Happy reading!
゚・✧🐯🐻✧・゚
"Mau kemana lagi?" Tanya Mark menginterupsi Haechan yang sedang bercermin dan mengoleskan pelembab di permukaan bibirnya.
Melihat bayangan orang lain di dalam cermin, Haechan meletakkan pelembab tersebut lalu berbalik dan berjalan ke arah Mark, "Mau pergi dengan Jeno, boleh ya Hyung?" Pintanya dengan tatapan memohon.
"Tidak."
"Hyung~~"
"Tidak Chanie, kau kemarin sudah pergi dengan Sungchan hingga larut."
Haechan hanya diam, matanya yang sempat teralih kini kembali menatap Mark dengan mata yang berbinar, "Hyung ayolah sekali saja ya ya yaa?"
Mark yang tadinya memperhatikan wajah Haechan, kini sudah mengalihkan pandangannya dari wajah Haechan, tidak kuat melihat wajah Haechan yang seperti ini. "Tidak, tidur saja menemani Chenle."
Haechan melirik Chenle yang sudah terlelap di kasurnya lalu kembali menghadap ke arah Mark, "Hyung~~"
Mark menatap satu bagian di wajah Haechan yang entah disengaja atau tidak ketika pemiliknya sedang memohon kepadanya, bagian yang ia perhatikan bergerak-gerak maju, "Kenapa bibirnya? Mau cium?"
"Tidak!" Bantah Haechan dengan cepat.
"Ya sudah tidak jadi."
"Tidak jadi apa?" Tanya Haechan dengan memiringkan kepalanya serta menatap polos ke arah Mark.
Siapapun tolong tahan Mark untuk tidak melahap manusia di depannya yang terlihat sangat menggemaskan.
"Cium atau tidak aku izinkan."
"Hyung ish!" Ucapnya dengan memukul lengan Mark.
"Ya sudah, aku mau bekerja dulu," Mark melewati Haechan dan mulai berjalan ke ruang kerjanya. Mark pergi dengan langkah kecil, siapa tahu Haechan berubah pikiran jadi tidak terlalu jauh jaraknya.
Haechan meletakkan jari di dagunya, sedang memutar otaknya untuk berpikir. Ia sudah sangat rindu berkumpul bersama Jeno, Jaemin, dan Renjun. "Cium." Jawab Haechan pada akhirnya.
Mark tersenyum senang mendengarnya, tanpa menunggu lebih lama ia segera membalik tubuhnya dan berjalan ke Haechan.
Tanpa permisi, Mark langsung menempelkan bibirnya pada bibir Haechan yang entah kenapa terasa sangat manis, apalagi setelah ia merasakan jika bibir Haechan memiliki rasa semangka akibat pelembab yang sempat digunakan tadi memiliki rasa semangka, Mark menjadi semakin gila menciumi bibir Haechan.
Berkali-kali Haechan memukul dada Mark, ia sudah sangat kehabisan oksigen seolah semua oksigen yang ada ditubuhnya hilang diambil Mark secara cuma-cuma.
"AAAAA DADDY MALK MEMAKAN BIBIR MOMMY ECHAN!! HARABEOJI HALMEONI!!!"
Mark dan Haechan serentak membuka mata yang tadi sempat tertutup karena terbawa suasana. Dengan cepat mereka langsung menjauhkan diri masing-masing karena mendengar suara teriakan. Jantung mereka berdegup sangat kencang.
"Chenle sstt!" Mark berjalan ke arah Chenle dan menutup mulut Chenle yang terus berteriak hingga Chenle merasa lelah dan menghentikan aksi berteriaknya.
"Daddy nakal."
"Tidak."
"Kenapa Daddy memakan bibir Mommy Echan?" Tanya Chenle penasaran.
Mark dan Haechan saling pandang, harus menjawab apa mereka?
"Chenle salah lihat tadi."
Chenle menggeleng ribut, "Tidak Daddy, Lele benar-benar melihat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy ; Markhyuck
Fanfiction"Daddy! Apa Lele punya Mommy?" "Siapa mommy Lele?" "Kenapa Yayang Hyung punya Daddy Mommy, tetapi Lele hanya punya Daddy?" warn!🔞⚠️ bxb area; if u don't like it please go away, thank u ♡