satu titik yang dipandangnya dengan tatapan kebencian yang berapi api. "Buat dia menjadi benda pemuas nafsu kawan kawanmu."

Gila!

Taehyung terperengah. Ya, bagaimana tidak. Terlampau gila dan liar. Apa katanya tadi?! Pemuas nafsu? Secara bergiliran?! Memang saran yang bagus. Tapi sepertinya Taehyung enggan melakukan kedengkian demikian. Taehyung telah selesai berunding dengan dirinya sendiri. Ia beranjak bangun dari pendudukannya. Berhambur pergi meninggalkan meja penuh kartu dan uang yang berserakan tak pasti di atas meja.

Jennie yang menang taruhan barusan ikut berdiri. Dari tempat ia berdiri. Taehyung diteriaki. "Hancurkan dia atau aku yang akan ikut campur dalam tantangan itu." Taehyung menghentikan langkah. Seakan ada batu yang menghadang dirinya dibibir pintu. Dengan malas Taehyung menoleh dan melemparkan tatapan dinginnya pada Jenne. "Jangan pernah ikut campur dalam urusanku. Jika kau masih ingin keluargamu terus mendapatkan pasokan dana dariku." Lalu pintu tertutup. Dan Taehyung menghilang dibaliknya. Meninggalkan Jennie dengan api kemarahan sebab ancaman Taehyung yang tak main main. Dan Jennie takkan tinggal diam untuk itu.

Taehyung segera menghidupkan mobilnya. Kerah bajunya di longgarkan. Rasanya gerah sejak ia mendapatkan kesepakatan gila. Pikirnya tadi Taehyung yang akan menang. Nyatanya Tuhan sedang memberinya cobaan. Sedang diuji dengan seseorang yang akan jadi tujuannya dibalik taruhan itu. Taehyung melempar jasnya dengan kasar ke jok belakang. Wajahnya diusak gusar. Tanpa berlama lama lagi. Taehyung memutar arah balik mobilnya untuk meninggalkan kediaman private Jennie yang jadi tempat kumpul bersama sekawannya. Ayah Jennie masih kalah jauh di bawahnya.Jangan ragukan relasinya di dunia bisnis. Dan Taehyung berada di kepemimpinan atas pekerjaan Ayah Jennie. Dan Jennie tadi malah seperti sengaja berniat mengendalikannya. Jangan bercanda?!

Laju mobil makin kencang kala kaki Taehyung menginjak gas. Ada kecepatan delapan puluh yang melesat diantara puluhan mobil yang melaju di jalanan besar itu. Pikiran Taehyung berkecamuk. Mengapa? Iya, mengapa? Merusaknya? Taehyung mengusak lagi rambutnya. Taehyung tak ingin pernah merusaknya. Taehyung malah terkesan dari dalam lubuk hatinya paling dalam, bahwa Lee Sohyun. Akan selalu ia jaga sama seperti penjagaannya pada tiap tiap pekerjaannya.

Taehyung memukul setir mobil dengan kencang. Frustasi. Pikirannya masih terus terpaut pada taruhan itu. Bodoh! Bodoh! Taehyun mencerca dirinya sendiri kini. Menghancurkan Lee Sohyun? Menidurinya dan memberikannya untuk di nikmati bersama? Jennie brengsek! Taruhan sialan! Taehyung memisuh tiada bosan. Nasi sudah jadi bubur. Ia tak ingin dan tak pernah sudi untuk berbagi. Jika Lee Sohyun adalah miliknya. Tentu hanya Taehyunglah yang dapat menikmatinya kapan pun sesuai kemauannya.

Taehyung menyalakan sesuatu di layar monitor. Titik merah menyala itu tengah berdiam di satu titik. Masih sama persis sejak terakhir kali Taehyung melihatnya. Sedang bekerja paruh waktu. Taehyung melirik kaca depannya. Sebelum akhirnya memutar banting setir ke arah sebaliknya. Ia perlu bertemu dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Make Me ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang