Satu

45 5 2
                                    

13 Juni, 2021

"Sah?"

tanya sang penghulu, sontak dijawab serentak oleh semua orang

"SAH!!!". Semua orang berbahagia, terkecuali kedua pengantin itu. Menikah di umur 17 tahun? Terlebih dijodohkan? Sangat menyebalkan.

Gabie Thaya, si gadis cantik itu terpaksa menerima perjodohan ini, demi orang tuanya. Begitupun dengan lelaki tampan idaman semua wanita ini. Kalandra Alvano, dia juga sama. Alesan.

Kedua pengantin itu duduk di kursi pengantin sebari menyapa para tamu. Namun. . .

"Enak ni punya bini, bisa anuan tiap malem hahaha" Celetuk Rafa~teman Kala.

Kala yang mendengar itu langsung berpindah pandangan pada Rafa

"Mulut lo enaknya disumpel apa ya?" Timpal Kala.

"Sumpel duit kaga ngapa ngapa gua suer" balas Rafa.

Dirga dan Arga yang melihat pertengkaran temannya itu hanya bisa tertawa "HAHAHA BENER JUGA TUH" kini Arga yang berbicara

Dirga hanya tertawa melihat pertengkaran kecil itu.


Malam ini malam pertama mereka, canggung rasanya. Setelah membersihkan diri dan memakai piyama ternyaman Gabie.
Gabie duduk disofa sambil memainkan ponselnya, sebari menunggu Kala keluar dari toilet.

"Gue tidur dimana?"

"Lo di sofa, gua di kasur." Balas Kala yang tidak ada niat mencari topik pembicaraan.

Gabie menyergit sebentar, lalu mengubah mimik wajahnya seperti semula. Gabie merebahkan tubuhnya disofa yang sedang dia duduki tadi. Sedikit tidak nyaman, tapi tak apa.

05.30 A.M

"Hoamm. . . ." Terbangun dari tidurnya, Gabie menggeliat.

Melihat jam sekilas, lalu beranjak pergi ke toilet mencuci muka dan sikat gigi. Setelah itu turun kebawah menyapa sang mertua.
Note, Gabie emang udah deket sama mertuanya semenjak awal perjodohan.

"Pagi Mah!!" Sapa Gabie pada Diva~Mertua sekaligus Ibu dari Kalandra.

Berbalik menghadap menantu kesayangannya, Diva membalas sapaan pagi dari Gabie dengan sangat lembut

"Selamat pagi juga Menantu mamah yang imut inii" Gemas, Diva mencubit pipi Gabie yang sedikit tembem itu.

Gabie memeluk Diva dengan lembut, dibalas lembut oleh Diva.

"Kala mana sayang?" Kini Diva membuka pembicaraan

"Kala masih tidur mah aku ga berani bangunin" jawab Gabie.

Diva terkekeh melihat kelakuan Gabie yang berbicara sambil memakan selai kacang.

"Bangunin aja sayang, dia ga bakal marah kok" Perintah Diva dengan nada bicara yang lembut.

Gabie hanya mengangguk dan kembali menaiki tangga, kembali pada lantai atas.

Sampai depan pintu kamar. Gabie masuk tanpa mengetuk pintu dan terkejut ternyata Kala sudah bangun dari tidurnya, dan lebih mengejutkannya lagi, Gabie melihat Kala sedang mengemasi barangnya dan Kala.

"Lo ngapain Kala?" Tanya Gabie


"Lo lupa ya? Kita al pindah hari ini ke Apartmen yang dikasih papa buat kita" jawab Kala dengan nada sedikit ngegas


sedikit terkejut, tapi tidak berlarut-larut. Gabie langsung membantu Kala untuk mengemasi barang mereka.


Barang mereka sudah diturunkan bahkan sudah dimasukan ke dalam mobil Kala.

"Kalian ngga mau sarapan dulu sayang?" Tanya Diva pada anak dan menantunya.

Gabie melihat ke arah Kala sejenak dan berpaling kembali.

"Sarapan dulu deh mah, Gabie dari tadi udah laper banget nii ga kuat" jawab Gabie.

Diva kembali terkekeh atas perbuatan menantunya ini

"Yaudah ayo kita sarapan" ajak Diva. Gabie dan Kala hanya mengikuti.

Selesai sarapan mereka berdua langsung berpamitan pada Diva dan Alex~ayah Kala. Tancap gas menuju Apartment.

Di mobil tidak terjadi pembicaraan, hening.
Namun Gabie memutuskan memulai pembicaraan walau hanya sebentar.

"Kata sandinya apa?" tanya Gabie.

"Kata sandi apa?" tanya balik kala

"Ya kata sandi Apartment lah" timpal Gabie.

"Tanggal lahir gue, lo fikir bakal tanggal pernikahan kita? Jelas ngga." Jawab Kala dengan tingkat ke pd-an yang sudah merajalela

"Dih pede, siapa juga yang mikirin" dalam hati Gabie bersuara hahaha.

Sampai di depan pintu Apartment, Kala memasukan sandi "26072004, ouh ini" dalam hati Gabie.

Memasuki ruangan pertama, ruang tamu. Terdapat Televisi dan sofa didepannya.

"Kita tidur pisah" Ucap Kala pada Gabie

"Lo tidur di kamar tamu, gue di kamar utama." Lanjut Kala.

Gabie tidak mau ambil pusing dan berdebat hanya karena hal sepele itu. Lantas ia meng-iyakan kemauan suaminya itu.

Gabie yang masih membenahi barangnya dan Kala, bersumpah dalam hati

"Awas aja, liatin!"

Semua barang sudah pada tempatnya, ahh lega rasanya. Melihat Kala yang asyik memainkan ponselnya di ranjang king size milik Kala, membuat Gabie berdecak kesal.

"Tuh udah gue rapihin semua baju sama keperluan lo yang lainnya" ucap Gabie sebari menekan kata katanya di kata 'rapihin'.

Kala yang melihat barangnya sudah rapih dan pada tempatnya, melihat Gabie sejenak dan berkata "Thanks ya"

pertanda terima kasih Kala pada Gabie hanya diabaikan oleh Gabie, lalu Gadi itu berkata dalam hati.

"THANKS DOANG? GA ADA UPAH APA GITU? KALO GITU MENDING GA USAH GUE BERESIN"







#Aku masih bingung buat covernya, soalnya ini first time aku xixi, mohon dimaklumi kawand kawand🙏
Vote nya kak jangan lupa!

Ex crushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang