"Aletta, sayang!" Panggil Ibu dengan suara keras hampir memenuhi sudut ruangan di rumah ini.
Aku langsung memberhentikan kegiatan membaca buku novel yang baru ku beli, "kenapa, Bu?"
"Sini nak, ibu membutuhkan bantuan mu." Perintah ibu yang membuatku meletakkan novelku, bangkit dari duduk, dan berjalan kearah dapur dimana ibu berada sekarang.
"Butuh bantuan apa, Bu?" Tanyaku saat sudah didepannya.
Ibu terlihat sangat sibuk dengan semua pesanan susu sapi murninya yang ia dirikan sejak setahun yang lalu. Aku akui ibuku ini sangat hebat, ia bisa membagi waktunya antara keluarga dan juga pekerjaannya.
Ibu terpaksa bekerja untuk membantu ayah yang juga pekerjaannya sedang tidak menentu, ditambah biaya hidup sekarang semakin bertambah. Jika hanya bergantung pada gaji pokok ayah, setengah dari kebutuhan kami tidak akan tercukupi.
Ibu menerima pesanan susu sapi murni yang langsung diperas dari sapinya. Tunggu, keluargaku bukan peternak sapi, maka dari itu ibu bekerja sama dengan paman pemilik peternakan sapi yang berada di daerah Gimsa dan ibuku hanya sekedar memperjual belikan kepada konsumen yang ada di daerah kami. Dan paling penting pekerjaan ibuku ini cukup membantu keluargaku. Tentu, kami sangat bersyukur.
"Tolong antarkan susu sapi ini kerumah yang berada di ujung jalan kenanga sana, nak." Jawab ibu sambil mengulurkan sebuah paperbag coklat padaku dan tentu saja aku langsung meraihnya.
Aku sedikit membuka paperbag itu dan melihat isi didalamnya, 3 botol susu sapi murni dengan ukuran satu liter. "Bukankah rumah itu kosong, Bu?"
"Tidak, ada satu keluarga yang membeli rumah itu dan hari ini mereka baru menempatinya." Jawab ibu dengan lembutnya.
"Baiklah, lalu berapa uang yang harus aku ambil, Bu?" Tanyaku. Jujur saja biarpun aku sering mengantarkan pesanan ibu, aku terkadang masih bingung berapa semua harga dari pesanan tersebut. Karna setiap pesanan pasti ada saja yang berbeda satu ukurannya dan tentu aku juga malas dan takut jika saja salah menghitungnya nanti. Jadi sebelum pergi mengantar aku selalu bertanya seperti ini pada ibu.
"Tidak usah, nak. Itu ibu memberinya sebagai hadiah selamat datang mereka yang akan tinggal di daerah ini, dan siapa tau mereka suka dan mencoba untuk membelinya." Jelas ibu tanpa melihatku. Huh, dia benar-benar sangat sibuk sekarang.
"Baiklah, Bu aku pergi dulu ya." Pamit ku sambil mencium punggung tangan ibu dengan lembut.
"Iya, hati-hati ya nak."
Aku berjalan kearah kamar ku untuk mengambil topi dan juga masker. Aku selalu memakai dua benda tersebut setiap kali aku akan pergi keluar, entah itu mengantar pesanan ataupun hanya berjalan-jalan saja dengan ayah.
Kenapa begitu?
Hm, mungkin sejak terakhir kali aku dibully oleh teman-teman ku karna aku memiliki wajah lebih buruk dari mereka dan aku sangat merasa lelah, sangat. Entah dirumah, sekolah, atau dimana pun.
Bahkan yang lebih menyedihkannya lagi sampai saat ini aku belum bisa menerima atau bahkan mencintai diriku sendiri, padahal ayah dan ibu selalu memberitahu ku jika aku tidak perlu mendengarkan atau memperdulikan mereka yang berkata jahat padaku.
Dan jika aku terus begitu sama saja aku memberi mereka kesempatan lebih dalam lagi untuk menyakiti hatiku, tapi kumohon tolong mengertilah, bahwa aku tidak bisa melakukan itu apalagi dengan umurku yang masih 12 tahun ini. Umur awal untuk menginjak masa kelabilan remaja pada umumnya.
Jadi biarkan aku untuk melakukan apa saja yang bisa aku lakukan sekarang, sampai dimana nanti kesempatan itu tiba diwaktu yang tepat.
Aku segera keluar dari rumah setelah semuanya sudah dipasangkan. Aku berjalan kearah dimana sepedaku berada dan meletakkan paperbag tersebut di keranjang depan sepedaku. Lalu aku mengayuh sepedaku sampai ke rumah yang berada diujung jalan kenanga yang ibu sebutkan tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond the Magic Shop Door
FantasíaSeorang gadis yang memiliki diri buruk rupa ingin semuanya segera berakhir, tapi bagaimana jika dimasa sulitnya ini dia menemukan hal yang membuatnya ingin melanjutkan hidup lebih lama lagi? Bertemu dan menjalani hidup bahagia dengan seseorang yang...