•••
"Jika di minta bercerita, terlalu banyak hal yang bisa saya ceritakan tentang sekolah ini. Tapi saya tidak akan melakukannya, cukup yang tadi saja. Lebihnya kalian bisa cari tau sendiri."
"Untuk selanjutnya, kita ke pengumuman peringkat. Sebelumnya saya mengucapkan selamat bagi kalian yang mendapatkan peringkat dan semangat bagi yang belum berhasil. Kalian masih punya waktu nanti jadi jangan sia-sia kan itu."
"Dan tentunya saya masih ingat janji saya tahun lalu. Bagi kelas dengan peraih peringkat terbanyak akan mendapatkan tiket liburan akhir semester pertama ke pulau milik sekolah, semua biaya di tanggung sekolah dan juga berlaku untuk kelas sepuluh G'A23 tahun depan." semuanya bersorak, tentu saja. Siapa yang tak mau datang ke pulau itu?
"Ini adalah contoh aspresiasi dari Aksama untuk kalian yang telah berusaha."
"Baik, kalian bisa mengeluarkan ponsel sekarang."
Semua siswa mengambil ponselnya. Setiap siswa memiliki satu akun di website milik Aksama. Setiap akun hanya mempunyai satu pemilik, sama seperti akun media sosial bedanya akun ini hanya bisa di pakai untuk mengetahui informasi dan memberikan informasi kepada setiap warga sekolah.
Setiap pembagian hasil ujian, akan datang notifikasi dari akun itu dan memampangkan hasil pencapaian setiap siswa.
"Yang pertama muncul adalah notifikasi ranking kalian di kelas, kalian akan langsung melihat hasil perjuangan kalian selama dua semester kemarin."
"Nilai yang kalian dapatkan adalah nilai murni. Tak ada campur tangan nilai tugas, latihan, dan juga ulangan. Dan terlebih lagi, tidak ada nilai kasih sayang."
Ting
Seisi auditorium segara melihat ponselnya melihat nilai yang mereka dapatkan selama setahun belajar. Dan kelas sepuluh yang baru pun sama, melihat pemilik nilai tertinggi saat bergabung ke Aksama.
"Ah, shit! nilai gue pas-pasan."
"Gapapa, Pie coba lagi ya. Semangat masuk PTS!" tawa Reyhan mengejek Kakak kelasnya itu.
"Ngeledek lo yayan."
"Gue gebuk juga lo lama-lama Bang, ngeselin banget."
"Sudahi adu mulutmu, mari merenung bersama ku."
"Apa hasilnya memuaskan?" tanya Syam.
Ada yang menganguk, ada yang tersenyum bahagia, ada yang tersenyum ketir dan ada yang diam saja.
"Selanjutnya, selamat kepada kalian si sepuluh besar." Syam menekan sebuah remot kecil yang ada di tangannya dan menampilkan nilai milik sepuluh orang itu.
Deg.
"Ha kok bisa mereka?"
"Setau gue mereka cuma cabut, bolos, tidur dan cari masalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANAFS [on going!]
Teen FictionTerlalu banyak rahasia yang di sembunyikan Alleanra dan Kakeknya. Alleanra yang disayang dan Alleanra yang di manja, menjadi sosok permata yang selalu bebas tanpa tekanan apa-apa. Sayangnya yang terlihat bukan itu kebenarannya. Dia bebas namun sanga...