13

65.9K 7.4K 2.1K
                                    

Double up deh 😆

Happy reading!

゚・✧🐯🐻✧・゚

Pagi hari ketika bangun tidur Mark kembali drop, kepalanya pusing dan tubuhnya demam. Alhasil seharian Mark hanya berdiam diri di kasur tanpa menyentuh laptop ataupun berkas-berkas yang biasa ia sentuh. Ini semua perintah dari Taeyong, Mark hanya menurut kepada Taeyong daripada membuat Mommynya mengomel hingga mulutnya berbusa.

Acara makan malam hari ini berlangsung tanpa adanya Mark. Sebelum Haechan turun untuk makan malam, ia sudah mengajak Mark namun Mark berkata jika kepalanya sangat pusing dan tidak mau turun untuk makan, akhirnya Haechan meninggalkan Mark sendiri dan meminta Ahjumma untuk mengantarkan makan malam ke kamar Mark.

Setelah acara makan malam selesai, Haechan pamit untuk kembali ke kamar dengan Chenle. Lalu setelah Haechan menghilang dari ruang makan, keempat orang di dalam ruang makan kembali mengobrol dengan topik yang masih sama dengan topik mereka di hari-hari kemarin, apalagi jika bukan Mark dan Haechan.

Haechan masuk ke dalam kamar dengan hati-hati, takut jika ia akan membangunkan Mark yang mungkin sedang istirahat. Syukurlah Mark tidak terganggu.

"Mommy Echan!" Panggil Chenle setengah berbisik di dalam gendongan Haechan dengan menarik-narik pakaian yang ia dikenakan.

"Apa Chenle?"

Chenle menunjuk di meja, ada nampan berisi makanan lengkap dengan buah dan juga minumnya, "Daddy belum makan Mommy..."

Haechan melirik arah tunjuk Chenle yang mengarah ke meja, makanan yang disediakan untuk Mark benar-benar belum tersentuh sama sekali. Haechan harus mengontrol dirinya di dekat Mark, tapi untuk kali ini Mark tetap harus makan walaupun sedikit, perutnya harus tetap terisi lalu meminum obat dan vitamin seperti anjuran dokter.

Haechan berjalan ke kasur, mendudukkan Chenle di kasur sisi kanan dan mulai berjalan ke kasur di sisi kiri untuk membangunkan Mark. Sekarang Haechan duduk dengan memangku nampan berisi makanan dari Ahjumma.

"Mark Hyung," panggilnya perlahan.

"Daddy Malk." Chenle ikut membantu membangunkan Mark dengan menggoyangkan lengannya perlahan.

Mark yang sedang tidur terusik karena Chenle, ia dengan rasa malas membuka matanya dan melihat Haechan di depannya. "Hyung makan."

Mark menggeleng pelan, matanya terasa berat untuk terbuka. "Mau bubur, buatanmu," ucapnya tiba-tiba.

Haechan sempat terdiam sejenak namun kemudian ia mengangguk, Mark harus makan dan sekarang Mark ingin makan bubur buatannya, jadi Haechan akan membuatkan bubur untuk Mark makan. Ini demi Mark agar Mark cepat sembuh. "Aku buatkan dulu."

Mark mengangguk lemas.

"Daddy jangan sakit, Lele tidak mau Daddy sakit," ucap Chenle sembari memeluk lengan Mark sangat erat setelah Haechan pergi meninggalkan kamar untuk membuat bubur.

Mark menggeleng perlahan, "Daddy tidak sakit," balasnya.

Chenle ikut menggelengkan kepalanya, "Daddy sakit, Daddy hanya tidur seperti Lele saat sakit dulu."

Mark terkekeh pelan, anaknya ini benar-benar, "Daddy akan sembuh setelah memakan bubur buatan Mommy Echan nanti." Mark hanya ingin bercanda dengan Chenle. Dan ia memanggil Haechan seperti Chenle jika sedang tidak ada Haechan ataupun orang lain. Cukup jika ia sedang bersama Chenle saja.

"Daddy? Daddy memanggil Mommy Echan seperti Lele juga sekarang?"

Mark menggeleng dengan cepat yang mana membuat kepalanya pusing, "Tidak... Hanya ketika berbicara dengan Chenle supaya nyambung saja."

Mommy ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang