4 - Show Hot

11 1 0
                                    

Adam menggeliat merasakan getaran ponsel di sekitarnya. Dia bergerak pelan mengambil tas Veli sebisa mungkin agar sang empunya yang tertidur pulas di bisepnya tak terbangun.

Jason is calling ....

Alisnya tertaut merasa tertarik. Menempelkan benda pipih itu ke telinga setelah menarik logo berwarna hijau.

"Where the fvck are you going bitjh!"

Adam sedikit terkejut, namun masih menjawabnya dengan cekikan pelan.

"Siapa kau?! Dimana pacarku, sialan?!"

"Pacarmu masih yoga di kamarku," ujarnya sarkas.

"What the motherfvcker!"

"Wow dude, calm down. You such a mess." Adam menyeringai tatkala panggilan tersebut langsung diputus sepihak.

Bagaimana bisa Veli berpacaran dengan orang seperti itu.

Veli bergerak resah merasakan pening yang mulai menyerangnya. Bergerak perlahan untuk duduk sembari mengeram berat.

"Sial aku telat ngampus,"

"Morning my sunshine,"

Dan hal buruk pertama yang Veli lihat di pagi yang menyebalkan ini adalah Adam yang shirtless dan sisanya dia yang terbangun dengan kaos kebesaran laki - laki itu.

Ow shit, cobaan apalagi ini.

"Adam brengsek," umpatnya melempar guling sontak berdiri dan menatap Adam penuh permusuhan.

Yang ditatap malah tersenyum sumringah, "ayolah Vel, jangan merasa ternodai begitu."

Veli berdecak, kepalanya sudah pusing sampai tak bisa memikirkan apapun lagi. Dan sialnya lagi hari ini dia harus pergi untuk wawancara pekerjaan. Multiple shit.

"Dimana kamar mandinya?"

Adam menatap lurus pada pintu yang sudah di tutup. Terdengar suara gemericik air, sudah pasti Veli sedang mandi. Meluruskan badan. Dia tergerak menaruh madu dan air hangat di sebuah cangkir. Air madu baik untuk pereda mabuk, entah berapa banyak alkohol yang diminum Veli tadi malam. Mengingat meja yang penuh gelas kosong ditambah lagi Veli yang melakukan one shot sebotol penuh menandakan wanita itu penuh depresi belakangan ini. Padahal seingatnya Veli tidak suka minum seperti itu, dulu.

Pintu terbuka, Veli keluar sembari mengeringkan rambut dengan handuk dan telah berganti memakai gaun berwarna hitam yang dipakainya tadi malam. Cantik. Untungnya Adam sempat mencuci baju itu semalam.

"Dimana sepatuku?"

Mendengar itu alis Adam tertaut.

"Jangan bilang kau langsung ngampus dengan penampilan seperti itu." Tangannya menyodorkan segelas air madu tadi dan langsung diminum Veli hingga tandas.

"Tentu saja,"

"Kau gila-"

"Apa masalahmu? Lagipula aku seksi dengan baju ini, mungkin dosenku akan langsung kasih A+ tanpa pikir panjang"

Veli mengambil tasnya dan hendak membuka pintu untuk keluar, tetapi Adam menariknya ke belakang.

Wajah Adam memerah.

Dengan segera ia menyambar hoodie yang tergantung di balik pintu dan memakaikan pada Veli meski harus ditambah sedikit paksaan.

Hoodie itu berhasil menutupi hingga setengah paha Veli, dan pastinya sukses menutupi bagian atas gaun yang terbuka. Veli mendorong Adam dan menendang selangkangannya. Kena kau. Tapi harusnya dia melakukan itu dengan heels tujuh sentinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang