Malam ini tampak nya langit cerah dengan bulan yang bersinar terang, Tapi sayang nya tidak di hiasi dengan taburan bintang. Aku merindukan langit malam yang seperti itu.Jam menunjukkan pukul tujuh malam, dan sekarang aku berada di teras depan panti menunggu sepeda ku yang akan di antar halilintar.
Setelah perdebatan ku dengannya tadi sore, dia janji akan mengantarkan'nya.
"Hayoo. Mikirin apaan yayaa?." Ucap kak gentar yang tiba-tiba saja sudah ada di samping ku.
"Astaga kak, bikin orang kaget aja!." Ucapku kesal padanya.
"Hahaha, ya santai aja kali." Kak gentar tertawa melihat ku kesal padanya " Lagian kamu kenapa melamun malem-malem gini, nanti ke sambet loh." Sambungnya.
"Aku nungguin temanku kak."
"Ying?." Tanyanya
"Bukan, kak."
"Terus?." Kak gentar menatapku heran.
"Teman sebangku'ku, katanya tadi sore dia mau nganterin sepedaku ke sini." Jawab ku.
"Lah emang sepeda kamu kenapa ya?."Tanya nya lagi padaku.
"Tadi pagi ban'nya bocor, terus aku tinggal di warung. Eh tadi pas pulang sekolah malah lupa ngambil sepeda nya kak." Ucap ku di sertai kekehan kecil.
"Kenapa gak bilang sama kakak sih?!." Protes nya padaku.
"Lupa, hehehe."
"Lain kali jangan begitu, beri tahu saja kakak. Jangan merepotkan orang lain yaya." Tegur kak gentar padaku.
Benar juga kata kak gentar, aku selama ini selalu merepotkan orang-orang di sekitar ku.
"Iya maaf kak, lain kali aku gak kaya gitu lagi ." Ucap ku dengan ekspresi menyesal. Benar juga apa yang di katakan kak gentar.
Puk puk
" Adik pintar ." Ucap kak gentar sambil menepuk-nepuk kepala ku seperti menenangkan anak kecil yang habis nangis.
"Ishh, kak emangnya aku anak kecil apa."
"Yaa kamu kan emang masih kecil yaya." Ucapnya di sertai kekehan kecil.
"Aku udah kelas 2 SMA loh kak." Protes ku padanya, dan kak gentar tertawa mendengar itu.
"Yaa tetep aja kamu mah di mata kakak masih adik kecil yang gemes." Ucapnya meledek'ku.
"Ishh, kak aku udah gede."
"Masih kecil."
"Udah gedee kak gentarr."
"Masih Kecilll Yaya."
Aku dan kak gentar malah berdebat untuk hal yang tidak penting.
"Ekhm."
Eh?
"Halilintar?." Celetuk'ku menyebut namanya.
Kenapa dia selalu datang tiba-tiba seperti itu, udah kaya setan aja huh.
"Kamu kapan datengnya?." Tanyaku pada halilintar yang berdiri tepat di depanku.
" Waktu lo debatin hal yang ga jelas sama dia." Halilintar menunjuk kak gentar yang sedang memperhatikan nya. Tidak lupa juga dengan tatapan sinisnya pada kak gentar.
"Santai bro." Ucap kak gentar dengan nada bercanda.
Halilintar dan kak gentar, mereka berdua malah diam dan saling melihat satu sama lain. Ku perhatikan mata halilintar yang menatap kak gentar dengan tajam begitu pula sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everytime In My Life
Teen FictionKirana Ayana atau yaya adalah seorang gadis yang sederhana, yang berasal dari panti asuhan. Dan seorang gadis yang selalu di permainkan oleh takdirnya sendiri. Sampai dia bertemu dengan Halilintar Adrian Asyraf . Laki-laki yang mempunyai segalanya...