Buncheon adalah kota kecil dengan banyak sumber daya, hamparan sawah, ladang juga banyak hal unik yang tidak akan bisa kau temukan di kota besar layaknya Seoul. Combination sendiri adalah reality show yang tidak hanya menyuguhkan acara memasak namun menitik beratkan pada kreativitas masing-masing peserta yang ada dalam satu tim; mengolah sumber daya sekitar untuk dijadikan masakan dengan tujuan yang pasti, yaitu memenangkan sepuluh juta won. Tapi, sebenarnya bukan hadiah yang ingin Taehyung dapat.
"Victory Kim, selamat datang!"
Dia hanya ingin kembali ke sini,
"Sutradara Kim! Maaf aku membuat kalian semua menunggu!!"
Buncheon lebih tepatnya, tidak penting di mana dia harus memulai namun Taehyung benar-benar ingin mengenali kota kelahirannya. lalu setelah acara ini selesai dia akan pergi, kemanapun untuk memulai hidup baru.
"Tidak apa, duduklah dan baca naskah yang sudah di siapkan PD-nim." Taehyung mengangguk patuh, duduk tenang di antara sepuluh peserta yang telah larut dalam naskahnya kecuali satu orang.
"Aku menunggumu lama sekali," ucap pemuda itu dengan mulutnya tanpa bersuara.
Taehyung terkekeh, menjulurkan lidahnya iseng dan membalas. "Aku datang."
"Ya, selamat datang. Taehyung."
][][
"Kau tidak tahu aku harus mematahkan hidung managerku untuk lari ke mari!"
"Aahahah, apa? Kau mematahkan hidung managermu? Managermu yang tinggi itu?"
"Ya, dan lari dengan cepat! Sangat cepat! Kau tidak tahu jantungku berdetak cepat sekali saat melakukannya! Aku mungkin mati setelah acara ini usai!"
"Aahahahhah, thats ma boy!"
Taehyung kesal, Jimin selalu saja mengacak-acak rambutnya dengan sengaja seperti dirinya anak kecil. "Kau merusak tatanan rambutku!"
"Maaf maaf, aku sengaja."
"Jims!"
"Yes, Tae?"
"Kau menyebalkan!"
"Aahahaha, oh, tunggu aku akan mengenalkanmu pada temanku. Dia chef, kau beruntung aku kenalkan padanya, kita bisa mendapatkan reservasi di restaurant De'Blanche Lune setelah acara ini selesai karena berteman dengannya."
"Hah?"
Jimin telah beranjak dari sisi Taehyung, menepuk pundak seserang bertubuh tegap yang Taehyung yakin semua otot di tubuhnya itu bukan rekayasa. Sial, ototnya, tatonya, lalu─ "Victory Kim, ini Jungkook Jeon. Jungkook ini Victory."
Sebab ada beberapa alasan cepat kenapa Taehyung menjadi bodoh secara tiba-tiba.
Pertama, karena managernya pintar jadi dia kadang terlihat bodoh saat mencari berbagai alasan konyol untuk kabur dan melakukan hal yang dia inginkan selain bekerja.
Kedua, terkadang Taehyung memang bodoh secara alami untuk menentukan apa yang dia inginkan.
Dan terakhir, karena Taehyung bisa membayangkan perut kotak kotak pemuda yang Jimin kenalkan padanya saat ini.
"Jungkook Jeon."
Lalu menjabat tangannya yang terasa begitu kuat.
"Taehyung, kau boleh memanggilku Taehyung sama seperti Jimin."
"Tapi, semua orang memanggilmu Victory?"
Taehyung tak sadar, dia tidak sadar tak bisa mengalihkan tatapannya pada pemuda bernama lengkap Jungkook Jeon ini. "Mereka hanya kolegaku, tapi kau? Aku tidak bisa membayangkan kalau aku hanya ingin mengenalmu sebagai kolega ataupun teman kerja. Kita bisa lebih dekat mulai dari sekarang!"
"Maaf?"
"Kau, apa kau tidak tertarik padaku? Aku tertarik pada apa yang ada di balik kemejamu Chef Jeon."
Masalahnya, Taehyung Kim memang seperti itu. seperti anak kecil yang mengutarakan apapun dalam benaknya sejelas mungkin tanpa peduli pandangan dan pikiran orang lain.
Taehyung Kim,
Jungkook rasa akan ada banyak masalah jika mereka menjadi dekat dan Jungkook tidak menginginkannya.
Tidak untuk dua bulan hari tenangnya.
][][
"Kau menakutinya Taehyung."
"Apa?! Aku tampan! Aku menarik! Aku bisa melakukan oral dengan baik jika dia memintaku melakukannya saat itu juga!"
"Your fuckin mouth, Kim."
"Maaf, salahkan saja Chef Jeon, kenapa dia terlihat begitu sempurna di atas ranjangku."
"Astaga Taehyung, ini Korea, kau tidak bisa seeenak mulutmu di sini. Ini bukan Perancis kau ingat?"
"Aku tahu, kalau aku di Perancis aku tidak hanya menjabat tangannya yang berotot, aku pasti sudah menciumnnya, di bibir dan melakukan french kiss. Aku ingat ini Korea."
"Kau harus memperbaiki sikapmu," ucap Jimin akhirnya, dia seharusnya sudah mengerti jika Taehyung memang selalu seperti ini, mereka saling mengenal tidak hanya satu dua tahun bukan?
"Jims..."
"Aku akan keluar, kau bereskan kopermu dan susul aku setelahnya."
][][
Sialan sekali,
Sialan sekali keberuntungan seorang Taehyung Kim memang begitu besar! Ahahaha.
"Kita akan jadi partner yang fenomenal, Chef Jeon!"
Tak ada jawaban, Jungkook fokus mendengarkan arahan sutradara, coba mengabaikan Taehyung yang sudah tersenyum girang karena hal ini. Partner fenomenal apa? Ini adalah neraka, hidup Jungkook mungkin tidak akan tenang setelah ini.
"Tunggu saja kau pasti akan terkesima dengan bakatku. Chef Jeon."
Ya, tunggu saja.
"Kompetisi pertama acara ini akan kita langsungkan besok, dalam hal ini kalian sudah memiliki partner masing-masing yang telah kru pilih berdasarkan tingkat kemampuan, kami telah membagi rata kekuatan juga kelemahan tim dan beharap kalian bisa membuat program ini dikenal seluruh dunia. Dan untuk menjaga chemistry, kalian akan menjadi roommate partner kalian dalam acara ini selama dua bulan."
Sialan─Jungkook diam-diam memaki dalam hati.
"Yeahhh!!! Aku mencintaimu Sutradara Kim!"
Taehyung Kim, dia sangat bahagia saat ini. Jangan tanyakan kenapa, kalian semua tahu jawabannya.
][][
![](https://img.wattpad.com/cover/280326659-288-k417817.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COMBINATION [KookV]
FanfictionMencintai kamu adalah hidupku, from 'telur mata sapimu' [KookV | Yaoi | TianLian]