Motor Kawasaki Ninja H2 itu memasuki perkarangan sekolah. Semua orang tampak tak peduli saat motor itu melintas dengan sangat cepat.
Namun saat motor itu berhenti di parkiran, dan sang pemilik membuka helmnya semua pandangan langsung tertuju padanya.
Dia Alleanra, menatap sinis kepada orang-orang yang menatapnya secara intens.
"Alleanra," panggilan itu menghentikan langkahnya.
Allean berbalik, menatap wajah gadis yang memanggilnya. Ah, gadis ini lagi. Gadis yang setengah tahun ini selalu mengganggunya dengan ajakan-ajakan sebagai pemimpin salah satu geng besar di Aksama.
Baswara, yang katanya dulu merupakan geng besar milik Aksama dengan nama Baswara Bumantara. Namun entah ada kejadian apa, geng itu terpecah menjadi dua.
Allean menatap tajam,"Ini masih awal sekolah."
Gadis itu tersenyum, "justru karena itu lo harus terima tawaran gue."
"Jawaban gue masih sama."
"Lo udah ngucapin itu seribu sembilan ratus delapan puluh tujuh kali, mau ngecukupin seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan kali? Biar pas satu abadnya Aksama."
"Masih banyak orang yang mau nerima posisi itu dengan senang hati."
"Tapi cuma lo yang bisa ambil posisi itu walau setengah hati."
Benar-benar menyebalkan, kenapa Uyra begitu percaya padanya? Kenapa semua orang ingin memberinya tanggung jawab?
"Motiv-"
"Gue percaya lo orang yang bertanggung jawab, lo orang yang bisa di percaya, lo punya ambisi yang kuat, dan paling penting lo bisa nyatuin Baswara dan Bumantara." potong Uyra cepat.
Allean menghela nafasnya, "gue ga punya semua itu. Jangan ngarang." ucapnya dan menekan tombol lift menuju auditorim.
Hari ini hari pertama masuk sekolah, sebelum masuk ke kelas semua siswa di wajibkan untuk berkumpul di auditorium. Untuk sebuah pengunguman.
Uyra dan dua temannya ikut masuk. "Kenapa lo nolak tawaran bagus?" tanya Zata
"Karna itu bukan tawaran bagus, merugikan."
"Rugi? Dari mananya?" kini Gista yang bicara.
"Waktu, dan gue engga bisa jadi pemimpin."
Bohong.
"Lo engga akan rugi sama sekali All. Lo bakal ngerasa beruntung banget bisa ada di posisi itu."
Allean hendak berbalik menjawab semua ucapan-ucapan Uyra namun tangannya sudah terlebih dahulu di tarik seseorang.
"Lo kapan sih nyerahnya Uy? Dia segitu banget loh nolaknya, kalau nanti dia nerima karena capek sama lo dan dia engga ngepeduliin Baswara sama sekali gimana?" tanya Gista.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANAFS [on going!]
Ficção AdolescenteTerlalu banyak rahasia yang di sembunyikan Alleanra dan Kakeknya. Alleanra yang disayang dan Alleanra yang di manja, menjadi sosok permata yang selalu bebas tanpa tekanan apa-apa. Sayangnya yang terlihat bukan itu kebenarannya. Dia bebas namun sanga...