18. Makan berdua?

53 36 53
                                    

[Follow sebelum membaca]

[Follow sebelum membaca]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Pagi ini seperti biasanya Aralina  selalu menampakkan senyumnya yang manis kepada setiap siswa-siswi yang berlalu lalang di area SMA ANTARIKSA. Sepanjang perjalanan Aralina tak lupa pula menyapa siswa-siswi yang bertemu dengannya hingga menuju kelasnya.

“Pagi Fani, Zila” sapa Aralina ketika telah sampai di kelas.

“Pagi” jawab seseorang dengan ramah.

Jawaban seseorang tersebut membuat Aralina, Fazila, dan Fani menjadi terkejut, karena tidak biasanya orang tersebut mau berbicara dengan mereka.

“ Eh, Lo gak salah orang kan zo, tumben lo mau bicara sama kita” timpal Fani yang bertanya karena heran dengan orang tersebut.

Ya, orang tersebut adalah kenzo. Laki-laki yang biasanya tidak berbicara pada teman-teman Aralina. Laki-laki yang ketika dikelas hanya bergabung dengan teman-temannya yang nakal, dan suka membuat masalah di kelas.

Namun, kenapa tiba-tiba saja hari ini Kenzo terlihat berbeda dari biasanya. Mulai dari cara berpakaiannya yang kini terlihat sangat rapi, membawa tas, menampakkan seutas senyum di wajahnya, berbicara ramah, tidak seperti biasanya yang berpakaian berantakan, tidak memakai dasi, tidak membawa tas kesekolah karena buku-bukunya selalu berada di meja lacinya, tidak pernah buku pelajaran tersebut di bawa pulang ke rumahnya.

“Lo siapa, kok gue ngerasa kenal sama lo, tapi siapa ya?” ucap Zefran heran.

Chandra yang mendengar ucapan Zefran langsung saja memukul kepala Zefran, karena heran dengan sifat lemot dan aneh temannya ini. “Itu Kenzo, bego, mata lo kemana, sampai gak kenal sama tuh orang”.

“Adduh, Kenapa lo pukul kepala gue, monyet” ucap bnyak Zefran yang tidak tarima di pukul dan mengusap-usap kepalanya yang sakit akibat pukulan dari Chandra, walaupun tidak terlalu keras, namun tetap saja terasa sakit.

“Kok lo rapi bener, nzo. Lo kesambet apa sampai kayak gini?” tanya Zio yang heran melihat penampilan dari sang ketua geng Carlos yang kini terlihat berbeda.

“Gue mau belajar berubah menjadi laki-laki baik” jawab kenzo singkat namun berhasil membuat teman-temannya terkejut bukan main.

“HAH, gue gak salah denger kan?”

“Gue gak mimpi kan?”

“Zio, coba kasih permen buat gue” ucap Zefran.

Dengan cepat Chandra kembali memukul kepala Zefran lagi. “Woi, lo yang heran ngeliat Kenzo, kenapa jadinya lo minta permen, dasar bocah”

“Sakit, bego. Lo ini namanya kekerasan dalam rumah tangga tau gak, gue laporin lo ke satpol PP, tau rasa lo” ucap Zefran marah, namun sifatnya yang menjengkelkan selalu di bawa.

Sedangkan siswa lainnya yang kini sudah mulai banyak masuk ke kelas menjadi tertawa mendengar ucapan Zefran termasuk Aralina, Fani, dan Fazila juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang