꒰⑅ 07 ꒱

397 55 48
                                    

Gadis itu menatap pantulan wajahnya pada cermin, astaga benar-benar membengkak hanya karna menangis semalaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menatap pantulan wajahnya pada cermin, astaga benar-benar membengkak hanya karna menangis semalaman.

Mona akhirnya meraih beberapa es batu untuk di usapkan pada matanya agar bengkaknya sedikit reda,  matanya beralih menatap jam dinding.

Masih pukul 7 pagi, masih ada 2 jam sebelum lelaki itu bangun dari tidurnya dan harusnya sekarang gadis itu sudah mulai sibuk memasak untuk Scara tapi mengingat kejadian kemarin membuat Mona sedikit takut untuk bertemu dengan Scara.

Mona belum siap menghadapi Scara dan menahan diri untuk tidak bertanya siapa gadis yang dipeluk Scara waktu itu.

Ponsel Mona bergetar, dengan sedikit malas Mona meraih ponselnya dan mengintip siapa yang menelponnya.

Boncel is calling...

Mona pun mengurungkan niatnya untuk mengangkat telfonnya, pemuda itu sudah bangun?

Sepertinya mau tidak mau Mona harus berhadapan dengan Scara karna mau bagaimana pun, Mona tidak boleh menelantarkan kewajibannya membersihkan apartemen Scara.

Tak lama kemudian ponselnya senyap, Mona segera menyambar cardigan ungunya dan keluar dari apartemennya untuk menuju apartemen Scara yang terletak di samping apartemennya.

Ceklek

Begitu masuk, Mona langsung di sambut dengan Scara yang berdiri di ambang pintu dapur sambil melipat tangan di depan dada.

"Lo kenapa ga angkat telfon gua?"

Mona tidak menjawab, hanya berjalan menuju dapur dan mulai mengerjakan tanggung jawabnya.

"Mon"

"Lo bisa gak tidur lagi aja daripada gangguin gua?"

"Mon, lo kenapa sih"

"Ya lo yang kenapa? Pagi-pagi lo gangguin gua, biasanya lo molor kan?"

Scara menghela nafas.

"Kenapa sih? Lagian juga terserah gua mau bangun jam berapa, masalahnya sama lo apa? Biasanya lo fine fine aja gua bangun?"

Mona menghela nafas berusaha untuk mengatur ekspresinya lagi atau air matanya akan tumpah dan gadis itu berusaha mengfokuskan diri dengan masakannya.

"Lo masalah gua"

Scara mengangkat sebelah alisnya.

"Masalah hidup gua banyak, tapi kalo lo ga ada keknya semuanya kelar"

Scara sedikit tertawa mengejek, apa gadis itu benar-benar kesal dengan kejadian kemarin?.

"Udah tahu gua ngeselin, kenapa masih lo tanggepin?"

Mona terdiam beberapa saat lalu meletakkan pisaunya dan menatap tajam Scara.

Beberapa saat setelah menatap tajam Scara, Mona segera berlalu pergi dan Scara berusaha menahan tangan Mona tapi gadis itu menepisnya.

"Oke, kalo lo ngasih pilihan itu gua bakal resign dari kerjaan ini dan balik ke kehidupan lama gua tampa lo"Ucap Mona tajam sebelum akhirnya meninggalkan Scara yang masih mematung di tempat.

"Bahkan lo ga peduli gua pergi Scar?"

= × 🌟 × =

"Kerja part time? Bukannya kamu udah kerja di tempat Kak Scara ya?"

Mona mengangguk sambil terus berfokus pada ponselnya untuk mencari lowongan kerja baru.

"Gua gamau kerja di tempat Scara lagi, cape ther"

Aether menatap Mona prihatin, pemuda itu pun berusaha mengingat-ingat apa ada lowongan kerja yang pas untuk Mona.

"Kalian ngapain kok serius amat?"Celetuk Amane tiba-tiba sambil membawa kemonceng untuk membersihkan miniatur astronomi.

"Ini, si Mona lagi cari kerjaan soalnya dia mau resign dari kerjaan lamanya"Jelas Aether, Amane mangut-mangut tanda mengerti.

"Kerja part time ya... Gua kerja part time sih, tapi lagi ga buka lowongan tokonya, nantilah gua tanya pacar gua biasanya dia banyak koneksi"

"Si Rose?"Tanya Mona, Amane mengangguk.

"Kalo lo gamau lama sih, coba aja tanya Childe dia kan kaya tuh mana tahu buka bansos"

"Lo samain gua ama fakir miskin ajgg??"

Amane tertawa.

"Tanya tuh Amber juga, dia kan rajin bantu orang sana-sini pasti koneksinya juga luas"Usul Amane lagi, Mona langsung menjentikkan jarinya dan segera bangkit untuk mencari Amber.

Tak butuh waktu lama bagi Mona untuk menemukan Amber yamg termyata sedang makan siang dengan Noelle.

"Amberrr!"

"Eh Mona? Tumben ke kantin, sini sini ikut gabung makan"Ajak Amber, Mona menggeleng.

"Aku cuma mau nanya, kalian ada lowongan kerja nggak atau apa gitu biar aku bisa dapet uang"Tanya Mona memelas, Amber sedikit bingung karna Mona tiba-tiba bertanya begitu tapi tetap berusaha mengingat-ingat.

"Hmm seingatku, saudara sepupuku yang dari Inazuma buka cabang toko kembang api terus kayaknya kemarin tokonya baru buka makanya lagi butuh karyawan baru"

Mona berbinar lalu mengangguk antusias.

"Mauuu dong! Bilangin ya!"

"Okei sip, nanti aku tanyain Yoimiya masih ada lowongan atau nggak"

Mona mengacungkan jempolnya, sejenak hatinya sedikit bimbang.

Memangnya benar ini yang gadis itu inginkan?.

Memangnya benar ini yang gadis itu inginkan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
That Bastard! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang