Empat

1 0 0
                                    


Happy reading.

-
-
-

"Mamah hati hati yaa"

"Iya sayang makasih ya, sekarang kamu masuk gih, hujan gini takut nanti sakit" ucap Diva pada sang menantu yang telah mengantar dan menemani Diva sampai Taksi Online yang Diva pesan sudah sampai.

-

Mendengar pintu Apartemen di buka, Kala lantas bertanya seadanya.

"Udah?"

"Udah"  jawab Gabie seadanya.

Setelah menjawab pertanyaan dari sang suami
Gabie melewati Kala yang sedang menonton televisi begitu saja, dan langsung menuju kamarnya.

Saat hendak memegang kenop pintu, Gabie menghentikan pergerakannya saat mendengar ajakan dari Kala untuk pergi, sekedar berjalan jalan.

"Bie, jalan yu" ajak Kala

"Kiamat kali lu ngajak gue jalan"

"Asem" sahur Kala.

"Ogah, nanti kalo ketauan cewe lo, gue yang berurusan sama pacar lo itu, ribet" Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Gabie menjawab dengan alasannya sekaligus.

Mendapat tolakan dari Gabie, Kala lantas melanjutkan menonton televisi nya, seperti sebelumnya.

Tidak terasa malam pun tiba, Gabie yang dari sore berada dalam kamarnya sambil memainkan ponselnya tiba tiba mengeluh saat mendengar suara gemuruh yang berasal yang tidak lain tidak bukan adalah dari perutnya sendiri.

Menyimpan ponselnya di atas nakas yang terletak di samping tempat tidurnya, Gabie langsung membuka pintu kamarnya dan menuju dapur untuk memasak apa saja yang dapat menghentikan cacing cacing di perut Gabie yang sedari tadi memanggil nya.

"Apa ya??" Tanya Gabie pada diri sendiri saat melihat isi kulkas yang baru saja dibeli nya tadi pagi bersama Darma.

Nugget, Kentang, Sosis, makanan  menjadi pilihan Gabie untuk dimasaknya malam ini, mudah dan cukup mengenyangkan perutnya.

"Tinggal dikasih saus, and tadaaa jadi anjay"
Menaruh saus pada makanan yang Gabie goreng tadi, dan selesai makanan itu siap ia makan.

Terdengar suara pintu kamar Kala terbuka dengan Kala yang menuju meja makan menyusul Gabie.

"Gue ga dibikinin?" tanya Kala pada Gabie

"Kalo mau nih, berdua dulu aja, kalo masih laper gue goreng lagi" tawar Gabie pada Kala

Mendengar itu, Kala langsung bergabung dengan Gabie.

"Lo besok masuk sekolah?" Tanya Kala pada Gabie

"Makan dulu" tidak ingin acara makannya diganggu, Gabie memperingati Kala, tidak terlalu keras, tapi cukup tegas.

Selesai sudah, Gabie langsung membawa piring kotor itu pada wastafel dan langsung mencuci nya dengan bersih.

Sedangkan Kala, dia mengambil air putih untuk dirinya sendiri minum

"Iya gue sekolah" jawaban dari Gabie untuk pertanyaan dari Kala yang sempat tertunda tadi.

"Gue ga mau anak anak dari sekolah kita tau tentang pernikahan ini" Tegas Kala pada Gabie

"Of course, gue juga"

Setelah selesai mengisi perutnya yang sedari tadi bergemuruh, Gabie lantas membersihkan bekas dia mengisi perut tadi, mulai dari mencuci piring kotor, membersihkan minyak yang bermuncratan akibat masakannya tadi.

Di kamar Gabie berpikir keras, bagaimana dan dengan siapa dia akan berangkat sekolah nanti. Jarak dari Apart ke sekolah lumayan jauh menurutnya, tidak mungkin dia meminta bantuan pada teman temannya, karena mereka berangkat sekolah bersama para kekasihnya.

Cukup sudah dia memikirkan hal itu, matanya sudah sayu menahan rasa kantuk yang dari tadi menyerangnya. Ketika ia melihat jam dia terengah,

"Pantes aja jam segini gue udah ngantuk, ternyata udah jam setengah 10, hufhhh berharap kehokian gue datang di besok pagi"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ex crushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang